The First Heir ~ Bab 2272

                             

sumber gambar: google.com


Bab 2272

"Atas nama kaisar dan para guru, saya secara resmi memperingatkan kerajaan tersembunyi bahwa mereka yang melanggar wilayah saya akan dibunuh di tempat tanpa ampun!"

 

"Hanya satu kata ini, tidak ada negosiasi!"

 

Begitu suara itu jatuh, para pemimpin kerajaan tersembunyi dan raja para murid melihat sosok kaisar di angkasa,

 

Wajah mereka menjadi sangat suram.

 

Di Sullivan Mansion di No. 10 Downing Street, seorang pria paruh baya berusia empat dan lima puluhan, dalam setelan hitam, berdiri di depan jendela Prancis besar bergaya Inggris, melihat pemandangan di luar.

 

Dia berkata dengan tegas : "Teruskan perintahku, jangan biarkan para murid mati dan langsung segera kembali! Jangan mencoba lagi! Kaisar telah mengambil tindakan, lelucon ini harus berakhir."

 

"Ya, Tuan Johan!"

 

    ...

 

Kembali ke Clarke's Pulau Arcadia.

 

Delapan raja dari luar negeri sekarang bertarung dengan tujuh raja dari dalam territory.

 

Seluruh langit dan bumi seperti hancur dan terkoyak.

 

Dalam sekejap, empat raja para murid dari Kerajaan tersembunyi menerima perintah dari Tuan Sullivan Johan dan dengan cepat meninggalkan pusat medan perang.

 

Namun, tampak sosok dengan rambut tebal berkibar, penuh dengan guntur hitam yang mengamuk berputar di sekujur tubuhnya.

 

Dan di atas langit, pedang hitam murni kerajaan itu berada di ambang kehancuran.

 

Fulton Hush, matanya merah pada saat ini, dan tubuhnya melonjak dengan energi hitam yang tidak stabil.

Tekanan energi itu tampaknya akan menghancurkan alun-alun ini.

 

“Mengapa kamu mau melarikan diri ketika kamu sudah masuk ke wilayahku?”

 

Fulton Hush berkata dengan dingin. Setiap kata darinya, seolah-olah seperti sebuah vonis hukuman.

Menjadikan pedang hitam murni kerajaan di atas langit semakin tidak stabil.

 

Pada saat itu, bilah pedang hitam murni kerajaannya sudah patah. Dan patahannya yang jatuh ke tanah, seolah-olah seperti meteorit yang jatuh, menghasilkan beberapa lubang yang dalam.

 

Empat raja para murid dari Kerajaan Tersembunyi menatap Fulton Hush, yang berdiri di arah kepergian mereka, dengan kemarahan yang intens di mata mereka.

 

Di antara mereka, raja para murid berambut pirang dan bermata biru dari pintu ketujuh, dengan wajah angkuh dan hidung bengkok, berkata dengan senyum dingin: "Fulton Hush! Minggir! Aku bisa datang saat aku mau, dan bisa pergi saat aku mau. Jika kamu bersikeras menghalangiku, kami tidak keberatan memenggal Raja para Murid dari pintu ketujuh di wilayahmu hari ini!"

 

    Pria berambut pirang, bermata biru ini terlihat berusia tiga puluhan, dan baru-baru ini, dia membuka pintu ketujuh atas bantuan Christian.

Sehingga dia baru saja berhasil melangkah ke ranah raja para murid di pintu ketujuh.

 

"Sial! Minggir kau! Battle god, kamu dalam keadaan tidak stabil sekarang. Jika kamu bertarung lagi, kamu akan mengamuk di luar kendali!"

 

"Kamu ingin menyeret kami dan mengamuk di luar kendali bersama-sama?" teriak raja para murid dari Kerajaan Tersembunyi dengan keras.

 

Namun Fulton Hush tidak bergeming, dia tetap tidak memberi jalan kepada keempatnya.

 

Suara mendengung yang menakutkan bergema ke seluruh wilayah.

Mata Fulton Hush dipenuhi dengan kemarahan dan tekanan yang menakutkan.

 

Fulton Hush menyapukan pandangannya kepada empat raja para murid dari kerajaan tersembunyi, dengan tegas dia berkata, "Kamu bisa mencobanya!"

 

Setelah mendengar itu, keempat Raja para murid bergegas langsung menuju Fulton Hush!

 

“Bunuh dia!”

 

Detik itu juga, di atas angkasa di bawah langit biru, lima sosok dengan cepat bertarung dengan sengit.

 

Badai energi yang tersebar ke seluruh langit sudah cukup untuk menghancurkan sebuah kota dan negara.

 

Pada saat ini, Fulton Hush sangat mendominasi.

Momentum serta tekanan di seluruh tubuhnya telah berada di ranah puncak raja para murid di pintu ketujuh.

 

Pukulannya, seperti galaksi yang meledak, langsung mengenai dada raja para murid dari pihak lain, lalu menerbangkannya ratusan meter ke belakang.

 

Raja para Murid itu berkunang-kunang pengelihatannya.

 

Tetapi dia tidak menyerah. Dengan sedikit susah payah di bangkit dari tanah.

Lalu,  seketika energi di tubuhnya melonjak dengan cepat, dan tubuhnya berubah menjadi manusia batu raksasa setinggi 100 meter.

 

Dia langsung meraih gedung tinggi di tanah, memegangnya di tangannya, dan membantingnya ke arah Fulton Hush seperti membanting tongkat.

 

Saat itu juga, gedung tinggi yang dipegang oleh raksasa itu, dengan membawa momentum yang dahsyat, menabrak Fulton Hush.

 

Apabila dibandingkan dengan gedung setinggi 100 meter, Fulton Hush hanyalah titik hitam.

 

Namun, pada saat itu, Fulton Hush mengangkat lengan kirinya dan menjulurkannya ke samping. Dia merentangkan lima jarinya, dan ada riak udara di telapak tangannya.

Riak udara itu dengan cepat menyebar di sekitar tubuh Fulton Hush membentuk seperti balon-balon udara menjadi penghalang udara.

 

Boom!

 

Tumbukan bangunan dan pelindung udara menghasilkan ledakan dahsyat. Bangunan bertingkat tinggi yang diayunkan oleh batu raksasa setinggi 100 meter itu langsung terpental ketika membentur penghalang udara.

Dan langsung hancur menjadi serpihan-serpihan bubuk.

 

  

Bab Lengkap

The First Heir ~ Bab 2272 The First Heir ~ Bab 2272 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 21, 2022 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.