Bantu admin ya:
1. Klik Klik Ikla*
2. Donasi ke Dana/OVO ~ 089653864821
Dia merasa bahwa pil
ramuan ini benar-benar luar biasa.
“Nak, pil ramuan apa
yang kamu berikan padanya?”
Campo Tiansa sengaja
bertanya dengan menggunakan energi sejati pada suaranya, bermaksud menakuti
Philip.
Philip tidak takut
dengan trik seperti itu.
Dia dengan hati-hati
membantu Tuan Holcer berjalan ke sisi Shi Zhentian, kemudian menoleh dan
menatap Campo Tiansa dengan dingin.
"Pak tua! Jangan
bicara banyak omong kosong!"
Philip mendengus dengan
marah ketika melihat penampilan sok jago pihak lain.
Dia tidak akan
membiarkan Tuan Holcer terluka untuk dirinya tanpa pembalasan.
Campo Tiansa tidak
menyangka Philip begitu percaya diri ketika dia akan mati, "Saat ini kamu
boleh percaya diri! Tapi pada akhirnya aku akan membuatmu menangis!"
Campo Tiansa masih
terkesan dengan pil ramuan itu dan berniat merebutnya dari Philip.
Dia berpikir jika dia
bisa memiliki pil ramuan seperti itu maka dia bisa menguasai dunia kultivasi di
dunia tersembunyi.
Jika dia bisa
memilikinya , maka orang-orang yang memandang rendah dirinya akan berlutut di
depannya.
Setelah memikirkan hal
ini, tanpa sadar dia merendahkan nada suaranya dan menatap Philip dengan
lembut.
"Apakah kamu tahu
bahwa kekuatanku sudah mencapai level sisi lain yang semu? Kamu seorang yang
lemah dan bahkan belum mencapai level setengah langkah dari sisi lain. Tetapi
kamu berani menjadi musuhku? Aku melihat bahwa kamu memiliki bakat yang baik
dan juga memiliki pil ramuan yang hebat. Bagaimana jika kamu menjadi anak
buahku? Aku akan menyelamatkan hidupmu, dan aku juga akan membiarkan yang
lainnya tetap hidup. Kebaikan yang aku tawarkan ini adalah berkah bagimu
sepanjang hidupmu."
Meskipun Campo Tiansa
ingin membujuk Philip, tetapi di dalam kata-katanya masih menunjukkan
arogansinya.
Ketika Martha mendengar
Campo Tiansa mengatakan ini, dia langsung melihat harapan untuk bertahan hidup.
Tanpa peduli dengan
situasi yang ada, Martha berteriak keras pada Philip: "Philip! Cepat
berjanji setia padanya untuk menjadi anak buahnya! Ini adalah kesempatanmu
untuk bertahan hidup! Keselamatan hidup kita tergantung pada keputusanmu! Tidak
ada yang salah menjadi anak buah seorang yang kuat! Jangan bertindak
nekad!"
Martha berteriak dengan
sangat keras.
Melihat adegan ini
Charles Jhonston spontan menutup mulut Martha dengan tangannya.
"Sial! Tutup
mulutmu! Kamu tidak boleh menjadi tidak setia dan kehilangan integritasmu! Kamu
mempermalukan Philip dengan berkata seperti itu!"
Charles Jhonston adalah
pria yang setia dan memiliki integritas. Dia paling benci dengan ketidaksetiaan
dan pengkhianatan.
Ketika Campo Tiansa
mendengar kata-kata Martha dia langsung tertawa. Dia tidak menyangka ada wanita
seperti itu di dunia ini.
Meskipun dia berharap
Philip mau berkompromi, tetapi dia bisa berempati kepada perasaan Philip. Jika
dirinya yang menghadapi situasi seperti itu, otomatis dia akan langsung
membunuh wanita ini.
Ketika Campo Tiansa
sedang menunggu jawaban Philip, tiba-tiba dia mendengar suara seseorang masuk
ke telinganya.
"Manusia
jahat!"
Campo Tiansa terkejut,
Philip tiba-tiba sudah berada di sisinya tanpa dia menyadarinya.
Pemuda ini hanya di level
pintu ketujuh, tetapi mengapa bisa begitu cepat?
Campo Tiansa melakukan
serangan spontan karena terkejut. Tangannya sudah menggenggam sebuah palu yang
diayunkan ke arah Philip.
Clang!
Dua senjata bertemu.
Palu di tangan Campo Tiansa dan pedang panjang di tangan Philip. Tumbukan kedua
senjata menghasilkan suara dentang yang memekakkan telinga.
Kemudian tampak
cahaya-cahaya pedang mengelilingi Campo Tiansa, membungkusnya dengan rapat.
Rumble!
Energi pedang langsung
melonjak , dan tiba-tiba terdengar suara gemuruh di udara.
Selain cahaya-cahaya
pedang yang membungkus Campo Tiansa, tampak awan gelap bergerak di atas mereka,
membawa guntur di dalamnya.
Cahaya-cahaya pedang
yang menyilaukan disertai dengan kecepatan Philip yang tak terlihat oleh mata
dan guntur yang menyambar di udara, semuanya siap menyerang Campo Tiansa.
Campo Tiansa berdiri
diam sambil menggenggam palu di tangannya. Dia mengamati Philip yang siap
menyerangnya.
"Aku cukup kagum
kepadamu! Barusan kamu memaksaku untuk menggunakan Palu Emas Unguku. Aku ingin
melihat keterampilan apa lagi yang kamu miliki!"
Campo Tiansa berkata
dengan dingin.
"Palu Emas
Ungu?"
Mendengar nama senjata
di tangan Campo Tiansa, Philip hanya tersenyum sinis.
Orang tua ini kurang
pandai memberi nama senjatanya.
Ketika Shi Zhentian dan
yang lainnya melihat pemandangan ini, mereka langsung menjadi bersemangat.
Mereka bahkan melihat
ada harapan kemenangan di pihak Philip.
Firasat mereka
mengatakan Philip bisa mengalahkan orang tua ini! Dan mereka berharap firasat
mereka benar.
Sementara itu Tuan
Holcer sudah semakin pulih. Dia memandang Philip dengan heran. Dia tidak
menyangka Philip bisa bergerak secepat itu.
Campo Tiansa sendiri
merasa kagum kepada Philip. Seorang kultivator di level pintu ketujuh dapat
mengejutkan dirinya dengan kecepatan gerakannya.
Dengan kekuatan seperti
itu di usia yang begitu muda, itu menunjukkan bahwa pemuda ini seorang jenius
dengan masa depan yang bagus.
No comments: