Bab 269
Emilia juga selalu merasa, sebagai
seorang pria, Nathan kekurangan daya saing tinggi dan tidak ambisius.
Selain itu, dia juga tidak punya
motivasi dan tidak punya semangat juang.
Namun setelah dilihat sekarang,
Nathan bukannya kekurangan semangat juang, tetapi pria itu sudah berada di
puncak dan memandang rendah semua orang.
Di saat kekuatan seseorang tidak
terkalahkan, tentunya akan melakukan segala sesuatu dengan santai, bagai
penguasa hebat yang tersembunyi!
"Kamu mematahkan kakiku.
Beraninya kamu mematahkan kakiku.... Nathan, baik itu kamu ataupun seluruh
Keluarga Sebastian, aku pasti akan mengubur kalian semua!"
Edward sangat marah dan hampir gila
saat ini.
Dia tidak pernah menyangka, setelah
menguasai seluruh Keluarga Halim dan menjadi kepala keluarga bangsawan.
Dia masih bisa berakhir dalam situasi
seperti ini, bagaikan orang rendahan yang dibantai secara habis-habisan!
Krek!
Namun, terdengar lagi suara renyah
seperti robekan.
Ngeri sekali!
Semua orang, termasuk para master
Keluarga Halim yang meratap di bawah, merasa ngeri.
Lantaran Nathan juga tidak melepaskan
kaki Edward yang satunya lagi.
Ugh!
Suasana tiba-tiba menjadi hening!
"Argh! Lepaskan aku, Jangan
injak aku lagi. Sakit, sakit! Nathan, kumohon, lepaskan aku. Aku yang salah....
Di bawah penyiksaan itu, Edward pun
menyerah dan memohon ampun.
Keganasan dan kesombongan yang dia
perlihatkan barusan langsung lenyap tak bersisa.
Dia yang terbaring di bawah kaki
Nathan itu tampak memilukan. Air mata membasahi wajahnya. Seluruh tubuhnya
gemetar hebat.
Nathan menatapnya seolah-olah Edward
sudah mati. " Ancaman seperti itu nggak ada gunanya bagiku."
"Jangankan kamu sekarang kepala
keluarga kecil, sekalipun kamu pemimpin keluarga kaya atau kepala keluarga yang
berkuasa, di mataku, kamu juga bukanlah apa-apa!"
Jder!
Sikap Nathan yang mendominasi dan
berwibawa itu seketika membuat anggota Keluarga Sebastian gempar.
Emilia menatap Nathan dengan bingung.
Mengapa pria ini memberinya rasa
dominasi dan kekuatan yang luar biasa?
Ilusi! Ini semua pasti hanya ilusi!
"Mulai sekarang, jangan sampai
aku dengar kamu mencari masalah dengan Keluarga Sebastian lagi."
"Oh ya, aku akan ingatkan kamu
satu hal. Kalau kamu melakukan terlalu banyak kejahatan, pada akhirnya kamu
akan binasa. Enyah dari sini!"
Nathan mendengus dingin dan mengusir
mereka semua.
Edward sudah seperti orang lumpuh.
Dia hanya bisa bergerak dengan bantuan dari orang-orang Keluarga Halim.
Setelah meninggalkan Grup Sebastian,
dia berteriak seperti orang gila, "Segera beri tahu Tetua, aku ingin balas
dendam!"
"Kalau aku nggak mengubah Grup
Sebastian menjadi abu dan menghabisi Nathan, aku juga nggak pantas jadi manusia
lagi!"
Salah satu pengawal gemetar dan
berkata, "Tuan Edward, kakimu terluka parah. Lebih baik kita pergi ke
rumah sakit dulu."
"Aku rasa kita masih bisa
memberi pelajaran pada Nathan nanti."
Wajah Edward berubah. Dia meraung
liar. "Aku nggak bisa menunggu lagi. Aku ingin dia mati sekarang
juga."
"Cepat telepon Tetua sekarang
juga! Cepat!"
Dia tidak bisa menerima penghinaan
hari ini.
Kedua kakinya patah. Edward tidak
pernah diperlakukan seperti ini dalam hidupnya!
Pengawal terpaksa mengeluarkan
ponselnya dan segera menghubungi master utama Keluarga Halim.
Begitu panggilan telepon tersambung,
Edward langsung merebut ponselnya dan berkata, "Tetua-tetua dan juga
seluruh master, segera berkumpul."
"Apa pun yang terjadi, aku ingin
kalian menghancurkan Grup Sebastian dan membunuh Nathan."
Tetua Keluarga Halim berkata dengan
nada putus asa, " Kepala Keluarga, apa kamu pergi memprovokasi Nathan
lagi?"
Edward meraung. "Aku sama sekali
nggak berpikir untuk mencari masalah dengannya. Dia-lah yang membela Keluarga
Sebastian dan mematahkan kedua kakiku."
Tetua Keluarga Halim tampak tidak
percaya. "Apa? Kedua kakimu patah?"
No comments: