Bangkit dari Luka ~ Bab 92

 

Bab 92

 

Cakra melihat ponselnya sejenak, lalu berdiri. " Perbaikan jalur listrik. Mungkin listrik nggak akan menyala dalam waktu dekat. Kamu istirahat saja dulu, biar aku antar pulang."

 

Nindi meraba-raba sebelum turun dari sofa saat terulur sepasang tangan panjang nan indah di sampingnya.

 

Dia melirik sebentar.

 

Suara Cakra yang dalam terdengar dari atas kepalanya. "Pegang tongkat ini, ada baiknya kamu tahan dengan baik!" titah pria itu.

 

Nindi terbatuk kecil sebelum membalas, "Nggak usah."

 

Begitu kakinya menyentuh lantai, dia langsung menendang sudut meja. Rasa sakit membuat wajahnya sontak berkerut.

 

"Duduk dulu, biar aku lihat."

 

Cakra berjongkok penuh keengganan di depannya, lalu ponselnya dipakai untuk menyenteri kakinya.

 

Nindi terpaku menatap pria di hadapannya. Wajah samping Cakra bisa terlihat di tengah redup, berselimutkan cahaya hangat.

 

Fitur wajah pria ini begitu tampan, membuatnya sangat memukau.

 

Bahkan, dia terlihat lebih tampan dari sudut pandang ini.

 

Nindi tidak bisa menahan diri untuk bertanya, " Cakra, kamu punya pacar?"

 

Cakra menatapnya dengan sorot mata yang gelap pekat

 

Dia berdiri seraya menjawab, "Nggak ada."

 

"Kalau begitu, apa saja kriteria pacar yang kamu mau? Kamu suka tipe cewek seperti apa?"

 

"Kenapa tanya begitu?" tanya Cakra balik.

 

"Cuma tanya, nggak boleh? Kamu ganteng banget, kenapa nggak punya pacar? Waktu itu, aku juga pernah lihat kamu makan sama wanita cantik di restoran."

 

Cakra menghentikan gerak sejenak, menatapnya. " Kamu lihat?"

 

Nindi mengangguk. "Ya, dia siapa?" tanyanya penasaran.

 

"Teman."

 

"Hanya teman?"

 

Cakra menarik pergelangan tangannya. "Kamu nggak pintar, tapi banyak bicara."

 

Nindi berjalan di samping Cakra, merasakan suhu telapak tangan Cakra yang hangat saat menggenggam pergelangan tangannya.

 

Dia menunduk dan melihat tangan mereka saling terikat, membuat ujung bibirnya agak tersenyum.

 

Cakra bilang, dia nggak punya pacar?

 

Kalau dia mengejar Cakra, apakah ada kesempatan?

 

Nindi memikirkan hal itu sejenak, lalu segera membuang pikiran tersebut.

 

Cakra tampak begitu sulit didekati. Sebaiknya, dia lupakan saja.

 

Takut ditolak hingga hubungan pertemanan yang bisa hilang.

 

Setelah mengantar Nindi kembali ke kamar, Cakra berdiri di pintu tanpa masuk.

 

Dia memegang ponsel sambil berkata, "Tidur lebih awal. Kalau ada masalah, hubungi aku. Jangan buka pintu kalau ada yang ketuk, apalagi orang asing!"

 

"Tahu, kok. Aku bukan anak kecil."

 

Nindi menyalakan senter ponselnya. "Aku bisa lihat jalan sendiri, kok," belanya.

 

Setelah berkata begitu, Cakra pun pergi.

 

Nindi merasa ada yang aneh dengan Cakra, tetapi dia kesulitan untuk menjelaskannya.

 

Keesokan harinya, sudah ada telepon masuk saat Nindi bangun.

 

Dia teringat pada kejadian semalam dan tiba-tiba merasa detakan jantungnya agak gelisah.

 

Ketika Nindi membuka forum permainan, dia menemukan sebuah unggahan tentang dirinya.

 

"Siapa pria di balik streamer 'Lemon Manis'?"

 

Melihat judul berita tersebut, Nindi juga penasaran dengan sosok pria di balik dirinya!

 

Dia mengklik berita itu, membukanya, dan mendapati tangkapan layar dari malam sebelumnya ketika bertransaksi di acara karnaval.

 

"CEO Lesmana Grup, Nindi Lesmana, menghabiskan puluhan ribu rupiah dalam karnaval dan mobil mewah di ruang siaran malam lalu, menunjukkan hubungan luar biasa antara keduanya. Namun, konflik dengan sponsor ini diperkuat kritik publik dari penyiar langsung Sania."

 

"Karena itu, dia memilih untuk siaran langsung di Siaran Langsung Drego dan tidak ingin menunjukkan wajahnya, takut sponsor mengungkap identitasnya."

 

Nindi ingin tertawa sekaligus menangis.

 

Sebenarnya, ada apa?

 

Namun, cukup banyak orang yang mulai membicarakan perihal ini, mengira dirinya didukung seorang sponsor besar, sehingga bisa mengabaikan undangan dari keluarga Lesmana.

 

Lantas, Nindi membagikan pesan ini di forum permainan melalui unggahan berbunyi, "Konten di atas tidak berdasar."

 

Namun, penjelasan Nindi jelas tidak dipercaya banyak orang.

 

Bahkan, beberapa haters mulai menyebarkan isu, berkata jika dia adalah wanita yang dibiayai sponsor.

 

Ketua kelas, Luna, melihatnya dan mengirimkan unggahan anonim penuh amarah. "Pikiran kalian sangat kotor. Hubungan penyiar langsung 'Lemon Manis' dengan keluarga Lesmana bukan begitu. Aku adalah teman sekelasnya, aku bisa dengar jelas siapa pemilik suara itu."

 

Segera, seseorang membalas, "Akhirnya, ada yang bicara. Apa penyiar langsung 'Lemon Manis' itu putri keluarga Lesmana?"

 

Unggahan tersebut langsung viral.

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Novel Membakar Langit Menaklukkan Dunia Bab 2100 - 2205 sudah tersedia di lynk id, yang masih sabar, tunggu di sabtu ya

Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 92 Bangkit dari Luka ~ Bab 92 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 21, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.