Bantu admin ya:
1. Klik Klik Ikla*
2. Donasi ke Dana/OVO ~ 089653864821
Dia mulai membandingkan
Fennel Leigh dengan Philip. Selama hidup bersama menantunya, Philip seakan
membawa bahaya yang tak ada habisnya.
Martha menoleh ke arah
suaminya dan berkata dengan suara rendah.
"Seandainya Wynn
bisa menikah lagi, lebih baik dia menikah dengan praktisi yang kuat dan gagah
itu! Hidup kita akan lebih baik. Kita bisa memiliki kekuasaan dan kekayaan. Dan
yang lebih penting, hidup kita akan lebih aman daripada bersama Philip!"
Selesai mengatakan ini
Martha segera bersembunyi di belakang suaminya sambil melirik ke arah Philip
dan Fennel Leigh.
Charles Jhonston tidak
menyangka imajinasi istrinya akan berkembang seperti itu.
Mereka baru saja selamat
dari ancaman kematian. Jika Philip dan yang lainnya tidak berusaha sekuat
tenaga untuk menyelamatkan hidup mereka, praktisi tua itu pasti sudah membunuh
mereka sejak tadi.
Charles Jhonston merasa
sangat geram dengan gagasan istrinya. Dia tidak bisa mengerti mengapa sifat
buruknya tidak pernah berubah. Sifat seorang opportunist sejati yang
mengabaikan prinsip kesetiaan dan integritas.
“Kurangi berbicara! Kamu
tahu, Philip-lah yang menyelamatkan kita barusan!"
Charles Jhonston menjadi semakin muak dengan
perilaku istrinya. Setelah mengucapkan kalimat ini, dia berbalik dan pergi.
Mendengar suaminya
memarahinya, wajah Martha menjadi merah karena kesal.
"Bukankah aku
mengatakan yang sebenarnya? Putri kita selalu menjalani kehidupan yang
berbahaya dan tidak menentu sejak hidup bersama Philip!"
Martha belum puas dengan
dialognya barusan. Dia segera mengejar suaminya untuk melanjutkan perdebatan.
Jika Charles Jhonston
bersedia mendukung idenya, maka Martha pasti akan menyingkirkan Philip dan yang
lainnya.
Sementara itu Philip
tidak tahu perdebatan antara Martha dan suaminya. Saat ini dia sedang larut
dalam kesenangan karena bisa bertemu lagi dengan sahabat lamanya.
"Aku sangat bahagia
hari ini. Sebagai terima kasihku karena telah selamat dari ancaman kematian dan
sebagai sambutanku atas kedatanganmu maka aku akan membooking meja di restoran
untuk kita makan enak malam ini! Sekaligus aku akan memperkenalkan dirimu
kepada semua anggota timku!"
Philip berkata sambil
tersenyum kepada Fennel Leigh.
Tetapi Wynn segera
menyela dan menawarkan diri untuk memasak hidangan untuk mereka.
Mendengar gagasan Wynn
Philip dengan lembut menolaknya.
"Lebih baik kita
booking meja di restoran, jadi kamu tidak perlu repot-repot memasak."
Bukan Philip tidak suka
masakan istrinya, tetapi Philip sangat menyayangi istrinya, dia tidak tega
melihat istrinya harus berkotor-kotor di dapur.
Mendengar diskusi
mereka, Tuan Holcer segera mengeluarkan ponselnya. Dia menelepon beberapa koki
spesial di akademi.
"Untung ponselku
tidak rusak, kalau tidak, aku tidak akan bisa menghubungi para juru
masak."
Bagaimanapun, Tuan
Holcer juga merasa bersyukur telah selamat dari kematian. Sebagai rasa terima
kasihnya kepada Philip, Tuan Holcer berinisiatif mengurus semua hal tentang
masakan dan hidangan untuk mereka.
Sekelompok juru masak
kantin segera muncul di vila sambil membawa bahan-bahan masakan dan peralatan
memasak
Mereka juga mendengar
pertempuran di sini barusan. Karena ketakutan, mereka hanya mengintip dari
kejauhan.
Meskipun koki-koki
kafetaria ini adalah orang biasa, tetapi mereka tahu perkelahian barusan bukan
perkelahian antara orang biasa. Apalagi ada gedung yang runtuh. Jelas itu
perkelahian antara para praktisi.
Para koki kafetaria ini
mendapat gaji yang cukup besar, sehingga mereka tidak berani membantah perintah
Tuan Holcer dan memasak dengan patuh.
Melihat koki-koki
kafetaria sedang sibuk memasak, Philip membawa Fennel Leigh ke depan semua
orang.
“Izinkan saya
memperkenalkan pria ini kepada kalian semua! Dia saudara saya yang baik hati ,
namanya Fennel Leigh.”
Ucapan perkenalan Philip
sangat singkat, tetapi di dalam kata-katanya yang singkat semua orang bisa
mengerti betapa pentingnya Fennel Leigh bagi Philip.
Fennel Leigh terus
tersenyum sambil menyapa semua orang satu per satu.
Tetapi mereka semua
dapat melihat bahwa senyum Fennel Leigh sangat dingin, dan mereka tahu bahwa
Fennel Leigh tidak terlalu suka tersenyum.
“Ngomong-ngomong, kemana
saja kamu beberapa tahun terakhir ini?”
Philip terkesan dengan
kecepatan progres kultivasi Fennel Leigh.
Secara sekilas Philip
menebak di dalam hatinya, Fennel Leigh pasti mendapatkan harta karun.
Philip juga sadar, jika
dirinya tidak terluka yang mengakibatkan ranah kultivasinya turun anjlok, maka
ranah kultivasinya sekarang sedikit di atas Fennel Leigh.
“Saya yang harus
bertanya kepada Anda. Mengapa ranah kultivasi Anda mengalami stagnasi?”
Fennel Leigh tidak
menjawab pertanyaan Philip, alih-alih bertanya balik.
Dia tahu bahwa Philip
selalu lebih kuat dari dirinya, tetapi sekarang kekuatannya tertinggal jauh di
belakangnya.
Jika dia tidak datang
tepat waktu tadi , kemungkinan besar Philip akan mati.
“Ceritanya panjang. Tapi
apa yang terjadi hari ini membuatku merasakan sesuatu yang tidak biasa.”
Philip mengerutkan
kening, dia merasa ada sesuatu yang tidak beres.
"Kamu tidak perlu
berspekulasi. Aku akan memberitahumu apa pun yang ingin kamu ketahui."
No comments: