The First Heir ~ Bab 4826

                                                                                                       

sumber gambar: google.com

Bantu admin ya:

1. Klik Klik Ikla* 

2. Donasi ke Dana/OVO ~ 089653864821


Dia merasa bahwa pil ramuan ini benar-benar luar biasa.

 

“Nak, pil ramuan apa yang kamu berikan padanya?”

 

Campo Tiansa sengaja bertanya dengan menggunakan energi sejati pada suaranya, bermaksud menakuti Philip.

 

Philip tidak takut dengan trik seperti itu.

 

Dia dengan hati-hati membantu Tuan Holcer berjalan ke sisi Shi Zhentian, kemudian menoleh dan menatap Campo Tiansa dengan dingin.

 

"Pak tua! Jangan bicara banyak omong kosong!"

 

Philip mendengus dengan marah ketika melihat penampilan sok jago pihak lain.

 

Dia tidak akan membiarkan Tuan Holcer terluka untuk dirinya tanpa pembalasan.

 

Campo Tiansa tidak menyangka Philip begitu percaya diri ketika dia akan mati, "Saat ini kamu boleh percaya diri! Tapi pada akhirnya aku akan membuatmu menangis!"

 

Campo Tiansa masih terkesan dengan pil ramuan itu dan berniat merebutnya dari Philip.

 

Dia berpikir jika dia bisa memiliki pil ramuan seperti itu maka dia bisa menguasai dunia kultivasi di dunia tersembunyi.

 

Jika dia bisa memilikinya , maka orang-orang yang memandang rendah dirinya akan berlutut di depannya.

 

Setelah memikirkan hal ini, tanpa sadar dia merendahkan nada suaranya dan menatap Philip dengan lembut.

 

"Apakah kamu tahu bahwa kekuatanku sudah mencapai level sisi lain yang semu? Kamu seorang yang lemah dan bahkan belum mencapai level setengah langkah dari sisi lain. Tetapi kamu berani menjadi musuhku? Aku melihat bahwa kamu memiliki bakat yang baik dan juga memiliki pil ramuan yang hebat. Bagaimana jika kamu menjadi anak buahku? Aku akan menyelamatkan hidupmu, dan aku juga akan membiarkan yang lainnya tetap hidup. Kebaikan yang aku tawarkan ini adalah berkah bagimu sepanjang hidupmu."

 

Meskipun Campo Tiansa ingin membujuk Philip, tetapi di dalam kata-katanya masih menunjukkan arogansinya.

 

Ketika Martha mendengar Campo Tiansa mengatakan ini, dia langsung melihat harapan untuk bertahan hidup.

 

Tanpa peduli dengan situasi yang ada, Martha berteriak keras pada Philip: "Philip! Cepat berjanji setia padanya untuk menjadi anak buahnya! Ini adalah kesempatanmu untuk bertahan hidup! Keselamatan hidup kita tergantung pada keputusanmu! Tidak ada yang salah menjadi anak buah seorang yang kuat! Jangan bertindak nekad!"

 

Martha berteriak dengan sangat keras.

 

Melihat adegan ini Charles Jhonston spontan menutup mulut Martha dengan tangannya.

 

"Sial! Tutup mulutmu! Kamu tidak boleh menjadi tidak setia dan kehilangan integritasmu! Kamu mempermalukan Philip dengan berkata seperti itu!"

 

Charles Jhonston adalah pria yang setia dan memiliki integritas. Dia paling benci dengan ketidaksetiaan dan pengkhianatan.

 

Ketika Campo Tiansa mendengar kata-kata Martha dia langsung tertawa. Dia tidak menyangka ada wanita seperti itu di dunia ini.

 

Meskipun dia berharap Philip mau berkompromi, tetapi dia bisa berempati kepada perasaan Philip. Jika dirinya yang menghadapi situasi seperti itu, otomatis dia akan langsung membunuh wanita ini.

 

Ketika Campo Tiansa sedang menunggu jawaban Philip, tiba-tiba dia mendengar suara seseorang masuk ke telinganya.

 

"Manusia jahat!"

 

Campo Tiansa terkejut, Philip tiba-tiba sudah berada di sisinya tanpa dia menyadarinya.

 

Pemuda ini hanya di level pintu ketujuh, tetapi mengapa bisa begitu cepat?

 

Campo Tiansa melakukan serangan spontan karena terkejut. Tangannya sudah menggenggam sebuah palu yang diayunkan ke arah Philip.

 

Clang!

 

Dua senjata bertemu. Palu di tangan Campo Tiansa dan pedang panjang di tangan Philip. Tumbukan kedua senjata menghasilkan suara dentang yang memekakkan telinga.

 

Kemudian tampak cahaya-cahaya pedang mengelilingi Campo Tiansa, membungkusnya dengan rapat.

 

Rumble!

 

Energi pedang langsung melonjak , dan tiba-tiba terdengar suara gemuruh di udara.

 

Selain cahaya-cahaya pedang yang membungkus Campo Tiansa, tampak awan gelap bergerak di atas mereka, membawa guntur di dalamnya.

 

Cahaya-cahaya pedang yang menyilaukan disertai dengan kecepatan Philip yang tak terlihat oleh mata dan guntur yang menyambar di udara, semuanya siap menyerang Campo Tiansa.

 

Campo Tiansa berdiri diam sambil menggenggam palu di tangannya. Dia mengamati Philip yang siap menyerangnya.

 

"Aku cukup kagum kepadamu! Barusan kamu memaksaku untuk menggunakan Palu Emas Unguku. Aku ingin melihat keterampilan apa lagi yang kamu miliki!"

 

Campo Tiansa berkata dengan dingin.

 

"Palu Emas Ungu?"

 

Mendengar nama senjata di tangan Campo Tiansa, Philip hanya tersenyum sinis.

 

Orang tua ini kurang pandai memberi nama senjatanya.

 

Ketika Shi Zhentian dan yang lainnya melihat pemandangan ini, mereka langsung menjadi bersemangat.

 

Mereka bahkan melihat ada harapan kemenangan di pihak Philip.

 

Firasat mereka mengatakan Philip bisa mengalahkan orang tua ini! Dan mereka berharap firasat mereka benar.

 

Sementara itu Tuan Holcer sudah semakin pulih. Dia memandang Philip dengan heran. Dia tidak menyangka Philip bisa bergerak secepat itu.

 

Campo Tiansa sendiri merasa kagum kepada Philip. Seorang kultivator di level pintu ketujuh dapat mengejutkan dirinya dengan kecepatan gerakannya.

 

Dengan kekuatan seperti itu di usia yang begitu muda, itu menunjukkan bahwa pemuda ini seorang jenius dengan masa depan yang bagus.

  

Bab Lengkap

The First Heir ~ Bab 4826 The First Heir ~ Bab 4826 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 20, 2023 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.