The First Heir ~ Bab 4830

                                                                                                          

sumber gambar: google.com

Bantu admin ya:

1. Klik Klik Ikla* 

2. Donasi ke Dana/OVO ~ 089653864821


Dia mulai membandingkan Fennel Leigh dengan Philip. Selama hidup bersama menantunya, Philip seakan membawa bahaya yang tak ada habisnya.

 

Martha menoleh ke arah suaminya dan berkata dengan suara rendah.

 

"Seandainya Wynn bisa menikah lagi, lebih baik dia menikah dengan praktisi yang kuat dan gagah itu! Hidup kita akan lebih baik. Kita bisa memiliki kekuasaan dan kekayaan. Dan yang lebih penting, hidup kita akan lebih aman daripada bersama Philip!"

 

Selesai mengatakan ini Martha segera bersembunyi di belakang suaminya sambil melirik ke arah Philip dan Fennel Leigh.

 

Charles Jhonston tidak menyangka imajinasi istrinya akan berkembang seperti itu.

 

Mereka baru saja selamat dari ancaman kematian. Jika Philip dan yang lainnya tidak berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan hidup mereka, praktisi tua itu pasti sudah membunuh mereka sejak tadi.

 

Charles Jhonston merasa sangat geram dengan gagasan istrinya. Dia tidak bisa mengerti mengapa sifat buruknya tidak pernah berubah. Sifat seorang opportunist sejati yang mengabaikan prinsip kesetiaan dan integritas.

 

“Kurangi berbicara! Kamu tahu, Philip-lah yang menyelamatkan kita barusan!"

 

 Charles Jhonston menjadi semakin muak dengan perilaku istrinya. Setelah mengucapkan kalimat ini, dia berbalik dan pergi.

 

Mendengar suaminya memarahinya, wajah Martha menjadi merah karena kesal.

 

"Bukankah aku mengatakan yang sebenarnya? Putri kita selalu menjalani kehidupan yang berbahaya dan tidak menentu sejak hidup bersama Philip!"

 

Martha belum puas dengan dialognya barusan. Dia segera mengejar suaminya untuk melanjutkan perdebatan.

 

Jika Charles Jhonston bersedia mendukung idenya, maka Martha pasti akan menyingkirkan Philip dan yang lainnya.

 

Sementara itu Philip tidak tahu perdebatan antara Martha dan suaminya. Saat ini dia sedang larut dalam kesenangan karena bisa bertemu lagi dengan sahabat lamanya.

 

"Aku sangat bahagia hari ini. Sebagai terima kasihku karena telah selamat dari ancaman kematian dan sebagai sambutanku atas kedatanganmu maka aku akan membooking meja di restoran untuk kita makan enak malam ini! Sekaligus aku akan memperkenalkan dirimu kepada semua anggota timku!"

 

Philip berkata sambil tersenyum kepada Fennel Leigh.

 

Tetapi Wynn segera menyela dan menawarkan diri untuk memasak hidangan untuk mereka.

 

Mendengar gagasan Wynn Philip dengan lembut menolaknya.

 

"Lebih baik kita booking meja di restoran, jadi kamu tidak perlu repot-repot memasak."

 

Bukan Philip tidak suka masakan istrinya, tetapi Philip sangat menyayangi istrinya, dia tidak tega melihat istrinya harus berkotor-kotor di dapur.

 

Mendengar diskusi mereka, Tuan Holcer segera mengeluarkan ponselnya. Dia menelepon beberapa koki spesial di akademi.

 

"Untung ponselku tidak rusak, kalau tidak, aku tidak akan bisa menghubungi para juru masak."

 

Bagaimanapun, Tuan Holcer juga merasa bersyukur telah selamat dari kematian. Sebagai rasa terima kasihnya kepada Philip, Tuan Holcer berinisiatif mengurus semua hal tentang masakan dan hidangan untuk mereka.

 

Sekelompok juru masak kantin segera muncul di vila sambil membawa bahan-bahan masakan dan peralatan memasak

 

Mereka juga mendengar pertempuran di sini barusan. Karena ketakutan, mereka hanya mengintip dari kejauhan.

 

Meskipun koki-koki kafetaria ini adalah orang biasa, tetapi mereka tahu perkelahian barusan bukan perkelahian antara orang biasa. Apalagi ada gedung yang runtuh. Jelas itu perkelahian antara para praktisi.

 

Para koki kafetaria ini mendapat gaji yang cukup besar, sehingga mereka tidak berani membantah perintah Tuan Holcer dan memasak dengan patuh.

 

Melihat koki-koki kafetaria sedang sibuk memasak, Philip membawa Fennel Leigh ke depan semua orang.

 

“Izinkan saya memperkenalkan pria ini kepada kalian semua! Dia saudara saya yang baik hati , namanya Fennel Leigh.”

 

Ucapan perkenalan Philip sangat singkat, tetapi di dalam kata-katanya yang singkat semua orang bisa mengerti betapa pentingnya Fennel Leigh bagi Philip.

 

Fennel Leigh terus tersenyum sambil menyapa semua orang satu per satu.

 

Tetapi mereka semua dapat melihat bahwa senyum Fennel Leigh sangat dingin, dan mereka tahu bahwa Fennel Leigh tidak terlalu suka tersenyum.

 

“Ngomong-ngomong, kemana saja kamu beberapa tahun terakhir ini?”

 

Philip terkesan dengan kecepatan progres kultivasi Fennel Leigh.

 

Secara sekilas Philip menebak di dalam hatinya, Fennel Leigh pasti mendapatkan harta karun.

 

Philip juga sadar, jika dirinya tidak terluka yang mengakibatkan ranah kultivasinya turun anjlok, maka ranah kultivasinya sekarang sedikit di atas Fennel Leigh.

 

“Saya yang harus bertanya kepada Anda. Mengapa ranah kultivasi Anda mengalami stagnasi?”

 

Fennel Leigh tidak menjawab pertanyaan Philip, alih-alih bertanya balik.

 

Dia tahu bahwa Philip selalu lebih kuat dari dirinya, tetapi sekarang kekuatannya tertinggal jauh di belakangnya.

 

Jika dia tidak datang tepat waktu tadi , kemungkinan besar Philip akan mati.

 

“Ceritanya panjang. Tapi apa yang terjadi hari ini membuatku merasakan sesuatu yang tidak biasa.”

 

Philip mengerutkan kening, dia merasa ada sesuatu yang tidak beres.

 

"Kamu tidak perlu berspekulasi. Aku akan memberitahumu apa pun yang ingin kamu ketahui."

 

Bab Lengkap

The First Heir ~ Bab 4830 The First Heir ~ Bab 4830 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 23, 2023 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.