Bab 405
Nindi menepis tangan
Brando tanpa menatapnya sedikit pun.
Dia berkata dengan ketus
"Tapi kamu sudah mengecewakanku berkali-kali."
Brando mempertimbangkan
penggemar di sekelilingnya dan tidak berani melakukan apa pun.
Namun, nada suara Brando
berubah ketus, " Nindi, katakan padaku. Kapan aku pernah mengecewakanmu?
Saat kamu diganggu waktu kecil, siapa yang selalu membelamu?"
"Kau menolongku?
Tapi orang-orang itu menindasku karena kamu. Semua bahaya itu berasal
darimu!"
Nindi menatapnya dengan
murka, "Jangan coba -coba menekan aku dengan embel-embel kamu sudah
menjadi kakak yang baik. Kamu nggak pantas dapat gelar itu dariku."
Setelah Nindi selesai
bicara, dia berbalik dan berjalan menuju Markas tim.
Brando sangat marah, apa
dia tidak pantas menerima gelar itu?
Dulu dia hampir dibunuh
orang dan Nindi malah berbalik melarikan diri!
Ketika Sanía melihat
Nindi pergi tanpa menoleh lagi, dia berkata kepada penggemarnya, "Jangan
salah paham, Kak Nindi agak sibuk akhir-akhir ini dan konflik dengan
keluarganya belum sepenuhnya selesai. Aku mohon kalian mengerti."
Beberapa penggemar
merasa tidak puas dengan sikap Nindi, "Nindi seharusnya jangan sombong
dong! Apalagi dia membuat teman satu tim menunggunya lama."
"Iya, aku bahkan
melihat Nindi marah-marah pada Kak Brando kita!"
Sania menghela napas
dengan sengaja, "Kak Nindi memang seperti itu. Setiap hari di rumah, kami
harus selalu mengalah."
Pada saat ini, Brando
datang dan berkata, "Maafkan aku, adikku memang keras kepala dan nggak
seperti Sania, meski begitu dia sangat pintar. Tolong jangan benci dia."
Ketika para penggemar
melihat Brando datang, mereka langsung histeris dan berteriak kegirangan.
Setelah Brando menyapa
mereka dengan senyum manis, dia membawa Sania ke sisi lain. Ketika dia berbalik
membelakangi para penggemar, senyuman di wajahnya langsung memudar, "Siapa
yang menyuruhmu bicara seperti itu?"
"Kak Brando, aku
hanya ingin menjelaskannya demi nama baikmu. Kalau nggak, tindakan Nindi tadi
pasti akan berdampak buruk pada kakak."
"Semakin buruk
sikap Nindi terhadapku, semakin baik pula bagiku."
Brando telah
berkecimpung di industri hiburan cukup lama dan dia sangat paham permainan ini.
Dia menatap Sania dengan
dalam, "Adapun kamu, jika aku memergoki kamu melakukan tipu daya seperti
ini lagi dan sengaja menjatuhkan Nindi, kamu akan keluar dari Keluarga
Lesmana!"
"Kak Brando, aku
sungguh nggak melakukannya."
Brando memegang erat
tangan Sania dan merendahkan suaranya, "Apa kamu pikir aku akan tertipu
oleh trik-trik murahanmu? Kalau saja nggak ada orang di sekitar kita, aku sudah
menghajarmu."
Sania menahan sakit di
pergelangan tangannya dan mengangguk dengan ekspresi memelas. "Aku tahu
aku salah. Aku nggak akan mengulanginya lagi."
"Pastikan kamu
nggak melakukannya lagi."
Brando menepis tangan
Sania, dan segera mengubah ekspresinya. Dia tersenyum dan menyapa para kru,
"Adikku Nindi ada di sini. Ayo kita masuk ke markas untuk syuting."
Sania berdiri di sana
dan mengusap pergelangan tangannya.
Dia tidak menyangka
Brando akan begitu sulit dihadapi. Sejak pertama dia dibawa ke Keluarga
Lesmana, Brando tidak suka dengan Sania.
Kalau saja Brando tidak
terluka waktu itu dan dia dengan sengaja menghasut agar Nindi melarikan diri
... Brando mungkin tidak akan pernah melihatnya.
Selama dia bisa sukses
menjadi bintang besar dan mendapatkan ketenaran serta kekayaan, dia ingin lihat
siapa yang masih berani meremehkannya.
Termasuk pria anak mami
itu, Yanuar pasti akan mengumumkan hubungan mereka.
Sejak kejadian lelang
waktu itu, Zovan pasti mengatakan sesuatu kepada ibu Yanuar dan memaksa Yanuar
untuk putus dengannya.
Yanuar takut dan tidak
berani melawan ibunya sama sekali. Sekarang mereka hanya bisa berpura-pura
putus dan menjalin hubungan rahasia.
Nindi berjalan ke markas
dan melihat ada beberapa kamera yang dipasang di sana.
Tampaknya kegiatan ini
akan direkam.
Galuh datang dan berkata,
"Apa kamu baik-baik saja? Kamu terlihat sangat pucat."
"Aku nggak apa-apa,
bagaimana latihannya sore ini? 11
"Kami seharusnya
berlatih, tapi anggota kru bilang mereka ingin mengajari kami cara berakting
dan bekerja sama untuk syuting. Itu sebabnya kami belum berlatih."
Raut muka Nindi
tiba-tiba berubah muram.
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Bab Lengkap
No comments: