Bantu admin ya:
1. Share ke MedSos
2. Baca dengan Tab Samaran ~ Incognito Tab
3. Donasi ke Dana/OVO ~ 089653864821
Bab 973 – Datang Bersulang Untukku
Kata-kata Thomas Oin tidak nyaring, tapi Kak Dio
langsung tersentak, seperti tersambar petir.
Yang paling menakutkan adalah dia bahkan bisa
mendengar suara Kak Monika.
Kak Monika tidak terlalu jauh dari mereka, meskipun
suara Kak Monika tidak kencang, tetapi karena bar terlalu sunyi, semua orang
dapat mendengar suara mereka.
Kak Monika jelas sedang berbicara di telepon dengan
Thomas Qin, dan sikapnya sangat menghormati Thomas Qin.
Kak Dio tercengang, mungkinkah anak ini benar-benar
ada hubungannya dengan Kak Monika?
Dan mendengar sikap Kak Monika, sepertinya dia sedikit
lebih rendah dari Thomas Qin.
Raut muka Kak Monika tiba-tiba berubah sedikit ketika
mendengar kata-kata itu, dia dengan cepat berdiri dan melihat ke arah Kursi No.
5, dan dia terkejut senang ketika dia benar-benar melihat Thomas Qin duduk di
sana.
“Yona, Tuan Qin ada di sana!”
Yona terkejut dan ikut bersemangat, “Tuan Qin?”
Yona dan Thomas Qin mengalami beberapa konflik
sebelumnya, setelah Tuan Besar Lucas disembuhkan oleh Thomas Qin, Yona merasa
sangat bersalah, dia selalu ingin mencari kesempatan untuk meminta maaf kepada
Thomas Qin, tetapi dia tidak pernah menemukan kesempatan itu, tidak disangka
akan bertemu hari ini, sungguh suatu kebetulan.
Monika Lei dan Yona bangkit, berjalan ke arah Thomas
Qin dan berkata dengan penuh semangat.
“Tuan Qin, tidak disangka Anda juga ada di sini.”
Kak Monika duduk tepat di samping Thomas Qin, tercium
aroma samar yang membuat orang merasa rileks dan bahagia.
Wangi tubuh Monika Lei tidak sama dengan wangi wanita
lainnya, lebih elegan dan tidak menggoda seperti wanita pada umumnya, namun
sedikit lebih gagah.
Yona duduk di sisi lain dari Thomas Qin, tapi dia
tidak begitu akrab dengan Thomas Qin, jadi dia tidak berani berada terlalu
dekat. Bahkan setelah duduk pun, dia masih terlihat sedikit kaku.
“Tuan Qin, aku bersulang untukmu.”
Monika Lei mengambil segelas arak dan bersulang dengan
Thomas Qin sambil tersenyum.
Thomas Qin juga tersenyum tipis, mengambil gelas dan
meminumnya.
Yona juga mengangkat gelasnya dan berkata dengan
sopan.
“Tuan Qin, sebelumnya Anda telah menyelamatkan
kakekku, aku tidak pernah punya waktu untuk berterima kasih. Hari ini aku
akhirnya punya kesempatan. Segelas arak ini adalah permohonan maaf dariku
sekaligus ucapan terima kasih.”
Thomas Qin berkata, “Nona Hai terlalu sungkan.”
Keduanya juga bersulang, hanya sebatas itu saja.
Melihat pemandangan ini, semua orang tercengang, mata
Kak Dio membelalak dengan wajah melongo.
Tadi Thomas Qin menelepon dan meminta Kak Monika untuk
datang dan bersulang, semua itu kedengaran seperti fantasi bagi Kak Dio.
Memangnya kamu siapa, bisa meminta Kak Monika datang
bersulang?
Tapi dia tidak pernah menyangka Kak Monika akan
benar-benar datang!
Sikapnya penuh hormat, bahkan membawa CEO Hai untuk
ikut dengannya?
Yona juga ikut bersulang, dan kedua wanita hebat ini,
satu di sebelah kiri dan satu lagi di sebelah kanan benar-benar bersulang untuk
Thomas Qin. Orang macam apa marga Qin ini!
Tadinya dia menduga bahwa dia berasal dari keluarga
Hai, tetapi sekarang tampaknya sama sekali bukan.
Yona adalah nona besar keluarga Hai. Orang dengan
status paling tinggi selain Tuan Besar di keluarga Hai, yang bisa membuat Yona
begitu menghormatinya, jelas bukan anggota keluarga Hai.
Kak Dio tercengang, dengan tatapan bingung.
Shelly Fu dan yang lainnya juga tercengang, mereka
tidak menyangka kedua karakter legendaris ini benar-benar datang.
Sebagai orang muda kaya, tentu saja mereka telah
mendengar tentang Kak Monika dan CEO Hai, tetapi mereka hanyalah generasi kedua
yang kaya yang hanya suka main-main.
Mereka bahkan tidak punya kesempatan untuk bertemu
dengan Kak Monika, dan sekarang merupakan kehormatan bagi mereka untuk duduk di
kursi yang sama dengan Kak Monika.
Melihat Thomas Qin yang saat ini diapit oleh wanita
yang cantik luar biasa, Shelly Fu tiba-tiba merasa malu.
Dia merasa dirinya sama sekali tidak bisa dibandingkan
dengan mereka.
Terlepas dari penampilan tubuh, karakter, ataupun
identitasnya, semua yang dia banggakan hancur di hadapan Monika Lei dan Yona.
Apalagi Monika Lei, gaya mendominasi sebagai bos
perempuannya benar-benar tak tertandingi.
Meskipun Yona berada di level yang sama dengan Shelly
Fu, sama-sama adalah putri dari keluarga besar.
Tapi Yona sendiri adalah wanita yang kuat, dan dia
juga merupakan pilar dari keluarga Hai. Selain Tuan Besar, dia memiliki status
tertinggi di keluarga.
Dan saat ini Tuan Besar Lucas tidak dalam keadaan
sehat, jadi Yona pada dasarnya adalah pilar dari keluarga Hai.
Tapi Shelly Fu berbeda, dia hanyalah seorang gadis
kecil di Keluarga Fu, dia dan Yona sama sekali tidak berada pada level yang
sama.
Thomas Qin sekarang diapit seperti itu, jauh lebih
baik daripada Shelly Fu, sehingga semua rasa superioritasnya menghilang
sekaligus, berdiri di sana dengan perasaan tidak enak.
Kak Dio menelan ludah, keringat dingin di dahinya
sudah mengaliri pipinya, dan celananya basah oleh keringat dingin. Dia berdiri
diam di sana, tidak berani bergerak atau berbicara.
Monika Lei yang melihat situasi di depannya, merasa
ada yang tidak beres, dia mengerutkan kening dan bertanya.
“Ada apa ini? Apa yang terjadi?”
Thomas Qin mengangkat kepalanya, melirik Kak Dio, dan
berkata.
“Bukankah ada yang ingin kamu katakan kepada Monika,
coba katakan.”
Monika…
Panggilan ini membuat semua orang kaget sampai hampir
muntah darah.
Siapa yang akan memanggil Kak Monika dengan sebutan
Monika?
Bahkan bos besar berusia empat puluhan dan lima
puluhan tahun pun harus memanggil Kak Monika dengan sopan ketika melihat Monika
Lei.
Ini bukan soal senioritas, tapi rasa hormat.
Tapi Thomas Qin malah memanggil Kak Monika dengan
sebutan Monika di depan mukanya. Hal yang lebih gila lagi adalah Kak Monika
bukan hanya tidak marah, tapi malah terlihat sedikit malu.
Kak Dio sudah mengerti saat ini, sialan ini bukanlah
generasi kedua kaya biasa, dia adalah tokoh terkemukanya!
Kedua kaki Kak Dio lemas dan dia langsung berlutut
tepat di depan Thomas Qin.
“Tuan Qin, aku tidak punya mata, aku memandang rendah
orang, tolong maafkanlah aku!”
Monika Lei mengerutkan kening, melihat tato naga di
bahu Kak Dio, dia merasa sedikit familiar jadi dia pun bertanya.
“Dari kota mana kamu berasal?”
Mendengar Monika Lei berbicara, Kak Dio bahkan lebih
terkejut, seluruh tubuhnya gemetar.
“Kak Monika, aku dari Kota Xicheng.”
Tiba-tiba Rudy berjalan mendekat dan membisikkan
beberapa patah kata di telinga Kak Monika.
Kak Monika mengangguk, dia sudah tahu siapa dia,
meskipun dia kaki tangannya Kak Monika, tapi levelnya ini tidak punya
kesempatan sama seklai untuk berbicara dengan Monika Lei.
Jadi Kak Monika hanya tahu siapa dia, tapi tidak
pernah melihatnya.
Setelah mendengar apa yang terjadi, wajah Monika Lei
berubah suram, dia mengambil belati dari pinggangnya dan meletakkannya di atas
meja, wajahnya berkata dengan acuh tak acuh.
“Berani menyinggung Tuan Qin, potong sendiri satu
tanganmu.”
Setelah Monika Lei selesai berbicara, kaki Kak Dio
langsung lemas.
Potong sendiri satu tangan…
Kata-kata Kak Monika seperti titah kaisar baginya,
siapapun yang berani melanggar Kak Monika, itu sama saja dengan cari mati.
Jangan melihat Kak Monika dan Thomas Qin tertawa,
dengan wajah terlihat lembut, jika benar-benar bertindak, akan lebih kejam dari
siapapun.
Kak Dio mengambil belati, tangannya yang gugup
gemetaran, menggertakkan gigi, melihat lengan kirinya, lalu menusuk lengannya
dengan ganas!
Syuttt!
Namun, rasa sakit itu tidak kunjung datang, Kak Dio
membuka matanya, tangannya dipegang erat oleh Thomas Qin.
Thomas Qin meremasnya dengan ringan, Kak Dio merasakan
sakit di pergelangan tangannya, dia segera membuka tangannya dan belati itu pun
jatuh ke lantai.
Thomas Qin berkata, “Demi muka Monika, hal ini sampai
di sini saja.”
Wajah Kak Dio penuh dengan kejutan, seperti menerima
amnesti, dia memandangi Monika Lei penuh harap.
Monika Lei memelototinya dan berkata dengan pelan,
“Karena Tuan Qin berkata demikian, maka hal ini sampai di sini saja. Jika masih
ada lain kali, hidupmu tidak akan terjamin.”
Kak Dio menggigil dan berkata dengan cepat, “Terima
kasih Kak Monika, terima kasih Tuan Qin! Aku yang tidak punya mata telah
menyinggung Anda semua, maaf, maaf…”
Kak Dio mulai meminta maaf satu per satu, bahkan
teman-teman Shelly Fu pun tidak terlewat.
Tepat ketika Kak Dio hendak meminta maaf, Thomas Qin
tiba-tiba berkata.
“Tidak perlu meminta maaf pada mereka, aku tidak akrab
dengan mereka.”
Satu kata Thomas Qin membuat semua orang kecewa.
Ketika mereka mengejek Thomas Qin dengan semena-mena,
mereka tidak pernah berpikir bahwa Thomas Qin adalah tokoh seperti itu, mereka
hanya bisa tercengang.
Kata-kata Thomas Oin tidak nyaring, tapi Kak Dio
langsung tersentak, seperti tersambar petir.
Yang paling menakutkan adalah dia bahkan bisa
mendengar suara Kak Monika.
Kak Monika tidak terlalu jauh dari mereka, meskipun
suara Kak Monika tidak kencang, tetapi karena bar terlalu sunyi, semua orang
dapat mendengar suara mereka.
Kak Monika jelas sedang berbicara di telepon dengan
Thomas Qin, dan sikapnya sangat menghormati Thomas Qin.
Kak Dio tercengang, mungkinkah anak ini benar-benar
ada hubungannya dengan Kak Monika?
Dan mendengar sikap Kak Monika, sepertinya dia sedikit
lebih rendah dari Thomas Qin.
Raut muka Kak Monika tiba-tiba berubah sedikit ketika
mendengar kata-kata itu, dia dengan cepat berdiri dan melihat ke arah Kursi No.
5, dan dia terkejut senang ketika dia benar-benar melihat Thomas Qin duduk di
sana.
“Yona, Tuan Qin ada di sana!”
Yona terkejut dan ikut bersemangat, “Tuan Qin?”
Yona dan Thomas Qin mengalami beberapa konflik
sebelumnya, setelah Tuan Besar Lucas disembuhkan oleh Thomas Qin, Yona merasa
sangat bersalah, dia selalu ingin mencari kesempatan untuk meminta maaf kepada
Thomas Qin, tetapi dia tidak pernah menemukan kesempatan itu, tidak disangka
akan bertemu hari ini, sungguh suatu kebetulan.
Monika Lei dan Yona bangkit, berjalan ke arah Thomas
Qin dan berkata dengan penuh semangat.
“Tuan Qin, tidak disangka Anda juga ada di sini.”
Kak Monika duduk tepat di samping Thomas Qin, tercium
aroma samar yang membuat orang merasa rileks dan bahagia.
Wangi tubuh Monika Lei tidak sama dengan wangi wanita
lainnya, lebih elegan dan tidak menggoda seperti wanita pada umumnya, namun
sedikit lebih gagah.
Yona duduk di sisi lain dari Thomas Qin, tapi dia
tidak begitu akrab dengan Thomas Qin, jadi dia tidak berani berada terlalu
dekat. Bahkan setelah duduk pun, dia masih terlihat sedikit kaku.
“Tuan Qin, aku bersulang untukmu.”
Monika Lei mengambil segelas arak dan bersulang dengan
Thomas Qin sambil tersenyum.
Thomas Qin juga tersenyum tipis, mengambil gelas dan
meminumnya.
Yona juga mengangkat gelasnya dan berkata dengan
sopan.
“Tuan Qin, sebelumnya Anda telah menyelamatkan
kakekku, aku tidak pernah punya waktu untuk berterima kasih. Hari ini aku
akhirnya punya kesempatan. Segelas arak ini adalah permohonan maaf dariku
sekaligus ucapan terima kasih.”
Thomas Qin berkata, “Nona Hai terlalu sungkan.”
Keduanya juga bersulang, hanya sebatas itu saja.
Melihat pemandangan ini, semua orang tercengang, mata
Kak Dio membelalak dengan wajah melongo.
Tadi Thomas Qin menelepon dan meminta Kak Monika untuk
datang dan bersulang, semua itu kedengaran seperti fantasi bagi Kak Dio.
Memangnya kamu siapa, bisa meminta Kak Monika datang
bersulang?
Tapi dia tidak pernah menyangka Kak Monika akan
benar-benar datang!
Sikapnya penuh hormat, bahkan membawa CEO Hai untuk
ikut dengannya?
Yona juga ikut bersulang, dan kedua wanita hebat ini,
satu di sebelah kiri dan satu lagi di sebelah kanan benar-benar bersulang untuk
Thomas Qin. Orang macam apa marga Qin ini!
Tadinya dia menduga bahwa dia berasal dari keluarga
Hai, tetapi sekarang tampaknya sama sekali bukan.
Yona adalah nona besar keluarga Hai. Orang dengan
status paling tinggi selain Tuan Besar di keluarga Hai, yang bisa membuat Yona
begitu menghormatinya, jelas bukan anggota keluarga Hai.
Kak Dio tercengang, dengan tatapan bingung.
Shelly Fu dan yang lainnya juga tercengang, mereka
tidak menyangka kedua karakter legendaris ini benar-benar datang.
Sebagai orang muda kaya, tentu saja mereka telah
mendengar tentang Kak Monika dan CEO Hai, tetapi mereka hanyalah generasi kedua
yang kaya yang hanya suka main-main.
Mereka bahkan tidak punya kesempatan untuk bertemu
dengan Kak Monika, dan sekarang merupakan kehormatan bagi mereka untuk duduk di
kursi yang sama dengan Kak Monika.
Melihat Thomas Qin yang saat ini diapit oleh wanita
yang cantik luar biasa, Shelly Fu tiba-tiba merasa malu.
Dia merasa dirinya sama sekali tidak bisa dibandingkan
dengan mereka.
Terlepas dari penampilan tubuh, karakter, ataupun
identitasnya, semua yang dia banggakan hancur di hadapan Monika Lei dan Yona.
Apalagi Monika Lei, gaya mendominasi sebagai bos
perempuannya benar-benar tak tertandingi.
Meskipun Yona berada di level yang sama dengan Shelly
Fu, sama-sama adalah putri dari keluarga besar.
Tapi Yona sendiri adalah wanita yang kuat, dan dia
juga merupakan pilar dari keluarga Hai. Selain Tuan Besar, dia memiliki status
tertinggi di keluarga.
Dan saat ini Tuan Besar Lucas tidak dalam keadaan
sehat, jadi Yona pada dasarnya adalah pilar dari keluarga Hai.
Tapi Shelly Fu berbeda, dia hanyalah seorang gadis
kecil di Keluarga Fu, dia dan Yona sama sekali tidak berada pada level yang
sama.
Thomas Qin sekarang diapit seperti itu, jauh lebih
baik daripada Shelly Fu, sehingga semua rasa superioritasnya menghilang
sekaligus, berdiri di sana dengan perasaan tidak enak.
Kak Dio menelan ludah, keringat dingin di dahinya
sudah mengaliri pipinya, dan celananya basah oleh keringat dingin. Dia berdiri
diam di sana, tidak berani bergerak atau berbicara.
Monika Lei yang melihat situasi di depannya, merasa
ada yang tidak beres, dia mengerutkan kening dan bertanya.
“Ada apa ini? Apa yang terjadi?”
Thomas Qin mengangkat kepalanya, melirik Kak Dio, dan
berkata.
“Bukankah ada yang ingin kamu katakan kepada Monika,
coba katakan.”
Monika…
Panggilan ini membuat semua orang kaget sampai hampir
muntah darah.
Siapa yang akan memanggil Kak Monika dengan sebutan
Monika?
Bahkan bos besar berusia empat puluhan dan lima
puluhan tahun pun harus memanggil Kak Monika dengan sopan ketika melihat Monika
Lei.
Ini bukan soal senioritas, tapi rasa hormat.
Tapi Thomas Qin malah memanggil Kak Monika dengan
sebutan Monika di depan mukanya. Hal yang lebih gila lagi adalah Kak Monika
bukan hanya tidak marah, tapi malah terlihat sedikit malu.
Kak Dio sudah mengerti saat ini, sialan ini bukanlah
generasi kedua kaya biasa, dia adalah tokoh terkemukanya!
Kedua kaki Kak Dio lemas dan dia langsung berlutut
tepat di depan Thomas Qin.
“Tuan Qin, aku tidak punya mata, aku memandang rendah
orang, tolong maafkanlah aku!”
Monika Lei mengerutkan kening, melihat tato naga di
bahu Kak Dio, dia merasa sedikit familiar jadi dia pun bertanya.
“Dari kota mana kamu berasal?”
Mendengar Monika Lei berbicara, Kak Dio bahkan lebih
terkejut, seluruh tubuhnya gemetar.
“Kak Monika, aku dari Kota Xicheng.”
Tiba-tiba Rudy berjalan mendekat dan membisikkan
beberapa patah kata di telinga Kak Monika.
Kak Monika mengangguk, dia sudah tahu siapa dia,
meskipun dia kaki tangannya Kak Monika, tapi levelnya ini tidak punya
kesempatan sama seklai untuk berbicara dengan Monika Lei.
Jadi Kak Monika hanya tahu siapa dia, tapi tidak
pernah melihatnya.
Setelah mendengar apa yang terjadi, wajah Monika Lei
berubah suram, dia mengambil belati dari pinggangnya dan meletakkannya di atas
meja, wajahnya berkata dengan acuh tak acuh.
“Berani menyinggung Tuan Qin, potong sendiri satu
tanganmu.”
Setelah Monika Lei selesai berbicara, kaki Kak Dio
langsung lemas.
Potong sendiri satu tangan…
Kata-kata Kak Monika seperti titah kaisar baginya,
siapapun yang berani melanggar Kak Monika, itu sama saja dengan cari mati.
Jangan melihat Kak Monika dan Thomas Qin tertawa,
dengan wajah terlihat lembut, jika benar-benar bertindak, akan lebih kejam dari
siapapun.
Kak Dio mengambil belati, tangannya yang gugup
gemetaran, menggertakkan gigi, melihat lengan kirinya, lalu menusuk lengannya
dengan ganas!
Syuttt!
Namun, rasa sakit itu tidak kunjung datang, Kak Dio
membuka matanya, tangannya dipegang erat oleh Thomas Qin.
Thomas Qin meremasnya dengan ringan, Kak Dio merasakan
sakit di pergelangan tangannya, dia segera membuka tangannya dan belati itu pun
jatuh ke lantai.
Thomas Qin berkata, “Demi muka Monika, hal ini sampai
di sini saja.”
Wajah Kak Dio penuh dengan kejutan, seperti menerima
amnesti, dia memandangi Monika Lei penuh harap.
Monika Lei memelototinya dan berkata dengan pelan,
“Karena Tuan Qin berkata demikian, maka hal ini sampai di sini saja. Jika masih
ada lain kali, hidupmu tidak akan terjamin.”
Kak Dio menggigil dan berkata dengan cepat, “Terima
kasih Kak Monika, terima kasih Tuan Qin! Aku yang tidak punya mata telah
menyinggung Anda semua, maaf, maaf…”
Kak Dio mulai meminta maaf satu per satu, bahkan
teman-teman Shelly Fu pun tidak terlewat.
Tepat ketika Kak Dio hendak meminta maaf, Thomas Qin
tiba-tiba berkata.
“Tidak perlu meminta maaf pada mereka, aku tidak akrab
dengan mereka.”
Satu kata Thomas Qin membuat semua orang kecewa.
Ketika mereka mengejek Thomas Qin dengan semena-mena,
mereka tidak pernah berpikir bahwa Thomas Qin adalah tokoh seperti itu, mereka
hanya bisa tercengang.
No comments: