Bangkit dari Luka ~ Bab 103

 

 Bab 103

 

"Aku nggak akan mengulangi perkataanku untuk kedua kalinya!"

 

Nando biasanya sangat lembut, tetapi ketika dia marah, dia terlihat agak menakutkan.

 

Nando menggertakkan giginya sambil menatap Leo, "Apakah kamu sudah lupa alasan kita datang hari ini?"

 

Leo pun akhirnya merasa sedikit tenang. Mengingat dia datang ke pesta untuk mencari kesempatan berdamai dengan Nindi.

 

Namun, kenapa malah berakhir seperti ini?

 

Sania tahu ada yang tidak beres, dia dengan hati -hati berkata kepada Leo, "Kak Leo, mari kita pergi, kakiku agak sakit."

 

Leo yang kesal pun akhirnya membawa Sania pergi tanpa meminta maaf.

 

Nindi hanya merasa kegaduhan ini sangat konyol.

 

Selain itu, dia tidak merasakan apa-apa.

 

Sania melakukan trik yang sama, Kak Leo memberikan reaksi yang sama, semuanya membuatnya merasa bosan dan sebal.

 

Nando menahan rasa tidak nyaman, dan dengan hati hati menatap Nindi, "Aku minta maaf atas nama Leo. Aku juga nggak tahu kenapa dia jadi seperti ini."

 

Ketika Leo begitu bersikeras meminta Nindi untuk meminta maaf, Nando makin merasa bersalah.

 

Nindi bersuara dingin, "Aku nggak menerima permintaannya maaf día."

 

"Nindi, aku tahu kamu marah dan itu wajar, aku juga sangat marah. Tapi kamu benar-benar nggak boleh menandatangani kontrak dengan Drego Entertainment, pekerjaan ini sangat rumit, Aku nggak mau kamu dirugikan."

 

Nando menatapnya dengan penuh harapan, "Aku tahu kamu selalu patuh dan mengerti, aku dulu terlalu mengabaikanmu, tapi aku nggak akan seperti itu lagi. Asalkan kamu menandatangani kontrak dengan Siaran Langsung Siento, semua sumber daya akan diberikan kepadamu."

 

"Aku sudah berjanji untuk menandatangani kontrak dengan Drego Entertainment."

 

Jawaban Nindi terkesan sepele.

 

Nando pun terdiam. Dia tidak menyangka bahwa pergerakan Nindi begitu cepat.

 

Dia merasa agak tidak percaya, "Hal sebesar ini, kamu memutuskan sendiri. Memangnya kamu nggak pernah terpikir untuk berdiskusi dengan keluarga?"

 

"Urusanku, aku-lah yang berhak memutuskan."

 

Nindi berbalik dan pergi, tidak ingin berbicara lebih banyak dengan kakaknya.

 

Melihat sosok Nindi yang berlalu pergi, memunculkan perasaan sakit dan tak berdaya kembali di dalam hati Nando.

 

Nando merasa sekarang Nindi sudah banyak berubah, tidak lagi bergantung padanya.

 

Kejadian kecil di pesta, segera diabaikan oleh orang-orang.

 

Nindi sebagai streamer game yang dapat melakukan kombinasi dua belas serangan, sangat populer di acara tersebut.

 

Akhirnya, manajer Siaran Langsung Drego muncul dengan membawa surat kontrak dan berjalan ke hadapan Nindi, "Nona Nindi, lebih baik hari ini daripada menunggu hari lain, mari kita tanda tangani kontrak hari ini."

 

Nindi mengangguk, "Baik."

 

Nando yang berada di samping hanya terdiam melihat semua ini. Dia menenggak habis anggur merah yang ada di tangannya, hatinya terasa tertekan hingga hampir tidak bisa bernapas.

 

Nindi berdiri di atas panggung, dengan penampilan yang percaya diri dan luar biasa.

 

Nando baru menyadari bahwa adiknya telah tumbuh tanpa disadarinya. Dia bukan lagi adik kecil yang bergantung pada keluarga.

 

Setelah pesta selesai, Nindi berkenalan dengan banyak orang.

 

Dia pergi dari pesta bersama Luna.

 

Luna sangat bersemangat, "Hari ini benar-benar memuaskan. Melihat Sania yang menuai akibat dari perbuatannya sendiri, membuatku bisa tertawa sambil tidur"

 

Nindi tersenyum, "Setelah sekian lama, cara Sania nggak berubah sedikit pun."

 

Namun, dia tidak akan duduk diam dan terjebak.

 

"Nona Nindi, biar aku antar kalian pulang."

 

Pelatih Tim E-Sports, Guntur, datang dengan sangat antusias.

 

Nindi sedang bersiap untuk menolak ketika Nando mendekat, "Nggak perlu merepotkan orang lain, aku yang akan mengantar adikku pulang."

 

Guntur mengangkat alisnya, "Apakah kamu yakin adikmu mau ikut denganmu?"

 

"Dia adalah adik perempuanku. Kak Guntur sebaiknya tidak berpikir macam-macam lagi."

 

Nando tidak ingin Nindi terlibat dalam hubungan apa pun dengan Tim E-Sports.

 

Nindi mundur selangkah untuk menjaga jarak dari Nando, "Aku bisa pulang sendiri, nggak perlu diantar."

 

"Nindi, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu."

 

Nindi tampak tenang, "Aku rasa nggak ada yang perlu dibicarakan."

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 103 Bangkit dari Luka ~ Bab 103 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 22, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.