Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 74

 

Bab 74

 

Rambut Matilda dan Farris acak-acakan, noda darah menghiasi wajah mereka, tangan serta kaki mereka terputus dan mulut mereka penuh pecahan kaca.

 

Mereka terlihat begitu menyedihkan, berjongkok di kaki Deon dan memohon belas kasihan. Keduanya hanya memohon pada Deon untuk segera bunuh mereka.

 

Singkat kata, mereka tidak ada bedanya dengan zombi.

 

"Bu Suzie, sudah datang? Bagaimana kondisi Bu Luna?"

 

Deon tersenyum saat melihat Suzie.

 

Suzie tercengang dan tidak bisa menahan diri untuk bergidik.

 

"Kamu berada dalam masalah besar! Kalau kamu menyinggung Keluarga Tier, aku masih punya kesempatan untuk membantumu menyelesaikan masalah ini! Tapi sekarang yang kamu hadapi adalah Matilda si putri konglomerat teratas dunia!"

 

Deon berkata dengan sinis, "Konglomerat teratas? Haha, aku teringat saat itu...."

 

"Teringat apa?" Suzie bertanya dengan tidak sabar.

 

Suara Deon tiba-tiba berhenti dan berkata,

 

"Nggak ada! Bu Suzie, jangan khawatir, aku akan bertanggung jawab atas apa yang kulakukan dan kalian nggak akan terlibat."

 

Deon ingin mengatakannya.

 

Saat dia masih menjadi Raja Gangster. Jangankan orang-orang kaya dari seluruh dunia, ratu dan putri asing akan melepaskan pakaian dan merangkak ke kasur untuk memohon agar Deon memanjakan mereka. 1

 

Akan tetapi, Deon takut rahasia akan bocor kalau kata-kata itu keluar dari bibirnya, jadi dia mengurungkan niatnya.

 

Sorot mata Suzie tiba-tiba meredup dan menghela napas.

 

"Kamu terlalu naif. Takutnya berita kamu menggulingkan Keluarga Tier dan Matilda di saat bersamaan akan langsung menjadi viral!"

 

Pada saat ini sekelompok orang lain bersenjata lengkap datang.

 

"Siapa itu? Angkat tangan! Jangan bergerak!"

 

Pemimpinnya tidak lain adalah Mira. Sebuah sutra hijau menutupi bahunya dan ada sutra hitam ramping di kakinya. Sepasang mata indah yang tajam dan tegas.

 

Hari ini dia hanya memakai riasan tipis, tetapi fitur wajahnya yang tajam dan indah tercermin dengan sempurna.

 

Terutama seragam penegak hukum putih yang sama sekali tidak bisa menutupi sosok indahnya dan saling bertumpuk.

 

"Bu Mira? Kok kamu lagi?" Suzie bertanya dengan heran.

 

Mira mengabaikan Suzie, kemudian berjalan ke arah Deon sambil melihat sekeliling dan berkata dengan tegas.

 

"Kamu yang melakukan semua ini?"

 

Deon mengangkat bahu dan berkata, "Kok kamu lagi? Bu Mira, kalau terakhir kali aku nggak menyelamatkanmu

 

"Diam!"

 

Saat Deon menyebut apa yang terjadi terakhir kali, Mira menjadi marah dan sekarang pantatnya sendiri masih ada bekas tangan pria itu.

 

Memalukan sekali! Bagian paling pribadi telah terekspos oleh petugas kecil ini.

 

"Aku akan bertanya lagi, apa kamu yang melakukan semua ini?"

 

"Bukankah kamu menyuruhku diam?"

 

Mira sangat marah saat mendengar ini.

 

"Oke! Kulihat kamu benar-benar keras kepala! Setelah membunuh begitu banyak orang, apakah kamu pikir kamu bisa pergi dengan selamat di bawah pengawasanku?"

 

Mira memberi perintah.

 

"Kemarilah dan bawa pria sialan ini. Ah, sial, bawa kembali tersangka kriminal ini untuk diinterogasi!"

 

"Tunggu sebentar!"

 

Saat ini Suzie tiba-tiba berkata.

 

"Bu Mira, aku yang melakukan ini. Kalau ada pertanyaan, cari saja aku!"

 

Mira terkejut, mengangkat alisnya dan berkata, "Kamu bilang kamu yang melakukannya? Kamu cuma sekretaris pribadi kecil Luna, bagaimana kamu bisa melakukan hal seperti itu?"

 

"Heh! Margaku Yale dari Keluarga Yale di ibu kota provinsi!"

 

Suzie berkata dengan kesal.

 

Mira langsung terkejut. Keluarga Yale di ibu kota provinsi adalah salah satu keluarga terkaya di Provinsi Xino. 2

 

Dia terdiam untuk waktu yang lama, kemudian menatap Deon dengan tajam.

 

"Kamu beruntung! Tapi jangan harap bisa duduk dan bersantai karena Keluarga Yale ada di sini untuk melindungimu!"

 

Mira memimpin lebih dari seratus orang dan pergi dari sini dengan wajah muram.

 

Dia diam-diam bergumam pada diri sendiri, 'Kok bocah sialan ini punya wanita yang rela membelanya ke mana pun dia pergi!?'

 

Melihat Mira pergi, Deon menatap Suzie dan berkata dengan penuh syukur.

 

"Bu Suzie, aku benar-benar minta maaf telah membuatmu menanggung semua ini karena aku!"

 

Suzie tersenyum dan berkata, "Jangan bilang begitu. Aku masih ingin berterima kasih karena telah membalaskan dendam Luna."

 

Deon bertanya, "Oh iya, apakah sekarang Bu Luna baik-baik saja?"

 

"Ingin tahu?" Suzie mengangkat jarinya ke arah Deon dan memberi isyarat agar dia mendekat.

 

Saat Deon mendekat, Suzie mendekatkan mulutnya ke telinga Deon dan berkata sambil menghembuskan napas.

 

"Kalau kamu bersedia melakukan sesuatu yang menarik bersamaku di sini, aku akan memberitahumu!"

 

Bab Lengkap

Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 74 Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 74 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 14, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.