Bangkit dari Luka ~ Bab 406

 

Bab 406

 

Brando pasti sengaja melakukannya! Pria itu tahu bahwa timnya akan mengikuti kompetisi tahun depan, dan semua anggota tim meluangkan waktu mereka untuk berlatih keras.

 

Padahal, waktu yang yang mereka miliki untuk berlatih sangatlah berharga.

 

Brando melangkah masuk dan berkata, "Sudah siap semuanya? Kita lakukan seperti yang kukatakan barusan."

 

Dengan ekspresi datar, Nindi menatap tajam ke arah Brando. "Kapan syutingnya selesai?"

 

"Semua itu bergantung pada kekompakan tim dan kondisi semua pemain."

 

Brando tampak tenang, seolah tidak terjadi apa pun. "Kalau aktingmu jelek, ya semakin lama juga kita di sini. Bisa jadi syuting ini bakalan lanjut besok."

 

Nindi tampak sedikit kesal. "Seingatku, cuma ada dua adegan, satu di sini dan sisanya di luar."

 

"Benar, kamu hafalin dulu dialognya. Kita mulai syuting adegannya dari pemeran utama pria dan wanita dulu."

 

Setelah kembali ke kantor, Nindi mengeluarkan naskah yang akan ia mainkan. Pengalaman menulis yang ia miliki sebelumnya, membuatnya cukup percaya diri.

 

la melangkah memasuki aula, Brando menatapnya dan berkata, "Kita mulai sekarang, kamu sudah siap, 'kan?"

 

"Iya."

 

Nindi berjalan menuju tempat duduknya. Perannya cukup sederhana, ia juga memerankan seorang kapten tim.

 

Namun, sebagai karakter antagonis, ia meremehkan pemeran utama wanita, hingga pada akhirnya ia dipermalukan.

 

Ia akan melawan karakter game Sania dalam duel.

 

Namun, begitu mulai bertanding, Sania langsung tumbang.

 

Sania berkata dengan nada mengeluh, "Kak Nindi, ini 'kan cuma syuting. Ngalah dikit dong, gimana kita bisa lanjut coba?"

 

Brando yang berada di samping dengan tenang, dan berkata, "Ulangi."

 

Seulas senyuman merekah di wajah Sania. Ia merasa puas karena telah berhasil mengalahkan Nindi.

 

Toh, pada akhirnya dirinya adalah pemenangnya.

 

Walaupun enggan, Nindi akhirnya menyerah. Meski begitu, karakter Sania tetap berakhir dengan kekalahan.

 

Nindi mendengus kesal. "Kamu hari ini keluar rumah bawa otak nggak, sih? Kok bisa-bisanya kalah? Dulu kamu bertandingnya kayak gimana coba?"

 

Sania langsung menahan tangisnya. "Aku nggak maksud begitu."

 

Brando melangkah mendekat dan berkata, "Nindi, kalau kamu nggak mau ngalah sama Sania, anggap saja syuting hari ini gagal. Kita lanjut saja besok."

 

"Nggak, kita lakukan hari ini juga."

 

Nindi enggan membuang waktunya.

 

Namun, Brando menggelengkan kepalanya. "Kita semua istirahat dulu, ya, aku mau jelasin dulu adegannya ke dia. Adikku ini masih pemula, jadi tolong dimaklumi."

 

Mereka yang berada di tempat itu memilih untuk bungkam.

 

Brando lantas membawa Nindi menuju kantor di lantai atas.

 

Dengan kesal, Nindi berkata, "Siena beneran nggak becus, ya! Kalau aku ketara sengaja ngalah, semua orang pasti sadar. Orang lain bisa saja ngira kalau level klub gaming Universitas Yasawirya cuma segitu saja."

 

Drama romansa remaja ini sengaja dibuat sebagai sarana promosi bagi klub gaming Universitas Yasawirya. 1

 

"Iya, aku tahu, Siena memang nggak becus, dan nggak ada hubungannya sama kamu."

 

Brando berbicara dengan santai, ia bahkan sempat mengambil segelas air dan meneguknya.

 

Nindi menatap pria itu. "Kamu sengaja mengulur waktu, ya?"

 

"Iya, aku sengaja."

 

Ekspresi wajah Brando terlihat meremehkan. Ia jelas mengetahui bahwa Nindi menginginkan tim berlatih lebih keras untuk persiapan kompetisi tahun depan.

 

Dengan gerakan cepat, Nindi merebut gelas dari tangan lawan bicaranya lalu melemparkanınya ke tempat sampah.

 

Dengan ekspresi dingin, ia berkata, "Mau kamu apa sih?"

 

Alih-alih marah, Brando justru terlihat tenang. Dengan santai, ia mengambil tisu dan menyeka pakaiannya perlahan.

 

Ia menjawab dengan tenang, "Ini pelajaran buat kamu. Kalau kamu nggak nurut sama kakak-kakakmu, ya begini akibatnya!"

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 406 Bangkit dari Luka ~ Bab 406 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 24, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.