The First Heir ~ Bab 2273

                             

sumber gambar: google.com


Bab 2273

Roar!

 

Sebuah raungan terdengar membahana.

Setelah gedung tinggi itu hancur, Raksasa batu tidak menunda, dia melanjutkan dengan serangan berikutnya.

 

Raksasa batu dengan ketinggian beberapa ratus meter itu melayangkan tinjunya.

Tinju itu membawa badai energi yang sangat besar, menekan udara di depannya, dan menghasilkan suara desing yang memekakkan telinga.

 

Mata Fulton Hush menyipit. Tatapannya memancarkan niat bertarung yang kuat.

 

Sebelum tinju raksasa batu itu mengenainya,  dia menekan ujung jari kakinya,  seketika sosoknya melesat ke udara.

 

Tinju raksasa batu itu lewat di bawah kakinya, membawa badai energi dan tekanan udara.

 

Detik berikutnya, Fulton Hush sudah melayang berdiri di depan raksasa batu itu.

 

Pada saat ini, sosok Fulton Hush seukuran hidung raksasa batu tersebut.

 

Masih pada posisi melayang, Fulton Hush mengangkat tinju kanannya tinggi-tinggi.

Meskipun tinjunya kecil, energi mengerikan yang terkandung di dalamnya bukanlah sesuatu yang bisa dianggap enteng dan diremehkan oleh siapa pun.

 

Fulton Hush langsung melayangkan tinjunya ke arah raksasa batu.

 

Kekuatan pukulan Fulton Hush seperti hukuman dari langit kepada bumi.

Dalam sekejap, badai energi hitam yang padat terbentuk, berputar di sekitar tinjunya.

 

Boom!

 

Kepalan yang bergerak sangat cepat itu menghasilkan tampilan seperti komet yang panas dengan ekor hitam yang panjang, lalu meninjunya secara langsung, membombardir alis raksasa batu itu.

 

Crack!

 

Tinju itu bertabrakan dengan alis raksasa batu, dan terdengar suara gemuruh yang seakan-akan bisa menghancurkan bumi.

 

Seluruh alis raksasa batu itu mulai retak, dan kemudian retakan itu menyebar ke sepanjang alis raksasa batu itu, lalu dengan cepat menyebar ke seluruh wajahnya.

 

Boom!

 

Kepala raksasa batu itu hancur seketika.

Seperti batu yang dihancurkan oleh misil dari pesawat tempur.

 

Roar!

 

Raksasa batu meraung keras kesakitan. Raungannya bergema ke seluruh Pulau Arcadia.

 

Raksasa batu yang kepalanya hancur, terhuyung mundur beberapa langkah. Detik berikutnya, seperti gedung menara yang runtuh, tubuh raksasa batu itu hancur dari bagian atasnya berlanjut ke bawah sampai seluruh tubuhnya. Kejadiannya berlangsung dalam hitungan detik.

 

Boom!

 

Tubuh batu raksasa itu membentuk seperti air terjun dari pasir kuning. Menghasilkan pemandangan yang luar biasa.

 

Setelah hujan pasir selesai, tampak sosok yang ditutupi dengan luka tergeletak di atas tumpukan pasir kuning yang menutupi tanah, lalu memuntahkan darah.

 

Di atas langit, Fulton Hush masih berdiri melayang dengan gagahnya, menatap dingin ke arah Raja para Murid di atas tanah dengan sedikit rasa cemooh di sudut mulutnya.

 

Kemudian, matanya terkunci pada tiga raja para murid lainnya, dan dia berkata dengan dingin: "Jika kalian ingin pergi, silakan tinggalkan sumber kekuatan kerajaan kalian."

 

"Sialan! Fulton Hush, kamu berbicara tentang mimpi!

 

“Kamu hanya seorang dewa perang di negara ini, kami berjumlah tiga orang, cukup untuk membunuhmu!”

 

Kedua raja para murid dari kerajaan yang tersembunyi itu memaki Fulton Hush dengan kasar pada saat ini.

 

Raja para murid berambut pirang, bermata biru, dan berhidung bengkok merupakan satu-satunya yang tersisa dari pintu ketujuh.

 

Pada saat ini, dengan seringai di sudut mulutnya, dia melangkah maju dan berkata, "Sebelumnya, kita belum pernah bersenang-senang, sekarang, aku telah menemuimu secara langsung! Aku ingin melihat, raja para murid dari pintu ketujuh di kekaisaran ini, mitosnya dia tak terkalahkan, apakah itu bohong atau benar!"

 

Begitu suara itu jatuh, raja para murid dari pintu ketujuh dengan rambut pirang dan mata biru menghilang langsung di tempatnya, meninggalkan kekosongan.

 

Detik berikutnya, dia sudah berdiri di depan Fulton Hush, mengangkat tangannya lalu membuka telapak tangannya menghadap ke tanah.

 

Buzz!

 

Dalam sekejap, di tanah di mana telapak tangannya menunjuk, semua benda yang mengandung unsur logam naik ke udara.

Bahkan batang baja yang tertancap di tanah, pipa-pipa transportasi bawah tanah, selama itu logam, semuanya naik dari tanah.

 

Penggunaan kendali atribut logam!

 

Jalan menjadi terbalik akibat tercabutnya pipa-pipa ini. Tanah di bagian bawah yang berada di sekitar pipa-pipa itu menyeruak ke atas.

 

Materi-materi logam itu kemudian dengan cepat terbang ke tangan Raja para Murid yang berambut pirang dan bermata biru tersebut.

 

Dalam proses penarikan ini, benda-benda logam ini dengan cepat berkumpul bersama, seolah-olah dicetak dengan kuat menjadi satu kesatuan, dan dalam sekejap, tombak besar terbentuk.

 

Kemudian, Raja para Murid berambut pirang dan bermata biru itu membuat gerakan dengan mengayunkan tangannya yang besar seperti sedang melemparkan tombak.

 

Akibatnya, tombak logam besar yang tergantung di udara, dengan panjang puluhan meter, langsung meledakkan bintang merah tua, membawa kekuatan tertinggi yang melintasi udara, menghujam ke arah Fulton Hush.

 

Pusaran energi dahsyat yang dibawa oleh tombak logam besar itu, seperti energi misil antarbenua.

 

Belum cukup sampai di situ, yang lebih menakutkan adalah saat kepala tombak itu bergesekan dengan udara, menciptakan suhu super tinggi yang langsung membakar udara.

 

Whoosh!

 

  

Bab Lengkap

The First Heir ~ Bab 2273 The First Heir ~ Bab 2273 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 21, 2022 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.