Bab 24
Di malam itu telah terjadi dua hal
yang menimbulkan kehebohan di kalangan kelas atas Beluno.
Pertama, sebagai penguasa lokal
Gluton, ini pertama kalinya Arjun gagal sejak dia memantapkan diri menjadi bos
Gluton dan mengalami kemunduran yang tidak terlalu kecil.
Yang kedua, Edward, putra sulung dari
Keluarga Halim di Beluno, telah kembali dari luar negeri dan akan mengambil
alih Keluarga Halim. 1
Keluarga Halim juga termasuk salah
satu dari tiga keluarga kelas satu teratas di Beluno. Keluarga hebat seperti
itu tidaklah bisa dibandingkan dengan keluarga kelas dua atau tiga seperti
Keluarga Liman.
Apalagi, Edward sangat terkenal. Dia
pernah diakui sebagai pemimpin dari Empat Tuan Muda Beluno dan juga pemuda
paling bergengsi dari keluarga bangsawan di antara generasi muda Beluno.
Keesokan paginya.
"Dokter Nathan, aku dengar kamu
mengalami masalah di Hotel Beluno tadi malam. Kalau kamu butuh bantuan, katakan
saja."
Regina menelepon Nathan. Apalagi,
nadanya penuh dengan kekhawatiran.
Nathan menjawab, "Terima kasih
Nona Regina. Tenang saja, ini bukan masalah besar."
Regina tersenyum dan berkata,
"Sudah kuduga, masalah kecil seperti ini nggak akan memengaruhi Dokter
Nathan. Aku kira bisa memberikan bantuan. Dengan begitu, Dokter Nathan akan
berutang budi padaku."
Nathan tersenyum dan berkata,
"Utang budi dari orang kecil sepertiku seharusnya nggak berarti apa-apa
bagi Nona Regina, 'kan?"
Regina mendengus bangga. "Siapa
bilang? Kalau hal itu benar-benar bisa memenangkan hati Dokter Nathan, aku
bersedia melakukan apa saja, termasuk menghangatkan ranjangmu setiap malam.
Semua itu bukanlah hal yang mustahil."
Makin lama perkataan Regina, si gadis
licik, makin keterlaluan. Nathan yang mendengar itu segera memberhentikan
mobil.
"Oh ya, Dokter Nathan, masih ada
satu hal lagi yang perlu aku ingatkan," ucap Regina lagi.
Nathan pun berkata, "Katakanlah,
Nona Regina."
"Dokter Nathan mungkin belum
tahu Edward dari Keluarga Halim telah kembali dari luar negeri."
"Dalam beberapa tahun terakhir
ini, Keluarga Halim sangat ambisius dan terobsesi menjadi pemimpin di antara
keluarga bangsawan. Edward bisa memilih untuk menikahi Emilia dari Grup
Sebastian yang baru saja bangkit, mungkin juga karena ingin mengambil
keuntungan dari mantan pacarmu itu."
Mendengar perkataan Regina, Nathan
hanya bereaksi dengan tenang, "Lalu, kenapa?"
Regina kembali mengingatkan.
"Dokter Nathan sebaiknya berhati-hati dengan Edward. Taktiknya nggak bisa
dianggap remeh. Apalagi, dia berpikiran sempit. Dia mudah menyimpan
dendam."
"Mengingat kamu dan Nona Emilia
pernah punya hubungan di masa lalu, aku khawatir Edward akan menyimpan dendam
dan membalasmu secara diam-diam setelah dia kembali."
Nathan berkata dengan nada acuh tak
acuh, "Aku dan Emilia sudah nggak punya hubungan apa pun lagi."
Regina masih bersikeras. "Memang
benar, tapi Edward itu orangnya berpikiran sempit. Dia mungkin akan melakukan
taktik licik secara diam-diam. Selain itu, Keluarga Halim memang sangat kuat.
Aku khawatir Dokter Nathan akan dirugikan."
Nathan berkata dengan santai,
"Kalau orang itu nggak menyinggungku, aku juga nggak akan menyinggungnya.
Tapi kalau dia keras kepala, aku juga nggak keberatan membuat Keluarga Halim
menghilang dari Beluno."
Regina diam-diam terkejut.
Meski yang dia katakan barusan nyata,
gadis itu juga ingin menguji pemikiran Nathan.
Tak disangka, ternyata Dokter Nathan
ini punya pemikiran yang lebih sulit dipahami daripada bayangannya. 1
Setelah mengakhiri pembicaraannya
dengan Nona Regina, Nathan pun meletakkan ponselnya. Namun, ada nomor tak
dikenal lainnya yang meneleponnya.
"Halo, Nathan. Datanglah ke Klub
Balavan. Aku sudah menyiapkan ginseng top berusia seratus tahun yang kamu
minta."
Itu panggilan telepon dari Tiara.
Nada bicaranya juga terkesan dingin.
Nathan tampak senang dan bergegas ke
sana.
Dia mengobati pasien, tetapi dia
tidak tertarik dengan emas, perak, ataupun uang.
Namun, obat ajaib seperti ginseng top
berusia seratus tahun sulit ditemukan. Apalagi, ginseng ini termasuk barang
yang sangat dia butuhkan.
Klub Balavan terletak di Gunung
Balavan yang indah. Konon, pemiliknya adalah orang penting di Beluno.
Mereka yang bisa masuk keluar klub
ini hanyalah orang kaya ataupun bangsawan dari Beluno. Orang-orang biasa bahkan
tidak punya kesempatan untuk mendekat.
Di area duduk klub, Nathan pun
menemukan sosok Tiara.
Gadis itu tengah menyeruput anggur
merah sendirian. Dia meliriknya sekilas dan bertanya dengan heran, "
Bagaimana kamu bisa masuk?"
Nathan berkata dengan tenang,
"Aku berjalan masuk."
Tiara langsung memutar bola matanya.
Klub Balavan menggunakan sistem
keanggotaan. Mustahil orang biasa diperbolehkan masuk ke dalam.
Pria ini bisa menyelinap masuk
mungkin karena Regina.
"Mana barangnya?"
No comments: