Bab 1
"Kamu dipecat," ucap
seorang wanita dengan sangat dingin. Wanita itu tinggi nan anggun dan
mengenakan rok hitam ketat.
Deon menatap wanita bengis
berpayudara 36D yang seksi itu dan tanpa sadar menelan ludah.
Wanita tersebut adalah wakil presiden
sebuah perusahaan terkenal dan merupakan atasan langsung Deon. Namanya Luna
Yossef, dia berusia 27 tahun, memiliki gelar doktor dari luar negeri dan
memiliki gelar ganda. Bahkan, kabarnya gaji Luna mencapai 2 triliun per tahun!
Hari ini, begitu Deon tiba di kantor,
PHK tengah berlangsung secara besar-besaran.
"Deon, sekarang giliranmu!"
sahut seorang pegawai Departemen SDM sambil mendatangi Deon untuk mengingatkan
bahwa gilirannya telah tiba.
Sambil membuka pintu kantor, Deon
bertanya dengan cemas, "Bu Luna, apakah kamu memanggilku?"
Namun, begitu masuk, dia malah
melihat Luna terbaring di lantai, tubuhnya yang mulus kejang-kejang dan dadanya
naik-turun!
Wajah Deon memucat dan hatinya
berdegup kencang. Dia ingin menghampiri Luna dan melakukan sesuatu!
Kalau dilihat dari depan, Luna
ternyata jauh lebih memesona! Melihat badan Luna, nafsu Deon langsung bangkit
dan tidak terbendung!
Saat Luna menyadari bahwa yang masuk
adalah Deon, dia langsung menggertakkan gigi dan berseru, "Keluar!"
Deon yang kaget akhirnya hendak
keluar dengan enggan.
Namun, dia mendengar raungan Luna
yang pilu, "Tunggu! Kemari ... tolong aku!"
Deon tidak tahan lagi dan spontan
berbalik.
Dengan gerakan secepat kilat, dia
menghampiri Luna, meraba denyut nadinya, mengamati kondisinya dan menanyakan
keadaannya.
Karena Deon bukan orang biasa!
Tubuhnya terasa panas, pipinya merah,
napasnya tersengal-sengal dan tangan serta kakinya tanpa sadar melepas blus
renda yang dikenakannya secara paksa.
Ekspresi Deon seketika menjadi
tegang. Dia pun berkata, "Bu Luna, kamu telah diracuni dengan bubuk akasia
yang sangat beracun. Kalau dibiarkan, seluruh tubuhmu akan terbakar dan kamu
akan mati di bawah tiga menit!"
"Kini, hanya ada satu cara untuk
menyelamatkanmu, yaitu menggunakan tubuhku untuk menetralisir dan mengekstrak
racunnya!"
Dengan wajah pucat, Luna mengangguk
kesakitan.
Tatapan Deon tiba-tiba berubah dan
dia berkata, "Maafkan aku."
Detik selanjutnya, Deon merobek semua
pakaian Luna dan menekan tubuhnya secara gila-gilaan.
"Tunggu ...."
Saking terkejut, wajah Luna memucat
sepenuhnya. Dia sama sekali tidak menyangka metode Deon mengekstrak racun
ternyata seperti ini!
Saat hendak melawan, Luna malah jatuh
ke alam bawah sadarnya.
Sepuluh menit kemudian ....
"Bu Luna, maafkan aku. Aku nggak
tahu ini adalah kali pertamamu. Istirahatlah yang cukup, aku pamit dulu."
Deon buru-buru mengenakan pakaiannya
dan segera pergi dengan perasaan bersalah.
Sekarang, hanya Luna yang tersisa di
ruangan. Dia bangkit dari sofa, lalu mengambil bra hitamnya yang kini rusak dan
menatap Deon yang baru saja keluar dengan penuh amarah.
....
"Tamatlah riwayatku. Aku hendak
menyelamatkannya, tapi aku malah bertindak terlalu impulsif. Besok, Luna si
bengis itu pasti akan langsung memecatku!" ucap Deon sambil meninggalkan
kantor, lalu menghela napas.
Sebelum pergi, Deon sempat melihat
seseorang lewat. Dia adalah ketua Departemen Penjualan, Gomez Gosali. Akan
tetapi, entah apa yang sedang dia lakukan.
Karena kebetulan sudah waktunya untuk
pulang kerja dan karena takut berhadapan dengan Luna, Deon buru-buru keluar
dari kantor.
Hari ini, dia akan menghadiri kencan
butanya yang ketiga puluh tiga.
Deon merupakan raja dunia mafia yang
terkenal di Provinsi Xino dan memiliki jutaan tentara.
Dia sendiri berhasil mengalahkan
pasukan gabungan dari berbagai negara dan menyelamatkan Negara Nozil.
Namun, karena prestasinya yang sangat
luar biasa membuat pihak berwenang curiga, Deon akhirnya memutuskan untuk
pensiun dini dengan berat hati dan pulang ke kampung halamannya di Kota Sielo.
Karena pekerjaannya adalah rahasia
militer, dia mau tak mau harus merahasiakannya dari keluarganya.
Oleh karena itu, keluarga Deon hanya
menganggap dirinya seorang mantan tentara tujuh tahun yang hanya memiliki
ijazah SMA.
Namun, Deon tidak lagi memedulikan
masa lalunya dan tidak pernah memberi tahu siapa pun tentang pengalamannya di Provinsi
Xino.
Saat ini, Deon telah tiba di restoran
tempat kencan butanya.
Ibu Deon, Henni Horatio, sangat cemas
saat melihat putranya di depan pintu.
"Deon, kenapa kamu baru datang
sekarang?! Cindy sudah menunggumu dari tadi!" ujar Henni sambil menuntun Deon
ke dalam restoran.
Di meja makan, seorang wanita
bertubuh seksi terlihat sedang menunggu. Dia mengenakan sepatu hak tinggi dan
gaun bermerek.
Melihat Deon yang berpakaian
sederhana, wanita itu mengangkat sebelah alisnya dengan angkuh.
Di sisi lain, Deon dengan tenang
berkata, "Halo, Cindy. Namaku Deon, umur 25 tahun. Aku veteran militer,
tidak kuliah, tidak punya mobil maupun rumah dan sekarang sedang magang di Grup
Lexion dengan gaji 7 juta."
Detik kemudian, wajah Deon disiram
segelas air es!
"Buang-buang waktuku saja!"
No comments: