Thomas Qin ~ Bab 1095

                                                                                                                                                     



Bantu admin untuk dapat TeHaeR ya:

1. Share ke MedSos

2. Baca dengan Tab Samaran ~ Incognito Tab

3. Donasi ke Dana/OVO ~ 089653864821


Bab 1095 – Lari!

Caroline dan Celia mengambil menu dan melihat lumayan lama, terakhir mereka memesan salad dan memesan dua kopi.

Satu salad juga lumayan mahal, itu adalah makanan paling murah di seluruh menu, harganya hampir 500 ribu, Caroline merasa sangatlah sayang.

Namun sekali terpikir nanti akan melihat pertunjukan dari Bianca, dia lumayan menantikannya.

Setelah beberapa menit kemudian, pesanan King Crab yang dipesan oleh Thomas sudah datang, sebuah kepiting dengan 8 jenis masakan, sekali melihat piring yang berderet, Caroline dan Celia sangatlah tergiur olehnya.

“Caroline, bagaimana jika kita juga pesan satu?”

Caroline mengerutkan keningnya, “Kamu gila, satu king Crab itu sudah cukup beli satu tas, mahal sekali!”

Celia berkata, “Bukankah Bianca mau kabur tanpa bayar, kita nanti juga begitu saja.”

Caroline berpikir sejenak, “Ini tidak terlalu baik, bagaimana jika tidak berhasil kabur?”

Celia berkata, “Kita bisa meniru mereka, bagaimana cara mereka melakukannya, kita ikuti saja!”

Caroline ragu-ragu sejenak, “Boleh juga, melihat mereka makan sungguh tidak enak sekali, aku tidak percaya, mereka bisa kabur dan kita tidak bisa.”

“Ayo, kita pesan juga!“

Caroline langsung memanggil pelayan, dia berkata, “Kita mau pesan, semua pesanan meja sebelah, semuanya sajikan juga disini!”

“Baik!”

Tidak lama kemudian, berbagai hidangan disajikan, king Crab, dan lainnya, serta ada Champagne.

“Nona, apakah mau buka Champagnenya?”

Celia sangatlah tegas, “Buka!”

Pelayan membuka Champagnenya, mereka berdua sambil makan sambil minum, mereka merasakan keenakan duniawi, pantas saja begitu mahal, ternyata mahalnya itu masuk akal.

Thomas juga makan dengan senang, begitu banyak makanan enak yang menyumbat mulut Caroline sehingga mereka tidak bisa berbicara, dan akhirnya bisa tenang sejenak.

Sekitar satu jam lebih kemudian, Thomas ketika seusai ke toilet, dia pergi ke kasir dan sekalian membayarnya.

Meskipun disini adalah industri bawahan perusahaan besar Meng, namun Thomas tidak perlu juga hanya makan saja juga harus menelepon Weston, bukannya tidak sanggup makan juga.

Makan kali ini seharga 100 jutaan, bagi orang biasa, mungkin ini sangatlah mewah, namun bagi Thomas, ini hanyalah pengeluaran yang sangatlah biasa saja.

Setelah diam-diam bayar, Thomas kembali ke tempat duduknya, setelah duduk, dia berkata kepada Bianca, “Waktunya kurang lebih sudah cukup, ayo kita berdua kabur?”

Ketika mendengar perkataan ini, Caroline langsung fokus, Celia juga menghentikan gerakannya, mereka melihat bagaimana cara Thomas dan Bianca kabur.

Bianca menganggukkan kepalanya, “Kak Thomas, benaran kabur? Apakah akan tertangkap?”

Thomas tersenyum, “Tenang saja, kamu ikut aku, tidak apa-apa!”

Seusai berkata, Thomas berdiri dan berpura-pura mengambil jaket di tangan.

Begitu juga Thomas, dia berdiri dan meletakkan jaket di tangan namun tidak dipakai.

Setelah mereka berdiri dengan baik, Mereka langsung berlari keluar!

Caroline melihat itu, dia langsung berteriak.

“Pelayan, ada orang yang kabur!”

Caroline ini sungguh jahat, ini membuat Bianca sangatlah kehabisan kata-kata, ini sungguh gila, apa hubungannya denganmu, mengapa ikut campur urusan orang lain!

Bianca melirik kebelakang, dia juga tidak berani tinggal terlalu lama, dia langsung berlari keluar.

Ketika mereka berdua berlari keluar, pelayan di sekeliling juga tidak melirik mereka, bahkan satpam di depan pintu saja juga memberikan jalan untuk mereka.

Apa-apaan ini, mereka adalah customer, mereka sudah bayar dan mereka mau lari siapa juga yang bisa atur?

Bukannya tidak membayar juga, bisa saja mereka memang ingin berolahraga seusai makan.

Caroline dan Celia ketika melihat adegan ini, dia langsung berdiri, dia berkata dengan senang, “Eh, mengapa kalian tidak menghalangi mereka, mereka kabur!?”

Beberapa pelayan tampak bingung, lari tinggal lari! Apa hubungannya dengan mereka, mau lari ya silakan lari, apa urusannya dengan mereka?

Caroline berteriak, namun tidak ada orang yang mempedulikannya, seolah dia adalah seorang badut.

Caroline menggertakkan giginya, dia duduk dengan wajah merah, dia saling bertatapan dengan Celia dan mereka sama-sama kehabisan kata-kata.

Mengapa bisa seperti begini?

Apakah para pelayan ini adalah orang tolol? Mengapa jelas melihat ada orang yang kabur namun tidak mengejarnya?

Sungguh mudah untuk kabur dan tidak bayar.

Caroline mengisyaratkan Celia dan berkata, “Bagaimana jika kita kabur juga sekarang?”

Celia menganggukkan kepalanya, “Mereka saja bisa kabur, apalagi kita, ayo!”

Seusai berkata, Caroline dan Celia beres-beres, mereka meniru Thomas dan Bianca untuk menaruh jaket di tangan tanpa dikenakan.

Seketika mereka berdua meletakkan sumpit dan lari.

Namun ketika mereka berlari hingga ke depan pintu, pelayan berteriak, “Nona, tolong bayar dulu!”

Seusai berkata, langsung ada dua orang satpam yang menghalangi jalan dan menangkap Caroline dan Celia.

Dari tempat mereka makan hingga ke pintu sebenarnya berjarak lumayan jauh, dari lari hingga pelayan sadar sampai satpam lihat, ini waktunya sangatlah cukup.

Dengan kata lain, mereka sama sekali tidak bisa kabur.

Caroline dan Celia ditangkap lagi oleh satpam, mereka berdua benar-benar salut, mereka tidak pernah ditangkap oleh satpam sebanyak 3 kali dalam sehari!

Ini sungguh sue sekali!

Mengapa Thomas dan Bianca bisa kabur, sedangkan mereka tidak bisa?

“Ada apa dengan kalian! Mereka kabur kalian mengapa tidak mau tangkap!”

Satpam menarik tangan Caroline dan berkata, “Mereka? Mereka setelah bayar baru lari, kami tentu saja tidak bisa mengaturnya, kalian berdua belum bayar langsung kabur, apakah mau kabur dan makan gratis?“

Caroline tercengang sejenak, “Mereka sudah bayar? Tidak mungkin! ini tidak mungkin! Kalian pasti salah, mereka mana mungkin sanggup makan, omong kosong itu!”

Satpam mencibir, “Jangan merendahkan orang lain, mengapa orang lain tidak sanggup makan, aku sendiri yang melihat dengan mata kepalaku sendiri, Tuan itu membayarnya, kalian jangan banyak bicara disini, tolong bayar sekarang, jika tidak bisa bayar kami akan lapor polisi!”

Ekspresi Caroline langsung berubah, jika lapor polisi maka semuanya habis sudah, jika perusahaan mereka tahu akan hal ini, makan gratis dan tertangkap basah, maka kedepannya pasti tidak akan ada pekerjaan lagi.

Sekali kehilangan pekerjaan, Caroline akan gawat.

“Kami bayar, berapa harganya?”

Pelayan memberikan struknya, Caroline ketika melihat nominal di atas sana, seketika dia langsung pusing.

Seratus juta lebih…

Ini sungguh mematikan sekali!

Sekali makan menghabiskan seratus juta lebih, mau bayar pakai apa?

Caroline dan Celia saling bertatapan, mereka berdua sama-sama terlihat canggung.

“Kami bayar pisah-pisah, gunakan dulu kredit ini, bayar dulu saja seadanya dulu.”

Caroline mengeluarkan hp dan mengapply berbagai jenis kredit dan ditambah lagi kartu kredit serta sedikit tabungan dan menggunakan berbagai cara untuk membayar barulah berhasil membayar seratusan juta ini.

Pengeluaran mereka biasanya juga lumayan banyak, mereka nyaris tidak ada tabungan, dan sekali menghabiskan uang sebanyak ini, Caroline sungguh merasa sayang sekali.

Sudah membayar uang dan masih direndahkan orang lain.

Ketika keluar, para pelayan itu menatapi dia dengan tatapan aneh.

Caroline menggertakkan giginya, dia mengepalkan tangannya dan sangatlah marah.

“Celia, aku tidak bisa menahan ini, kita kalah dengan Bianca?”

 

Thomas Qin ~ Bab 1095 Thomas Qin ~ Bab 1095 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on April 18, 2023 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.