Kembalinya Putri Kaya ~ Bab 51

Bab 51 Pesta Grup Apdi

 

Fenny menjulurkan lehernya sembari berkata, "Tapi Ayah 'kan tahu kedokteran itu bidang yang paling menguntungkan dan cepat menghasilkan uang.

 

Anggota keluarga Gerots itu banyak banget, banyak mulut yang harus kita kasih makan, kita nggak bisa memutus jalan nafkah begitu aja."

 

"Maksudku bukan begitu," jawab Tuan Besar Rafael dengan tenang, "Untuk sementara, kamu harus mènahan diri dan tunggu sampai badai berlalu."

 

Fenny pun langsung mengerti, "Ayah, akan ada orang Kota Mersus datang lagi?"

 

Tuan Besar Rafael tidak menjawab dan memejamkan mata.

 

Fenny pun membuat pertanyaan, "Ayah nggak usah khawatir, aku jamin mereka nggak bisa nemuin petunjuk apa pun."

 

Selama lebih dari sepuluh tahun, keluarga Gerots selalu damai dan aman, begitu pula kali ini pasti mereka bisa melaluinya dengan baik seperti biasa.

 

Malam itu begitu sunyi dan terasa panjang.

 

Saat ini di sebuah gedung tinggi di Kota Mersus, semua layar komputer di gedung itu nyala bersamaan!

 

Di sebuah toko obat di Kota Sulga, Elisa sedang menunduk sambil mengulum sebongkah gula, ujung jarinya mengklik kursor dengan santai, "Klik!

 

Kemudian, sebuah email yang sama muncul di kotak surat mereka.

 

Serangan datang dan pergi begitu saja dalam kegelapan dan kesunyian, tak ada seorang pun yang menyadari.

 

Ketika mereka membuka email itu, ekspresi wajah mereka berubah!

 

Seseorang berkata, "Cepat cari tahu! Telusuri keluarga Gerots sampai ke akarnya! Ingat, ini misi rahasia! Semua orang di Kota Sulga harus diwawancarai. Tapi ebelum itu, kumpulkan semua ponsel kalian, berita ini nggak boleh bocor sedikit pun!"

 

Ini memang bukan malam yang biasa.

 

Elisa tidur lebih awal. Setelah memakai masker wajah, dia beranjak ke kasur dan tidur cantik.

 

Keesokan harinya, Elisa tetap pergi ke rumah sakit untuk mengakupuntur Tuan Besar Girin.

 

Kali ini, pasien lain tidak datang.

 

Tuan Besar Girin berujar dengan sangat ramah, " Dokter Ajaib, biasanya gadis-gadis seumuranmu suka apa?"

 

Elisa berpikir sejenak, lalu menjawab, "Baju, sepatu, tas, perhiasan, yah... barang-barang gitu lah."

 

Tuan Besar Girin memiringkan kepalanya dan menatap Furi seraya berkata, "Manajer Furi ingat ya, nanti waktu Luna pulang, semua barang itu harus sudah tersedia."

 

Furi mengelap keringatnya dan menjawab, "Pak Girin, kita sudah dapat kabar tentang pasangan yang mengadopsi Nona Luna di Kabupaten Anzar. Kami sudah berdiskusi dan mereka bilang akan datang minggu depan."

 

"Kabupaten Anzar?" gumam Elisa.

 

Furi menoleh dan berkata, "Hm? Elis juga tahu tempat itu?"

 

Elisa membereskan kotak obatnya sambil menjawab, "Pernah dengar aja."

 

Belakangan ini dia terlalu sibuk, nanti kalau urusannya sudah beres, Elisa memang berniat pergi ke Kabupaten Anzar.

 

Seperti daun yang pasti jatuh ke sisi akar, sebagai anak dia juga harus tahu seperti apa orangtua kandungnya.

 

Tuan Besar Girin terlihat kecewa dan tidak mengatakan apa-apa lagi.

 

Elisa juga tidak tinggal lama, tetapi begitu dia keluar dari kamar rawat, Furi memanggilnya.

 

"Elis, tunggu!"

 

Elisa berhenti melangkah.

 

Furi menghampirinya. "Aku dengar dari Dokter Roel, katanya kamu akan pergi ke seminar kedokteran keluarga Apdi?"

 

Elisa memikul tas punggungnya di salah satu bahunya sambil menjawab, "Ya? Kalian mau menyuruhku sesuatu?"

 

Furi berdeham, lalu mengerjapkan matanya, "Ah bukan menyuruh ... Cuma mau tanya, kamu... benar -benar akan pergi?"

 

Dalam hati Furi membatin, "Elis, sebenarnya kamu nggak perlu ikut acara itu. Kamu 'kan sudah mulai merigobati Tuan Jason ... "

 

Elis yang tidak mengerti maksud dibalik perkataan Furi pun tersenyum kecil. "Aku harus pergi."

 

Furi yang cerdas lalu menjawab, "Kamu ... ke sana bukan untuk mengobati seseorang, 'kan?"

 

Elisa tidak menyembunyikan alasannya dan menjawab, "Sebenarnya targetku bukan keluarga Apdi. Sudah dulu ya Ķak, aku pergi dulu soalnya masih harus bersiap-siap." Setelah itu, Elisa langsung pergi.

 

"Siapin apa? Kamu 'kan nggak ngobatin siapa-siapa?" Furi tidak memanggil Elisa yang sudah berjalan pergi dan hanya menggumam di tempat, " Ada bagusnya sih kamu pergi, dengan begitu aku nggak perlu selalu khawatir kamu bersikap nggak sopan dan bisa menyinggung Tuan Jason. Nanti kamu juga tahu siapa dia ... "

 

Gumaman Furi tidak terdengar oleh Elisa. Sambil berjalan, dia mengirimkan email terakhir.

 

Semua orang di Kota Mersus sudah menggunakan segala cara dan memanfaatkan berbagai kecanggihan teknologi, tetapi tetap tidak dapat melacak siapa yang menyerang mereka.

 

Dua hari pun berlalu begitu saja....

 

19 September, di Hotel Caesar, pesta Grup Apdi ...

 

Bab Lengkap

Kembalinya Putri Kaya ~ Bab 51 Kembalinya Putri Kaya ~ Bab 51 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 14, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.