Bangkit dari Luka ~ Bab 489

 

Bab 489

 

Nindi benar-benar tidak pernah memikirkan hal ini sebelumnya.

 

Bagaimanapun juga, di kehidupan sebelumnya, Sania selalu mengejar Yanuar dan berusaha menikah dengan keluarga kaya.

 

Sepertinya keluarga Lesmana bukanlah level yang Sania inginkan.

 

Nindi menggelengkan kepalanya. "Aku nggak yakin soal ini."

 

Darren selalu berpihak pada Sania. Di kehidupan sebelumnya, dia juga yang mengusulkan agar Sania dibesarkan di keluarga Lesmana.

 

Sejujurnya, dia tidak tahu alasan spesifiknya.

 

Beberapa saat kemudian, Yanisha berkata, "Kalian pulang dulu saja ke asrama, nggak perlu menungguku."

 

Galuh langsung menjawab, "Tinggal sebentar lagi juga nggak masalah. Aku tadi sudah bilang ke ibu asrama kalau kita akan sedikit terlambat. Nggak apa -apa kok."

 

Nindi pun ikut berkata, "Pergi bertiga, pulang juga bertiga."

 

Yanisha hampir tidak berani menatap mata Nindi. Tangannya yang tersembunyi di bawah selimut perlahan menggenggam, tapi akhirnya dia tidak mengatakan apa-apa lagi.

 

Akhirnya, mereka bertiga kembali ke asrama bersama.

 

Galuh dan Nindi sengaja memperlambat langkah mereka agar sesuai dengan langkah Yanisha yang lebih lambat.

 

Setelah kembali ke asrama, Nindi mandi dan berbaring. Latihan hari ini sudah lebih dari cukup.

 

Karena tidak ada kelas keesokan paginya, Nindi tidur sampai tengah hari.

 

Saat turun dari tempat tidur, dia melihat ada banyak makanan lezat di atas meja. Dia sedikit terkejut, tidak menyangka kalau Yanisha biasanya makan enak di asrama.

 

Yanisha memberanikan diri untuk berkata pada Nindi, "Ayo makan bareng."

 

"Oke."

 

Nindi segera menyadari bahwa teman sekamarnya yang baru ini ingin berterima kasih kepada mereka, makanya mengundang mereka makan bersama.

 

Dia pun tidak menolak.

 

Setelah selesai mencuci muka, Nindi duduk untuk makan siang. Saat itulah dia baru menyadari bahwa makanan ini dikirim dari restoran Restoran Pyrus.

 

Dia pernah makan di sana sebelumnya. Baik rasa maupun penyajiannya sama.

 

Sepertinya, keluarga teman sekamarnya ini cukup kaya juga.

 

Sore harinya, Nindi tetap pergi ke markas tim untuk latihan. Sementara itu, kru melanjutkan syuting di luar. Toh, drama kampus sebelumnya belum berakhir.

 

Begitu Nindi mendekat, dia langsung mendengar sutradara sedang memarahi Sania dengan nada yang sangat buruk.

 

Begitu melihat Nindi, manajer artis dengan sigap menyambutnya dengan ramah. "Nona Nindi, kamu datang! Silakan duduk di sini, di luar terlalu panas,"

 

Sekarang Nindi adalah pemegang saham terbesar di perusahaan ini, mereka tidak bisa sembarangan menyinggungnya.

 

Nindi tersenyum tipis dan berjalan ke bawah payung besar tempat Brando biasa duduk.

 

Setelah Sania menyadari kemunculari Nindi, ekspresinya langsung menjadi lebih buruk.

 

Nindi melirik manajer dengan senyum tipis. "Apa penampilan Sania buruk?"

 

"Nona Sania 'kan masih pendatang baru, jadi aktingnya masih kurang bagus."

 

Nindi menoleh ke arah Sania. "Kamu harus belajar lebih banyak dari sutradara, jangan sia-siakan sumber daya yang diberikan perusahaan kepadamu."

 

Sania langsung marah sampai matanya merah.

 

Sejak Nindi menjadi pemegang saham terbesar perusahaan, semua orang mulai berubah haluan. Menyebalkan!

 

Setelah mengatakan itu, Nindi langsung pergi ke markas tim tanpa berlama lama di lokasi syuting.

 

Seseorang di dekat manajer bertanya, "Bukankah katanya Nona Sania yang akan mengambil alih perusahaan? Kok tiba-tiba berubah jadi Nona Nindi?

 

"Kalian kurang paham soal ini. Nindi itu putri keluarga Lesmana. Saudara kandung nggak akan mungkin bertengkar selamanya. Setelah ribut sebentar, mereka pasti akan berdamai.

 

Bagaimanapun juga, orang luar tetaplah orang luar."

 

Kata-kata ini jelas ditujukan untuk Sania.

 

Kalau saja gadis itu tidak sengaja menyebarkan video itu untuk membuat Brando marah, insiden siaran langsung itu tidak akan terjadi, dan wajah Brando juga tidak akan hancur.

 

Sekarang Nindi telah jadi pemegang saham utama perusahaan hiburan. Jelas bahwa keluarga tetaplah keluarga.

 

Sania Kertanegara merasakan sifat manusia yang tidak menentu dan merasa sangat benci akan hal itu.

 

Begitu Nindi kembali ke rumah keluarga Lesmana, kehidupan Sania pasti akan makin sulit.

 

Dia tidak ingin menanggungnya lagi.

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Sudah ada Novel Baru yaa

Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 489 Bangkit dari Luka ~ Bab 489 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 16, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.