Bangkit dari Luka ~ Bab 85

 

Bab 85

 

Kepala Leo serasa terpukul.

 

Ini adalah trik rahasia yang Nindi sarankan untuknya.

 

Sebelumnya, Leo tidak terlalu memperhatikan hal ini, tetapi menjelang final kali ini, dia tidak menemukan penembak yang cocok.

 

Demi memastikan segalanya berjalan lancar, Leo memilih untuk menggunakan saran yang pernah Nindi berikan.

 

Dia terkejut melihat sosok penembak jitu di komputer. Jadi, "Lemon Manis" adalah Nindi?

 

Leo pun bergegas keluar. "Sebenarnya, kamu siapa?"

 

Dia selalu enggan mengakui kenyataan ini.

 

Namun, sekarang, dia harus mengakui!

 

Lantas, alasan apa yang Nindi punya sampai identitasnya harus disembunyikan ? Mengapa dia perlu berpura-pura? Mengapa dia tidak mau kembali ke tim E-Sport keluarga Lesmana?

 

Nindi menghindari serangan Kak Leo. "Lebih baik jangan gunakan jurus-jurus itu. Nggak berguna untukku!"

 

"Nindi, apakah itu kamu? Jawab pertanyaanku!"

 

Nindi begitu tenang saat menjawab, "Aku pernah bilang sebelum ini. Taktikmu punya banyak celah, sepertinya nggak ada perubahan."

 

Nindi melambung ke udara dan mulai menyerang balik.

 

Akhirnya, Leo tidak punya kekuatan untuk melawan hingga terjatuh di hadapan Nindi.

 

Nindi menang.

 

Dia berhasil naik ke peringkat 90!

 

Ruang siaran langsung seketika mendidih penuh emosi.

 

"Keren banget! Nona Lemon, kamu benar-benar berhasil mengalahkan pemain profesional!"

 

"Meskipun kapten LeSky Gaming nggak punya karakter baik, tapi dia masih punya kemampuan main gim. Dewi, kamu benar-benar menang!"

 

Video PK ini menyebar cepat ke berbagai grup gim.

 

Nyatanya, Sania masih ada di ruang siaran untuk menjual kesedihan, mencemarkan nama "Lemon Manis", dan memanfaatkan ini guna menambah pengikut. 1

 

Tidak disangka, dia melihat berita Kak Leo kalah di PK.

 

Ini tidak mungkin!

 

'Kenapa Kak Leo bisa kalah, ya?' pikir Sania.

 

Sania mematikan siaran langsung, langsung berlari keluar untuk mencari Leo. "Di mana Kak Leo?"

 

"Tepat setelah pertandingan, Bos keluar dengan raut putus asa. Nggak ada yang lihat dia ke mana."

 

Sania mengentakkan kaki dengan marah sekaligus masih bertanya-tanya, bagaimana bisa kalah?

 

Sangat memalukan!

 

Setelah pertandingan PK Nindi beres, dia tetap memberi penjelasan tentang proses pertandingan sesuai aturan lama.

 

Namun, ketika tiba gilirannya bertanding dengan Kak Leo. Secara akurat, dia menunjukkan kekurangan serta celah Kak Leo, termasuk karakter bermasalah dalam cara bermainnya.

 

Dia pun sudah pernah bilang sebelumnya.

 

Namun, Kak Leo tidak pernah mendengarkan.

 

Nindi berstatus luring setelah menjelaskan proses PK.

 

Lantas, dia mengeluarkan ponsel dan melihat WhatsApp dari kakak keduanya, Kak Nando. "Kamu yang menjadi penyiar 'Lemon Manis' ini, 'kan?"

 

Dia berpikir sejenak dan membalas, "Apa pentingnya kalau itu aku?"

 

Nando tersenyum kecut. "Kakak nggak bermaksud begitu. Siaran langsung nggak sesederhana pikiranmu. Industri ini dipenuhi beragam orang. Kamu, seorang gadis kecil, akan menderita."

 

"Aku tahu."

 

"Tapi, kalau kamu tetap ingin siaran langsung, Kakak sarankan, tanda tangan kontrak dengan aplikasi Lira. Kalau masih keluarga, dia bisa melindungimu."

 

Bagi Nindi, lucu saja. Kak Leo bisa melindungi, katanya?

 

Dia berhasil keluar dari keluarga Lesmana, mana mungkin dia kembali dikendalikan orang lain?

 

Akhirnya, Nindi tidak membalas.

 

Tidak lama kemudian, dia kembali menerima pesan dari Kak Nando.

 

"Nindi, kamu bisa pergi ke aplikasi apa saja. Tapi, Kakak hanya minta, jangan gabung dengan Tim E-Sports."

 

Nindi membalas pesan itu dengan nada sinis. "Suka-suka aku mau bergabung dengan tim E-Sport yang mana saja."

 

"Kak Nando paham. Selama bukan Tim E-Sports, nggak masalah. Kalau nggak begitu, Kak Leo tentu nggak akan tahan."

 

Nindi tahu alasannya.

 

Kapten Tim E-Sports adalah Mario, musuh bebuyutan Kak Leo dan keduanya selalu tidak cocok.

 

Toh, tim E-Sport mana saja yang dia pilih untuk bergabung, tidak ada hubungannya dengan keluarga Lesmana.

 

Nindi tidak membalas lagi.

 

Akhirnya, Sania justru membalikkan fakta dengan berkata di ruang siaran langsungnya, Nindi tidak bisa dipercaya karena pindah ke Drego. Hal ini dibicarakan banyak orang, bahkan haters Sania menggoreng isu ini tanpa henti.

 

Sebenarnya, Nindi tidak terlalu memikirkan semua ini.

 

Dia menerima telepon dari penanggung jawab Siaran Langsung Drego. "Nona Lemon, sudah pertimbangkan keputusannya? Jika ada permintaan tertentu, kita bisa diskusi."

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 85 Bangkit dari Luka ~ Bab 85 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 14, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.