Bangkit dari Luka ~ Bab 83

 

Bab 83

 

Masih melihat layar komputernya dengan tenang, Nindi melanjutkan, "Tapi, incaranku adalah tim nasional."

 

"Nona Lemon, aku sarankan kamu gabung Tim E-Sports saja. Meski tim nasional oke juga, sih."

 

"LeSky Gaming tersingkir di babak pertama, hanya bisa berharap pada babak penyisihan ulang untuk partisipasi lagi di final. Tim ini nggak punya kekuatan yang cukup!"

 

"Benar. Dengar-dengar, manajemen LeSky Gaming bermasalah. Adiknya yang jelas-jelas berbakat malah ditekan, baru diizinkan bertanding waktu pertandingan hampir kalah, lalu berhasil pakai Kombinasi Dua Belas Serangan!"

 

Melihat komentar-komentar ini pun membuat Nindi angkat bicara, "Mengenai tim mana yang aku pilih untuk gabung, belum kupikirkan. Pertandingan PK akan segera dimulai."

 

Dia langsung masuk permainan, mulai bersiap untuk PK.

 

Leo, yang mendengar jawaban Nindi, marah besar hingga menghancurkan papan ketik!

 

Sania di sampingnya tampak pura-pura membujuk, "Kak Leo, jangan murka. Dia sombong karena agak terkenal sekarang, hanya ingin memanfaatkan ini supaya tawaran meningkat. Paling nggak, harganya bisa naik sedikit."

 

Leo mengernyit. "Nggak ada gunanya."

 

"Kak Leo, aku bantu kamu. Aku punya ide."

 

Sania melihat siaran langsung di depan komputer dengan sedikit perhitungan di matanya.

 

Nindi, yang tengah berada di PK, seketika bersin berulang dan punggungnya terasa agak dingin.

 

Namun, saat dia hilang konsentrasi, lawannya menemukan celah. Satu serangan besar langsung mengenai dia hingga darahnya hampir habis.

 

Seketika, Nindi kembali fokus. Dia langsung sembunyi di balik bangunan dengan gerakannya yang lincah.

 

Setelah bersembunyi sesaat, dia menemukan kesempatan untuk terbang keluar.

 

Saat itu, dia menyadari situasinya harus menggunakan Kombinasi Dua Belas Serangan, sehingga dia segera berhenti.

 

Meskipun Nindi tidak menggunakan Kombinasi Dua Belas Serangan, tetapi dia masih memenangkan PK ini.

 

Melihat kemenangan itu, Nindi baru merasa lega.

 

Ruang siaran seketika riuh rendah. "Kalau aku nggak salah lihat, posisi standar untuk melompat tadi adalah Kombinasi Dua Belas Serangan, 'kan!"

 

"Benar. Sebagai penggemar dari King Master, aku sudah berlatih Kombinasi Dua Belas Serangan berkali-kali dan sangat akrab dengan langkah awalnya!"

 

"Nona Lemon, bukankah kamu tadi mau pake Kombinasi Dua Belas Serangan?"

 

Melihat komentar-komentar ini, Nindi sudah menduga ini akan terjadi.

 

Dia merespons, "Aku juga penggemar King Master dan pernah berlatih Kombinasi Dua Belas Serangan, makanya bisa aku manfaatkan di situasi barusan. Tapi, semua orang juga tahu, betapa sulitnya untuk berhasil dalam Kombinasi Dua Belas Serangan!"

 

Tadi, hampir saja terbongkar.

 

Nindi merasa agak cemas.

 

Setelah pertandingan PK selesai, akan ada waktu istirahat selama sepuluh menit.

 

"Nona Lemon, ada yang memancing kamu di Siaran Langsung Siento. Mau kamu balas?"

 

Nindi membuka tautan yang dikirim. Ternyata, masuk ke ruang siaran langsung Sania!

 

Sania, yang duduk di depan komputer, mengenakan gaun putih. Efek kamera diatur ke tingkat maksimum, sehingga memperlihatkan dia bak seorang gadis cantik yang polos.

 

Mata Sania tampak kemerahan saat berkata, "Nona Lemon, aku nggak tahu alasanmu tiba-tiba membatalkan janji dan pergi ke Siaran Langsung Drego. Tapi, Kak Leo sudah melihat bakatmu sebelum terkenal, berbincang banyak denganmu, bahkan mengajarkan banyak hal mengenai tim E-Sport. Ternyata, kamu nggak mau kerja sama lagi. Bukankah ini sangat menyayat hati?"

 

Sania, yang juga punya penggemar fanatik, mengerubungi ruang siaran langsung Nindi bersama penggemarnya untuk menghina.

 

Nindi menyeringai dingin. "Pertama, aku nggak pernah setuju untuk tanda tangan kontrak dengan LeSky Gaming. Kedua, apa yang aku capai hari ini adalah hasil usahaku sendiri."

 

Sania terus menangis dan membalas, "Semua orang tahu, seseorang yang nggak pernah ikut pelatihan tim E-Sport tentu kecil kemungkinannya untuk bisa profesional seperti itu, dong?"

 

"Nona Lemon, meskipun kamu batalkan kontrak, mestinya berakhir baik-baik. Sebaliknya, kamu malah beralih ke Siaran Langsung Drego. Nggak seharusnya kamu bertindak seperti ini."

 

Ada ketidaksabaran di mata Nindi.

 

Dia langsung membuka kotak dialog permainan sebelum menampilkannya di layar. "Ini semua obrolanku dengan Kapten LeSky Gaming, kebenarannya ada di sini!"

 

Nindi langsung membuka obrolannya dengan Leo.

 

Karena Kak Leo bersikap agresif, jangan salahkan dia jika sikapnya berakhir menjadi bumerang.

 

Isi obrolan cepat-cepat ditangkap layar sebelum ditaruh di kolom komentar.

 

"Gadis cantik yang menangis, buka matamu lebar-lebar dan lihat dengan jelas. Sudah jelas Leo yang mengejar Nona Lemon dan dia nggak pernah setuju gabung sama kalian."

 

"Lihat prestasi Nona Lemon sekarang yang bikin iri, masa mau menipu demi keuntungan sendiri. Nggak kenal malu, ya?"

 

"Jangan kira menangis dan muka dua gini menandakan kalian benar! Jangan main-main, mata kita sangat tajam!"

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 83 Bangkit dari Luka ~ Bab 83 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 14, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.