Bangkit dari Luka ~ Bab 290

 

Bab 290

 

Bagaimanapun juga, Nindi pasti punya kemampuan untuk mengunci begitu banyak ponsel, sudah tentu dia juga bisa meretas ponsel Serena!

 

Serena merasa kesialannya semua ini gara-gara Nindi. Dia yang membongkar video dan foto itu sebagai bukti, membuat hidupnya berantakan!

 

"Serena, kamu sudah dalam status bebas bersyarat sekarang, jangan cari masalah lagi. Kakakmu sedang mengatur pertunangan dengan keluarga Julian. Kalau kamu bikin skandal lagi sampai masuk penjara, pertunangan itu bakal batal, ibunya memperingatkan."

 

"Jadi, Ibu cuma peduli sama Kakak, nggak peduli sama aku? Kalau Kakak udah bertunangan sama keluarga Julian, bukankah mengurus Nindi jadi mudah? Serena balas dengan nada sengit."

 

Kenapa Nindi masih bisa bersikap sombong di depannya?

 

"Ibu nggak maksud begitu. Tunggu pertunangan Kakakmu selesai dulu. Setelah itu, kamu mau balas dendam ke siapa pun, nggak ada yang bisa halangi kamu."

 

"Orang kampung itu, beraninya dia bersikap angkuh di depan aku. Aku pasti bikin dia menderita habis -habisan!" Serena menggertakkan gigi.

 

Hidup Serena selama ini selalu berjalan mulus, dan kini dia harus terjatuh gara-gara seorang gadis dari desa seperti Nindi!

 

Dia tidak akan tinggal diam begitu saja.

 

Keesokan harinya, Nindi bangun tidur dengan santai tanpa alarm.

 

Setelah itu, dia berencana pergi ke gym untuk latihan tinju. Sejak kejadian menghajar Seno waktu itu, dia jadi semakin tertarik untuk belajar tinju!

 

Tepat sebelum Nindi keluar rumah, dia menerima pesan dari Cakra, "Akhir pekan ini rencananya mau ngapain?"

 

Sambil berjalan, Nindi membalas, "Belakangan inl aku ikut gym, sebentar lagi aku mau olahraga di sana!"

 

Rumah yang dia beli letaknya tidak jauh dari Universitas Yasawirya. Dia menyewa sepeda kuning dan mengayuhnya ke gym.

 

Pelatihnya bilang kalau stamina Nindi masih kurang, ototnya juga lemah, dan dia butuh lebih banyak latihan.

 

Sebelum berangkat, Nindi sempat mengecek ponselnya, tetapi pesannya tidak dibalas oleh Cakra.

 

Akhirnya dia menyimpan ponsel itu dan melanjutkan perjalanan ke gym.

 

Di seberang jalan, sebuah mobil mewah terparkir.

 

Cakra melihat punggung Nindi yang pergi dengan sepeda, dia akhirnya tidak mengirim pesan lagi.

 

Awalnya, dia ingin bertanya soal siaran langsung tadi malam yang penuh dengan para pembenci.

 

Namun, Nindi kelihatannya sudah menangani semuanya dengan baik, dan pagi ini dia juga terlihat segar bugar.

 

Nindi tampaknya sudah tidak butuh bantuannya lagi, dia sudah berkembang dengan cepat, pintar, dan tangguh.

 

Anehnya, Cakra malah merasa ... sedikit kehilangan?

 

Zovan yang duduk di sampingnya berkata, "Seno sudah diurus, pihak keluarga Morris nggak akan punya kesempatan buat main curang."

 

Cakra mengalihkan pandangan, wajahnya kembali dingin seperti biasa, "Kita pergi sekarang."

 

Akhir pekan berlalu.

 

Nindi hampir menghabiskan seluruh waktunya di gym, tetapi dia merasa tubuhnya jauh lebih bugar sekarang. 1

 

Saat kembali ke asrama kampus, dia mendapati pengurus asrama sudah diganti dengan yang baru.

 

Namun, Nindi menyadari bahwa Jihan belum pulang, hanya ada Galuh di sana.

 

Sekolah sudah mengeluarkan pengumuman soal insiden Seno, dan kini mereka tinggal menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian.

 

Galuh menjelaskan, "Jihan dibawa polisi untuk memberikan keterangan, karena Seno sudah mengakui semuanya. Termasuk saat Jihan menelepon Seno untuk menjebakmu, semuanya ada buktinya!"

 

Awalnya, pihak kampus masih bisa melindungi Jihan, dan hanya memberinya sanksi ringan. Namun, gara-gara Seno buka mulut, Jihan jadi tidak bisa lolos lagi!

 

Nindi hanya mendengarkan tanpa banyak komentar.

 

Jihan berakhir seperti ini karena perbuatannya sendiri.

 

Senin pagi, Nindi punya jadwal kelas.

 

Namun, saat dia tiba di depan pintu kelas, sepasang suami istri paruh baya mengadangnya.

 

"Kamu Nindi Lesmana, 'kan?"

 

Nindi mengenali mereka. Itu adalah orang tua Jihan. Dia pernah melihat mereka saat awal masuk kuliah.

 

Dia mengangguk pelan, "Saya Nindi."

 

Wanita itu langsung melayangkan tamparan ke wajah Nindi, "Gara-gara kamu, anak saya jadi seperti ini!"

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 290 Bangkit dari Luka ~ Bab 290 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 01, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.