Bab 4
Karena pria yang ingin mereka temui
adalah Raja Gangster dari Provinsi Xino, yang notabene merupakan pilar negara
dan salah satu daerah terkuat di seluruh Negara Nozil!
Kalau mereka berhasil menjalin
hubungan yang baik dengan Raja Gangster, mereka akan makmur dan menggapai masa
depan yang tidak terbatas!
"Sepertinya kalian berdua juga
telah mendengar kabar bahwa akhir-akhir ini Raja Gangster sering datang ke
restoran ini untuk berkencan buta," ucap Walikota Sielo, Murray, sambil
mencibir. "Sepertinya, mulai sekarang aku harus terus mengawasinya supaya
tidak didahului kalian berdua!"
Mereka bertiga tahu betul betapa
menakutkannya Raja Gangster! Dia adalah seorang figur besar yang ingin dijilat
para pemimpin gangster Barat sekalipun!
Kalaupun gagal menjilatnya,
setidaknya mereka ingin menjalin hubungan yang baik dengannya. Kalau tidak,
mereka akan ikut terkena musibah saat Raja Gangster marah!
Tiga Raksasa Kota Sielo bahkan bisa
musnah di tangan Raja Gangster!
"Aku mendengar kabar bahwa Raja
Gangster kini telah menetap di Kota Sielo. Cepat atau lambat, aku pasti akan
menemukannya!"
"Cih! Akulah yang akan pertama
kali menemukannya!"
Ketiga gangster itu saling memandang
dengan dingin, lalu pergi ke arah yang berbeda-beda.
....
Vila Willowtree.
Luna keluar dari mobil dan terus
berjalan masuk ke vila yang mewah bak kastil!
"Bu Luna, kamu mau membawaku ke
mana?" tanya Deon yang masih kebingungan.
"Kamu akan tahu saat kamu
masuk," jawab Luna sambil menuntun Deon ke aula yang telah dipenuhi banyak
orang.
"Luna! Kenapa kamu membawa orang
luar ke pertemuan keluarga kita?"
Beberapa pria berpakaian rapi yang
duduk di dalam ruangan tiba-tiba berdiri sambil mengerutkan kening.
Hati Deon langsung berdegup kencang!
Ya, Tuhan! Di dalam ruangan, ada
ketua perusahaan, Johan Yossef, direktur eksekutif perusahaan, Julian Yossef,
serta beberapa petinggi lainnya yang setingkat direktur!
Mereka adalah direktur senior
perusahaan yang pernah Deon lihat di foto resmi grup saat pertama kali diterima
di perusahaan ini!
Melihat Deon, banyak anggota Keluarga
Yossef menutup mulut mereka dan mulai mencibir seolah sedang menonton
pertunjukan monyet di kebun binatang.
"Apa-apaan ini? Luna pasti sudah
kehilangan akal sehatnya! Kenapa dia asal membawa orang luar ke rumah?"
"Lihatlah pakaian pria itu,
astaga! Bajunya bukan kain bekas yang dipungut dari tempat sampah, 'kan? Bahkan
pakaian anjing-anjingku pun lebih bagus."
....
"Hei, pengemis! Jangan kemari,
cepat lepas sepatumu dan keluar!" ujar paman kedua Luna, Julian, dengan
tegas sambil menatap Deon dengan dingin. "Kamu mengotori lantai keluarga
kami! Setiap meter persegi di sini setara dengan gaji seumur hidupmu!"
Mendengar cibiran ini, Deon
memicingkan matanya.
Uang? Dulu, dia mempunyai lebih dari
yang dia butuhkan, tetapi dia tidak tertarik pada uang. Dia sudah puas asal dia
mempunyai pangan yang cukup, karena pakaian dan lain segalanya telah disediakan
oleh keluarganya.
Dia tidak menyangka bahwa orang-orang
di negara ini begitu menghargai sesuatu yang dulunya tidak dia perlukan!
"Paman Julian, tolong bicaralah
yang sopan. Hari ini, aku datang untuk mengumumkan sesuatu kepada kalian
semua!"
Luna tiba-tiba menggenggam tangan
Deon, mencium bibirnya dan berkata, "Pria ini tunanganku! Aku nggak mau
menikah dengan pewaris Keluarga Tier itu!"
Begitu Luna mengumumkan hal ini,
seluruh rumah seolah diterjang gempa dan para anggota Keluarga Yossef hampir
jatuh dari tempat duduk masing-masing.
"Luna menyukai pengemis itu?!
Mustahil! Apa telingaku sudah rusak?"
Deon juga kaget saat menyadari bahwa
ternyata Luna membawanya kemari untuk dijadikan tameng! Dasar wanita licik, ini
namanya membuang orang lain ke kandang harimau!
Ayah Luna, Johan, berkata dengan
marah, "Lancang sekali kamu! Di mana kamu menemukan pria liar ini? Kamu
kira pria seperti itu layak menjadi anggota Keluarga Yossef?"
Julian juga menimpali dengan marah,
"Luna, aku tahu kamu kesal karena kamu disuruh menikah dengan Tuan Muda
Keluarga Tier, tapi mematuhi keinginan keluarga adalah tugasmu sebagai anggota
Keluarga Yossef!"
"Omong kosong. Aku akan
memutuskan pernikahan dan masa depanku sendiri! Ayah dan paman kandungku
sekalipun nggak berhak mengatur hidupku!"
Lalu, Luna mengangkat dagunya dan
berkata dengan mantap, "Aku telah memberikan keperawananku kepada Deon!
Aku nggak akan menikahi siapa pun selain dia!"
Mendengar jawaban ini, para anggota
Keluarga Yossef langsung memucat dan menatap Luna dengan tidak percaya.
Luna adalah dewi Keluarga Yossef yang
terkenal. Atas alasan apa dia begitu murah hati dan memberikan hatinya kepada
... pria kasta rendah itu?
Johan yang kini makin murka berseru,
"Agh! Mengecewakan sekali dirimu! Bisa-bisanya kamu menyia-nyiakan kasih
sayang dan perhatian yang Ayah berikan kepadamu selama bertahun-tahun!"
Julian menggeleng dan berkata,
"Aku tidak percaya! Luna, menjadikan seorang pegawai tingkat rendah
sebagai pacar sewaan adalah tindakan nggak benar! Dengan standarmu yang
setinggi langit, apa masuk akal kalau kamu menyukai seseorang sepertinya?"
Luna mencibir dan menjawab,
"Terserah Paman percaya atau tidak!"
"Bu Luna," panggil Deon
karena masih ada yang ingin dia katakan.
Luna menatap Deon dengan tajam dan
berbisik dengan nada memerintah, "Diam, sekarang cepat raba payudara dan
pantatku!"
No comments: