Kembalinya Putri Kaya ~ Bab 42

 

Bab 42 Melancarkan Pencernaan

 

"Dokter Roel," kata Elisa dengan perlahan.

 

Dokter Roel langsung berdiri tegak. "Ya."

 

"Apa kamu tahu cara merebus obat dengan benar?" Elisa mengangguk ke arah lemari obat.

 

Dokter Roel mengangguk. "Tahu, obatnya harus direbus dengan perlahan."

 

"Siapkan kurma besar, temulawak, dan jahe yang sudah digoreng." Elisa melirik ke arahnya. "Kalau ada orang yang datang untuk dipijat, masuklah dan panggil aku."

 

Dokter Roel terdiam. Apa dia mau menggunakan seorang dokter bedah sebagai resepsionis?

 

Elisa tersenyum. "Kamu nggak ingin melakukannya?

 

Dokter Roel menggulung lengan bajunya dan berkata, "Aku akan membantu dengan senang hati."

 

Dia datang untuk mencuri ilmu pengobatan dokter ajaib, jadi menjadi resepsionis bukanlah masalah besar!

 

Setelah memberikan instruksi, Elisa membawa Jason masuk ke dalam kamar yang memiliki tata letak yang unik. Ada sebuah ranjang yang empuk di tengah ruangan dan aroma rumput Mugwort tercium begitu mereka masuk ke dalam.

 

Ada sesuatu yang sepertinya terhubung di bawah tempat tidur. Setelah dilihat dengan saksama, ternyata itu terhubung dengan kompor yang digunakan untuk memasak di luar.

 

Kompor itu agak mirip dengan tungku tanah bakar di pedesaan utara pada tahun 1980-an dan 1990-an, tetapi ada beberapa perbedaan. Ada lapisan rumput Mugwort yang dipisahkan dengan kain kasa berwarna ungu muda sehingga terlihat jauh lebih modern di bawah tempat tidur yang empuk itu.

 

"Buka baju," kata Elisa sambil membuka kotak obat. Dia mengambil satu jepit kayu dan mengikat rambut panjang sepinggangnya. "Berbaringlah."

 

Apa?

 

Dia menyuruh tuan melepaskan baju di tempat seperti ini dan berbaring?

 

Ekspresi Dante yang membawa ember kayu masuk langsung menjadi rumit!

 

Tuan mereka tidak pernah membiarkan siapa pun menyentuhnya sejak dia berusia empat tahun. Dia melakukan segala sesuatu sendiri dan pelayan di rumah juga menghindari tuan. Bahkan saat dia pergi ke luar negeri, tuan tinggal di vila keluarganya sendiri.

 

Sekarang, dokter ajaib malah memerintahkan tuan untuk melepas bajunya dan berbaring di tempat tidur di toko obat?

 

Dante langsung menggerutu di dalam hati. Kalau dokter ajaib tidak bisa menyembuhkan penyakit tuan, dia akan kehilangan nyawanya

 

Elisa tidak berpikir demikian dan masih mencampurkan ramuan obatnya.

 

Jason yang berdiri di depan tempat tidur yang empuk itu mengangkat alisnya. Tatapannya menjadi agak dalam. "Kamu yakin ingin aku melepas baju di sini?"

 

Elisa meningkatkan suhu dan berkata sambil tersenyum, "Cuma di sini yang cocok untuk menyembuhkan penyakitmu. Selimut di tempat tidur ini sudah disterilkan, nggak kotor, kok."

 

Jason tidak bergerak. Dia menundukkan kepala dan menatapnya.

 

"Kamu nggak perlu malu," kata Elisa sambil merendam tangannya dalam ramuan obat. Dia menatap dengan serius. "Nggak akan ada orang yang masuk."

 

Dante ingin bilang apa dokter ajaib lupa kalau dia itu seorang wanita? Tuan mereka tidak akan pernah melepas bajunya!

 

Namun, Jason malah tertawa, mengangkat tangannya, dan membuka jaketnya sendiri.

 

Dante tercengang.

 

Elisa menoleh dan menatapnya sekilas. "Lepas semua bagian atasmu."

 

Meski jari Jason terhenti sejenak, dia tetap melakukannya. Tatapannya menjadi makin dalam. Saat dia membuka kancing kedua kemejanya, dia mengangkat kepalanya dan melirik ke sebelahnya.

 

Leher belakang Dante terasa dingin dan dia segera pergi.

 

Sampai tidak ada orang lain di dalam ruangan, Jason berbaring di atas tempat tidur dengan setengah telanjang.

 

Celana panjang berwarna hitam murni dipadukan dengan siluet tubuhnya yang anggun terlihat jelas dan indah di bawah cahaya yang redup. Rambut hitamnya yang berantakan terkulai di dahinya, memberikan kesan yang sangat berbahaya. Tidak ada yang akan berpikir kalau dia adalah pasien yang menderita penyakit kronis.

 

Dengan penampilannya seperti ini, dia terlihat seperti penguasa yang mengendalikan hidup dan mati.

 

Elisa tersenyum dan ujung jarinya langsung menuju perut Jason.

 

Jason mengernyitkan mata foniksnya dan menatap ke atas.

 

"Relaks." Suara Elisa terdengar sangat profesional. " Aku akan melancarkan pencernaanmu."

 

Setelah mengatakan itu, Elisa meletakkan tangannya di perut Jason. Dia menggosok perlahan searah jarum jam menggunakan telapak tangannya dengan pusar sebagai pusatnya.

 

Ruangan itu sangat sunyi. Tidak ada suara apa pun yang terdengar selain suara uap air yang jatuh ke ember kayu...

 

Bab Lengkap

Kembalinya Putri Kaya ~ Bab 42 Kembalinya Putri Kaya ~ Bab 42 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 02, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.