Kembalinya Putri Kaya ~ Bab 52

 

Bab 52 Pesta Grup Apdi Dimulai

 

Berbeda dengan sebelumnya, lokasi pesta kali ini tidak di tengah kota melainkan di sebuah vila di pinggiran barat kota.

 

Kali ini Elisa tidak pergi naik sepeda. Setelah menyiapkan kotak obat dan surat undangan, dia pergi naik taksi.

 

Mungkin ini hanya imajinasinya, tapi surat undangan yang ada di tangannya ini terlihat agak berbeda.

 

Elisa duduk di dalam taksi sambil merenung.

 

Sopir taksi terkejut setelah mendengar lokasinya."

 

Vila Caesar di pinggir barat kota? Nona, ini bukan tempat yang bisa didatangi orang biasa, apalagi katanya hari ini akan ada banyak orang penting datang ke sana

 

"Aku cuma mau bergaul aja," sahut Elisa sambil tersenyum kecil.

 

Sopir taksi itu tersenyum. "Sudah kuduga. Nggak mungkin gadis sepertimu jadi dokter untuk orang-orang itu."

 

Elisa tersenyum kecil tanpa berkata apa-apa.

 

Meskipun sama-sama Hotel Caesar, tingkatannya tetap berbeda.

 

Hotel Caesar di Kota Sulga dibuka untuk umum.

 

Sedangkan Hotel Caesar di pinggir barat kota memiliki taman mawar yang luas, dilengkapi dengan lapangan golf, arena berkuda, kawasan berburu dan lain sebagainya. Tempat ini sangat luas dan terletak di tengah hutan.

 

Tempat ini menjadi tempat andalan untuk menjamu tamu VIP sekelas bangsawan. Bisa dibilang tempat ini adalah klub pribadi Grup Apdi dan orang biasa tidak bisa masuk tanpa undangan dari Grup Apdi.

 

Undangan menjadi satu-satunya tiket masuk ke sana. Setiap dokter yang menerima undangan biasanya akan membawa murid atau asisten yang terunggul.

 

Para anggota keluarga Gerots, Linzy, Pandu, Sutoyo saling mengenal. Saat pertemuan, mereka pasti akan membawa para anak-anak muda di keluarga mereka.

 

Bagi mereka yang termasuk keluarga biasa, biasanya akan duduk di pinggir dan menggosipkan empat keluarga ternama.

 

Orang-orang yang tidak mengerti dunia kedokteran seperti Wanda, akan ditempatkan di ruang tamu.

 

Dia melihat seluruh area hotel dengan serakah, " Astaga, indah dan mewah sekali tempat ini!"

 

Sambil berkata, Wanda menoleh dan merangkul lengan Fenny. "Terima kasih ya, aku dan Yabel bisa ke sini karena kamu."

 

"Santai," Sebenarnya ini juga pertama kali Fenny datang ke sini, dia hanya berpura-pura saja tidak kagum, "Wanda, nanti di dalam jangan norak ya."

 

Wanda mengangguk. "Iya."

 

Semua orang yang datang ke tempat ini hari ini adalah orang terhormat dan ternama, mereka memang harus jaga sikap.

 

Keluarga Yuridis juga kaya, tapi tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan para tamu hari ini.

 

Yabel berdiri di samping Wanda dan Fenny. Sepasang matanya yang lembut juga memperhatikan suasana di sekitar. Meski tidak bicara, detak jantungnya sangat cepat, sekarang dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan pria yang diperbincangkan orang-orang...

 

Acara belum juga dimulai, semua orang menunggu cukup lama sambil menahan rasa penasaran.

 

"Harusnya bentar lagi mulai, kok keluarga Apdi belum kelihatan ya?"

 

"Masa mereka menunggu seseorang yang penting datang duluan?"

 

Keneth tertawa sinis, "Memang siapa yang pantas ditunggu Grup Apdi?"

 

Tentu orang-orang yang tidak mungkin ditemui oleh mereka adalah yang dari keluarga biasa.

 

Saat ini di ruang belajar, Tuan Besar Fahmi yang memakai pakaian tradisional sedang merenung. Meski rambutnya sudah memutih, wajahnya tetap bersemangat dan tatapannya begitu tegas juga dalam.

 

"Kakek, sudah waktunya." Cucu perempuan tertua keluarga Apdi, Ivana, mengingatkan kakeknya, " Nggak enak kalau para profesor menunggu terlalu lama"

 

Tuan Besar Fahmi menyesap tehnya dengan santai, "Ngapain buru-buru? Kan belum semuanya datang."

 

Ivana menebak, "Kakek lagi nungguin Tangan Suci?

 

"Bukan." Tuan Besar Fahmi meletakkan cangkir tehnya.

 

Sebenarnya Ivana masih ingin bertanya lebih lanjut.

 

Tiba-tiba, kakeknya memasang earphone dan dengan penuh minat melihat ke dalam ruangan, matanya yang tajam terlihat penuh dengan minat.

 

Ivana jadi penasaran, siapa orangnya yang membuat kakek begitu tertarik.

 

Tentu saja Tuan Besar Fahmi tertarik dengan sosok Dokter Ajaib. Sejak tahu dari Dante bahwa sekarang cucu kesayangannya sudah mulai nafsu makan, Tuan Besar Fahmi ingin sekali bertemu dengan Dokter Ajaib.

 

Kalau bukan karena para cucu yang melarangnya, sudah dari dulu dia mengutus orang untuk mencari tahu tentang Dokter Ajaib. Dia tidak perlu cari tahu diam-diam seperti ini, orang lain pasti akan menertawakannya kalau tahu.

 

Namun, untungnya dia mengadakan seminar medis ini untuk memancing kedatangan Dokter Ajaib...

 

Bab Lengkap

Kembalinya Putri Kaya ~ Bab 52 Kembalinya Putri Kaya ~ Bab 52 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 14, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.