Thomas Qin ~ Bab 1266

                              



Silahkan di bantu di bantu..

1. Share ke MedSos

2. Baca dengan Tab Samaran ~ Incognito Tab

3. Donasi ke Dana/OVO ~ 089653864821



Bab 1266 – Tasbih Keteguhan

Kening Thomas Qin mengerut, orang ini benar-benar serius, meminta bayaran pun begitu terus-terang, setelah mendengarnya malah tidak enak untuk tidak memberi.

“Bagaimana, sudah bisa terima kan? Kenapa belum pergi juga? Ada Ketua Mo disini, ada hak apa untuk kamu berkata-kata disini? Yang dipermalukan hanyalah kamu sendiri, Paman Keduaku pasti terlalu panik, barulah berhasil ditipu olehmu, orang hebat yang sesungguhnya tentu hidup bersembunyi di tengah keramaian kota, tidak mungkin anak muda yang masih bau kencur sepertimu. Dibandingkan dengan Ketua Mo, kamu hanya sebuah sampah tidak berguna.” Kata Dravin Fang sambil tertawa.

“Kelak perbanyaklah belajar, jika tidak, mengandalkan teknik menipu untuk hidup tentu tidak memungkinkan, tidak ada yang bisa kamu lakukan jika belum belajar, jangan pernah berharap bisa berhasil. Sebagai seorang guru penerus aliran, hari ini aku hadiahkan beberapa kalimat untukmu, anak muda, andalkan dirimu sendiri.” Kata Mo Daozi sambil tersenyum dingin.

“Cukup, Tuan Qin adalah tamu yang aku undang kemari, mohon Ketua Mo perhatikan tata bicara.” Kata Ignatius Fang dengan suara berat.

“Jika bukan karena menghargai Paman Kedua, sudah sejak tadi aku meminta satpam mengusirmu pergi. Hm!” Kata Dravin Fang sambil tersenyum dingin.

“Tidak masalah, Tuan Fang, aku tanya padamu, apakah kamu terburu-buru ingin memiliki keturunan?” Kata Thomas Qin sambil tersenyum.

“Tentu… tentu saja, apa maksud dari kata-kata Tuan Qin?” Tanya Ignatius Fang dengan kaget.

“Kalau begitu obat itu jangan diminum, dan tasbih ini, jangan dipakai lagi.” Kata Thomas Qin.

Ekspresi wajah Dravin Fang sontak menjadi suram, melototi Thomas Qin dengan tajam.

“Anak sial, apa yang kamu katakan? Kamu sedang meragukan Ketua Mo? Tidak masalah jika kamu tidak setuju denganku, tetapi Ketua Mo adalah guru penerus aliran Tao yang sangat ternama, dialah orang hebat yang sesungguhnya, tahukah kamu seberapa susahnya aku mengundang Ketua Mo kemari? Kini kamu malah berbicara sembarang, sudah sangat lama aku bersabar melihat tingkahmu.”

“Hei anak muda, bisa-bisanya kamu tidak tahu diri seperti ini, bicara tanpa sopan santun, kamu sungguh mengira aku tidak akan emosi? Sudah sangat lama aku bersabar, kamu malah tidak tahu diri, kamu sungguh berani menantangku?” Kata Mo Daozi dengan wajah penuh emosi.

“Kenapa? Marah karena merasa malu?” Kata Thomas sambil tersenyum kecil.

“Orang ini sembarang bicara, satpam, cepat buang dia keluar, kamu boleh saja menipu Paman Kedua, tetapi jangan harap bisa menipu aku, sampai kapanpun aku tidak akan tertipu oleh kamu.”

Dravin Fang berkata sambil menggigit gigi, menatap Thomas dengan penuh amarah, hawa-hawa dingin terpancar dari dalam wajahnya.

“Phiaa—“

Ignatius Fang kembali menghempaskan tamparan ke wajah Dravin Fang, Dravin Fang tercengang, menatap Paman Kedua dengan penuh gelisah.

“Paman Kedua, aku melakukan ini demi kebaikan Paman, orang ini jelas-jelas sedang menipu Paman, memangnya Paman tidak bisa melihatnya sendiri? Aku tidak akan mengizinkan dia bersikap tidak sopan pada Paman Kedua.” Kata Dravin Fang dengan suara kecil.

“Benarkah? Tasbih Buddha ini masih memiliki satu nama lain, harusnya kamu tahu apa itu kan? Namanya tasbih keteguhan, sama dengan cerita ‘Impian di Bilik Merah’ yang ingin memisahkan diri dari dunia luar, satu tekad menuju Gunung Maitreya. Intinya adalah memisahkan diri dari dunia luar, melewatkan semua masa lalu, melupakan semua hasrat dan nafsu, bahkan memisahkan diri dari orang tua dan anak, memilih untuk menyendiri. Kamu sungguh telah berusaha keras demi Paman Keduamu, berharap Pamanmu bisa bersih dari lingkungan sekitar, dan segera berangkat menjadi biksu ya?”

“Soal obat ini, aku rasa tidak perlu dilihat lagi, hanya mencium aromanya saja sudah bisa dibedakan, memang memulihkan tubuh, tetapi bersama dengan itu malah menurunkan kemungkinan jadinya sebuah janin, bahkan bisa dijadikan sebagai pil anti kehamilan, setelah meminumnya selama 1 tahun, kemungkinan tidak akan bisa hamil lagi seumur hidup.”

Setelah Thomas Qin selesai berkata, raut wajah Dravin Fang dan Mo Daozi berubah drastis, langsung menunjuknya dengan penuh emosi.

“Paman Kedua, orang ini bicara sembarang, jangan dengarkan semua karangannya!” Kata Dravin Fang dengan suara berat.

“Tuan Fang boleh mencari biksu manapun untuk ditanyakan, juga boleh membawa pil ini untuk diperiksa, bagi kamu, semua ini tidaklah susah, bicara sembarang atau tidak, seharusnya tidak perlu banyak penjelasan dariku, kan?”

“Jadi, denyut nadi tidak perlu diperiksa sama sekali, seharusnya tubuh kalian tidak bermasalah, masalah yang sesungguhnya, ada pada niat jahat manusia. Benarkah kataku? Dravin Fang?” Kata Thomas Qin sambil tersenyum kecil, dengan sikap yang sangat tenang.

Dan di saat inilah, raut wajah Ignatius Fang berubah menjadi sedingin es kutub, sangat tidak enak dipandang.

Xixi Chen pun merasa tidak mampu mempercayainya.

“Ini… ini bagaimana mungkin?”

“Tidak ada yang tidak mungkin, kelihatannya, masalah memang ada pada hati manusia.”

Tatapan mata Ignatius Fang menjadi dingin, terpusat pada diri Dravin Fang.

Dravin Fang merasa sangat terkejut, sama sekali tidak pernah melihat Paman Kedua.

“Paman Kedua, percayalah padaku, orang ini pasti sembarang bicara, Paman harus percaya padaku, dia memang ingin mengundang fitnah, demi masalah Paman Kedua dan Bibi Kedua, aku sudah mencarikan orang-orang hebat di seluruh bagian Utara negara, memangnya Paman masih tidak percaya padaku? Mengapa Paman malah lebih bersedia mempercayai seorang yang asing? Ketua Mo akan menjadi saksinya, Ketua Mo adalah orang hebat yang sesungguhnya, Paman Kedua, percayalah padaku, Paman Kedua!” Kata Dravin dengan panik.

“Tuan Qin adalah tamu yang aku undang, tidak ada sedikitpun niat tersendiri, menurutmu kenapa aku lebih bersedia percaya padanya? Nama besar Dokter Qin, mungkinkah dapat dipahami orang-orang seperti kalian?” Kata Ignatius Fang dengan nada dingin.

Terlintas ekspresi kecewa dan sedih dalam kedua matanya.

“Memang benar, jika bukan karena beberapa tahun terakhir kamu selalu mencarikan orang kemana-mana, mengerahkan berbagai usaha, mungkin saja Paman Keduamu sudah memomong anak. Kamu memikirkan berbagai cara agar Paman Keduamu tidak memiliki anak, lalu siapa yang akan paling diuntungkan disini? Perusahaan sebesar ini, kelak siapa yang akan teruskan? Sepertinya kamu pilihan orang paling tepat, bukan? Tidak perlu aku katakan pun orang-orang sudah paham akan semua ini. Awalnya kamu hanya membantu mengurusi pekerjaan berserakan, tetapi kali ini, kamu mendatangkan Ketua aliran Tao yang sok hebat ini demi mengelabuhi Paman Kedua dan Bibi Kedua, bahkan mengeluarkan pil sejenis racun seperti ini, kelihatannya kamu juga sudah membulatkan tekad, namun sayang sekali kamu salah menilai Paman Keduamu, juga salah menilai orang lain.”

Kata Thomas Qin sambil menggelengkan kepala.

“Semuanya, adalah akibat dari keserakahan. Tidak pernah bersyukur, bagai ular menelan gajah.”

Thomas mengucapkan semuanya dengan sangat jelas, sebodoh-bodohnya Ignatius Fang, tetap saja mengerti maksud di balik semua masalah.

Xixi menutup mulut dengan tangan, menatap Dravin Fang dengan sangat tidak percaya.

“Dravin, kamu… kamu sungguh melakukannya?”

“Jika bukan dia, memangnya siapa lagi.”

Ignatius Fang menghela nafas, menggeleng dengan raut wajah suram.

Melihat ekspresi wajah Paman Kedua seperti itu, Dravin Fang sangat terkejut, kenyataan terungkap, dia tahu dirinya tidak dapat menghindar lagi.

“Kamu terlalu membuat Paman kecewa, Dravin.”

“Paman Kedua, maafkan aku Paman Kedua, aku tahu salah, mataku sungguh telah dibutakan, hingga berbuat seperti ini, percayalah padaku Paman Kedua, beberapa tahun terakhir aku bekerja maksimal untuk perusahaan bukan atas tujuan lain, aku tulus ingin memberi kebaikan pada perusahaan, aku menganggapnya sebagai rumahku sendiri, semua jerih-payahku bisa Paman Kedua lihat dengan jelas kan?”

“Ini tidak berkaitan denganku, dialah yang memintaku datang, katanya akan memberikan 5 juta Yuan.”

Raut wajah Mo Daozi menjadi sangat buruk, perlahan bergerak mundur, berencana melarikan diri, dengan terbongkarnya masalah itu, dia pun tidak mampu berkata-kata.

“Satpam, tangkap mereka.”

Teriak Ignatius Fang dengan suara dingin, dengan segera masuklah sepuluh satpam dari luar pintu, langsung menangkap Mo Daozi dan Dravin Fang.

“Kenapa, kenapa kamu harus melakukan ini? Dravin, kamu keponakan Paman sendiri loh.”

Kedua mata Ignatius Fang terpejam, hati terasa sangat terpukul, selama bertahun-tahun dia memperlakukan Dravin Fang layak anak sendiri, tetapi hasil yang dia terima adalah sebuah pengkhianatan yang menyakitkan.

“Paman Kedua, berikan aku kesempatan lagi, satu kali saja! Beberapa tahun ini aku sudah cukup membantu Paman, Paman, mohon padamu Paman Kedua, aku mengaku salah, aku tidak akan mengulanginya lagi, Paman Kedua!”

Dravin berkata dengan mata berkaca-kaca, namun ada sebagian kesalahan yang begitu telah dilakukan, tidak akan ada ruang untuk diperbaiki lagi.

 

Bab Lengkap 

Thomas Qin ~ Bab 1266 Thomas Qin ~ Bab 1266 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 06, 2023 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.