Bab 54 Fenny
Dipermalukan!
Setelah mendengar kata
palsu, pengawal melirik Elisa dan berujar dengan sopan, "Nona, tolong
tunjukkan undangan Anda."
Orang secerdik seperti
Elisa tentu sudah tahu kejanggalan pada undangannya ini.
Namun Elisa tidak takut,
dia bisa mengungkapkan identitasnya sebagai Tangan Suci.
Elisa dengan wajah polos
menyerahkan undangan berlapis emas dari tasnya.
Seketika, wajah pengawal
berubah drastis!
I ... ini ...
Orang-orang mulai
berspekulasi saat melihat perubahan ekspresi pengawal, "Jangan-jangan
undangannya memang palsu?"
Keneth langsung berseru,
"Yaputra itu benar-benar deh! Ya sudah lah ya kalau dia sendiri penipu,
bisa-bisanya dia mendidik murid-muridnya jadi penipu juga? Ini benar-benar
penghinaan bagi dunai medis!
Fenny juga tertawa dan
berujar dengan angkuh," Nona, kalau kamu mau masuk mungkin bisa minta
tolong pada senior seperti kami. Kamu jangan main jalur belakang begini, nggak
baik."
"Ya, memalukan sekali!"
"Jadi seperti ini
murid Yaputra? Memalukan!"
Elisa langsung
mereganggkan lehernya saat mendengar hinaan ini. Mata indahnya mulai memicing
dan dia hendak mengeluarkan kartunya sebagai Tangan Suci saat tiba-tiba...
Kedua pengawal di
depannya membungkuk 90 derajat dan berseru lantang dengan hormat, "
Silakan masuk!"
Seketika, semua orang
pun mematung.
Tindakan pengawal
seperti tamparan keras di wajah Fenny.
Salah satu pengawal
berkata, "Ini pertama kalinya Anda datang ke sini bukan? Kalau ada yang nggak
paham, silakan tanya saja, kami akan memberi pelayanan penuh untuk Anda.
Silakan ikut saya."
Tangan pengawal yang
satunya sampai berkeringat dingin memegang undangan.
Tulisan yang terukir di
atas undangan begitu tegas dan nyata.
Tidak ada yang salah
dengan undangan ini.
Namun hanya anggota
internal keluarga Apdi yang tahu undangan dengan cap emas ini.
Selain itu, tulisan yang
terukir di atas undangan adalah tulisan tangan Tuan Muda mereka!
Meski kedua pengawal itu
tidak tahu siapa sosok Elisa sebenarnya, mereka tahu kalau tidak melayani Elisa
dengan benar, nyawa mereka yang akan melayang.
Perubahan sikap pengawal
yang begitu tiba-tiba membuat semua orang mematung, termasuk Elisa.
"Tunggu."
Elisa tidak langsung menerima perlakuan baik pengawal.
Pengawal pun berujar
dengan hati-hati, "Apa kami melakukan kesalahan yang menyinggung Anda?
Katakan saja, akan langsung kami perbaiki."
"Ya, kami perbaiki
sekarang juga." Pengawal lain langsung berdiri tegak.
Elisa mengangkat alisnya
dan melihat ke arah Fenny.
Ekspresi Fenny sangat
tidak enak dilihat. Dia menatap lekat-lekat undangan di tangan pengawal dan
tidak bisa memercayai kejadian di hadapannya ini!
Tentu saja Elisa tidak
sepolos itu dan berpikir Fenny akan mengirimkan undangan asli untuknya. Pastíada
sesuatu yang terjadi di luar dugaannya.
Jangan-jangan ...
Sosok yang langsung
terbersit dalam benak Elisa adalah pasien tampan itu.
Sepertinya ini perbuatan
pria itu. Dengan koneksi yang dimiliki keluarga Suherman, memang mudah bagi
mereka mendapat undangan tambahan Grup Apdi.
Elisa hanya tidak
menyangka pria itu akan membantunya seperti ini. Elisa tersenyum dan berjanji
dalam hati nanti akan berterima kasih pada pria itu.
"Nggak ada yang
salah, kalian sudah melakukan dengan sangat baik." Elisa membungkuk
sembari berkata, "Ah, tasnya biar aku yang bawa."
Pengawal pun langsung
berkata, "Biar kami saja!"
Kedua pengawal itu
langsung bersikap penuh semangat dan hormat pada Elisa. Berbeda jauh dengan
sikap mereka sebelumnya.
Semua orang terkejut
Harus diingat bahwa
anggota keluarga Apdi itu terkenal dingin, bahkan para pengawal memiliki
kemampuan yang luar biasa. Bagaimana bisa orang seperti mereka bersikap begitu
hormat pada seorang gadis biasa? Sepertinya ada yang janggal ...
No comments: