The First Heir ~ Bab 3773

                                

sumber gambar: google.com

Yukk, bantu admin agar tetap semangat update novel kita ini.

Cara membantu admin:

1. Donasi ke DANA ~ 087719351569

2. https://trakteer.id/otornovel

3. Share ke Media Sosial

4. Open Endorse, yang mau usahanya diiklankan disini, caranya boleh kirim email di novelterjemahanindo@gmail.com


Channel Youtube Novel Terjemahan

Cahaya-cahaya Panah Naga Utama membentur Menara Babel.

 

Boom!

 

Ruang bergetar , aura dingin dari Panah Naga Utama semakin tersebar luas.

 

Cahaya-cahaya Panah Naga Utama seperti membentur pegas, terpental kembali ke Busur Naga Utama.

 

Sedangkan Menara Babel berdiri diam, menjulang ke langit.

 

Kemudian Philip keluar dari dalam Menara dan berdiri di puncak Menara Babel, seperti dewa yang turun ke bumi.

 

Junter Petro belum menyerah, dia berteriak dengan marah: "Pengorbanan darah!"

 

Pfft!

 

Tiba-tiba dia memuntahkan seteguk darah dan meludahkannya ke Panah Naga Utama.

 

Setelah Panah Naga Utama bersentuhan dengan seteguk darah, tiba-tiba mengeluarkan suara menderu.

 

Panah Naga Utama berubah dari hitam menjadi merah, dan aura dingin yang dipancarkannya bahkan lebih kuat.

 

"Guntur Surgawi memicu Panah Naga Utama!"

 

Junter Petro berteriak dengan marah lagi, dan kekuatan guntur yang besar tiba-tiba menyelimuti tubuhnya.

 

Saat dia menarik busur dan anak panah lagi, kekuatan guntur yang sangat besar mengalir ke Panah Naga Utama, kemudian Panah Naga Utama melesat.

 

Panah Naga Utama berubah menjadi cahaya merah darah dan menembak langsung ke arah Menara Babel.

 

Philip menyipitkan matanya , tiba-tiba Menara Babel memancarkan kilatan cahaya, dan menyelimuti Philip lagi.

 

Bang! Bang!

 

Cahaya-cahaya merah darah dari Panah Naga Utama membentur Menara Babel yang terus bercahaya.

 

Menara Babel tidak hanya dapat menyerap vitalitas dari langit dan bumi, tetapi juga mampu menghasilkan vitalitas.

 

Hal ini bisa terjadi karena di lantai delapan belas Menara Babel terdapat batu kristal sumber vitalitas yang berfungsi sebagai penghasil vitalitas untuk setiap lantai.

 

Boom!

 

Terdengar ledakan yang lain lagi. Ternyata Cahaya-cahaya merah darah dari Panah Naga Utama yang terpental kembali, membawa vitalitas besar yang merupakan serangan balik ke diri Junter Petro sendiri.

 

Pfft!

 

Wajah Junter Petro sangat pucat dan menyemburkan seteguk darah lagi.

 

Saat ini Burung Dapeng mengirimkan transmisi suara kepada Philip, melaporkan bahwa Pasukan Naga Utama yang bertarung melawannya adalah sampah.

 

Para personel Pasukan Naga Utama itu langsung dilemparkan ke dalam Menara Babel.

 

Sementara itu Philip masih berdiri di depan Junter Petro yang sudah lesu.

 

Philip segera berteriak dengan marah: "Tangkap."

 

Menara Babel yang besar itu langsung menyelimuti Junter Petro.

 

Menyaksikan seluruh anggota Pasukan Naga Utama telah ditelan oleh Menara Babel, Junter Petro berkata dengan muram : "Philip, kita akan bertemu lain kali! Tunggu aku yang akan menjemput kematianmu!"

 

Hilangnya para anggota Pasukan Naga Utama bukan salah dirinya, tetapi Reynold sendiri yang harus menanggungnya.

 

“Haha, kamu jangan melarikan diri! Mari kita bicara!"

 

Crumble!

 

Dengan lambaian tangan Philip Menara Babel jatuh ke arah Junter Petro , diikuti oleh suara gemuruh yang menakutkan.

 

Boom! Boom! Boom!

 

Suara ledakan berturut-turut terdengar, menghasilkan lubang besar yang dalam di tanah tempat Menara Babel jatuh.

 

Retakan tanah terjadi sampai radius sepuluh mil jauhnya. Seolah-olah ada naga bumi yang muncul di sini.

 

Tetapi di antara kerusakan yang terjadi, di antara debu dan asap yang menutupi pemandangan, seberkas cahaya melintas menjauh dari area tersebut.

 

Itu adalah Junter Petro!

 

Philip terkejut mengetahui bahwa Junter Petro benar-benar melarikan diri, karena Menara Babel tidak berhasil menabraknya.

 

The First Heir ~ Bab 3773 The First Heir ~ Bab 3773 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on September 19, 2022 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.