The First Heir ~ Bab 2280

                             

sumber gambar: google.com


Bab 2280

Lonceng emas sangat kuat.

 

Dengan cara ini, serangan badai guntur Christian dipatahkan.

 

Segera setelah itu, di atas puing-puing reruntuhan, sosok tak kenal takut dalam balutan jubah putih berdiri dengan tangan di belakang punggungnya.

 

Meski wajahnya sudah tua, tetapi auranya melonjak menembus langit.

 

Hanya dia seorang diri yang berdiri di sana, menghasilkan momentum langit yang menyelimuti bumi.

 

Grand Elder menyipitkan matanya. Matanya memancarkan cahaya keemasan. Kemudian dia membuat gerakan mengangkat tangannya, akibatnya lonceng emas melayang ke atas, lalu jatuh mengikuti tempat Christian berada.

 

Lonceng emas di atas langit, menukik turun ke arah Christian yang tubuhnya tertutup oleh badai guntur.

 

Christian melihat lonceng emas besar yang bergerak di atas kepalanya.

Detik itu juga tubuhnya berubah menjadi guntur, naik ke langit, mengangkat tangannya, dan menembakkan ratusan guntur, membombardir lonceng emas.

 

Lonceng emas terus berdentang, bergema ke seluruh dunia.

 

Dibombardir oleh badai guntur Christian, lonceng emas, tidak bergerak sama sekali.

Dengan membawa kekuatan untuk menekan semua dewa dan iblis, lonceng emas itu langsung memerangkap Christian di dalamnya.

 

Clang! Clang!

 

Lonceng emas itu terus berdentang.

 

Christian berubah menjadi guntur di dalam lonceng emas, membombardir dinding lonceng emas ke segala arah.

 

Di seluruh dinding lonceng emas, terukir rapat bahasa Sansekerta dengan pola yang dalam dan tidak bisa dipahami.

 

"Terimalah!"

 

Grand Elder itu meraung dengan keras.

 

Seketika itu juga, lonceng emas dengan cepat menyusut dari ketinggian beberapa ratus meter.

 

Christian terus membombardir dengan gunturnya di dalam lonceng emas.

Tetapi semua itu sia-sia, seluruh lonceng tenggelam dalam gelombang emas.

 

Tidak peduli bagaimanapun Christian membombardir, lonceng emas itu tetap utuh.

 

Pada akhirnya, dengan suara yang mendesing, lonceng emas kembali menjadi ukuran normal.

 

Terlihat Christian juga berlutut di tanah dengan kepala menunduk. Kekuatan guntur di tubuhnya benar-benar hilang, dan tanda guntur di antara alisnya juga menjadi redup.

 

Grand Elder itu melirik Christian, menggelengkan kepalanya tanpa daya dan menghela nafas lalu berkata : "Renungkanlah nasihatku tadi."

 

Setelah itu, Grand Elder itu mengangkat alisnya, dengan sepasang mata dinginnya dia memelototi Hale, yang berdiri di atas langit, dan berkata: "Semua orang dari alam lain, yang masuk ke wilayah saya, tanah keluarga, harus dibunuh di tempat tanpa ampun!"

 

Setelah mengatakan itu sosok Grand Elder itu naik ke langit, mengangkat tangannya dan menamparkan telapak tangannya kepada Hale, dengan membawa kemarahan yang meluap.

 

Menghadapi telapak tangan ini, Hale tidak berani untuk memikirkan perlawanan, alih-alih dia berbalik dan berusaha melarikan diri.

 

Namun, telapak tangan emas itu, seperti hukuman dari langit, langsung menampar punggung Hale.

 

Pfft!

 

Hale memuntahkan beberapa teguk darah.

 

Dilihat dari ketinggian, tubuh Hale seperti sebuah meteor, meluncur jatuh ke tanah dengan keras.

 

Boom!

 

Tubuh Hale menumbuk tanah menjadikan seluruh tanah bergetar.

 

Tumbukan itu, menghasilkan lubang yang sangat dalam seolah-olah tanpa dasar.

 

Lubang yang dalam sedalam seratus meter, seperti ditembak oleh rudal.

 

Dan di dasar jurang maut itu, Hale benar-benar hancur, terbaring di dalam tumpukan puing-puing.

 

Setengah kepalanya hancur berkeping-keping, dan setengah kepalanya yang tersisa tampak dilapisi logam secara mekanis, memancarkan percikan listrik yang terhubung singkat.

 

Pada saat itu, bola mata logam mekanis yang jatuh keluar dari soketnya, berputar dua kali, dan kemudian memancarkan cahaya merah yang aneh, menembak ke arah luar angkasa. 

  

Bab Lengkap

The First Heir ~ Bab 2280 The First Heir ~ Bab 2280 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 22, 2022 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.