Bab 93
Nindi melihat ada yang
menebak-nebak identitasnya, mungkin mayoritas dari teman sekelasnya.
Lagi pula, malam ini,
dia akan menghadiri acara Salon Selebritas Internet. Jadi, identitasnya juga
akan terbongkar.
Jika diketahui
sebelumnya pun tidak masalah.
"Sebagai teman
sekelasnya putri keluarga Lesmana, aku bersaksi bahwa suara dalam siaran
langsung itu persis sama dengan suara putri keluarga Lesmana."
Haters itu pun membalas,
"Jika siaran langsung itu benar-benar diisi putri keluarga Lesmana, mana
mungkin dia ada di Siaran Langsung Diego? Pasti dia pergi ke Siento! Mau bohong
nggak pakai otak, ya!"
"Putri keluarga
Lesmana yang bisa menghasilkan Kombinasi Dua Belas Serangan, dengan bakat
setinggi itu, bagaimana keluarga Lesmana bisa membiarkannya mandiri?"
"Akun Lemon Manis'
hanya ingin meniru putri keluarga Lesmana, nggak melihat kenyataan. Kombinasi
Dua Belas Serangan itu bisa ditiru siapa saja, lho?"
Setelah haters mulai
menaikkan isu, kebanyakan orang condong pada opini bahwa Nindi tidak mungkin
"Lemon Manis".
Nindi melihat unggahan
di bawah dipenuhi keributan dan merasa agak pusing.
Saat itu, dia menerima
pesan WhatsApp dari Luna. " Nona, para haters di forum itu mulutnya sangat
kotor, kebanyakan memang penggemar fanatik Sania. Bagaimana kalau kamu tampil
untuk memberi penjelasan sendiri?"
Nindi tersenyum.
"Nanti malam setelah ke salon, semua akan jelas. Nggak perlu buang-buang
waktu dengan mereka."
Meskipun dia jelaskan,
pasti ada yang tidak percaya.
Nindi melihat jam,
ternyata sudah hampir siang.
Nindi pergi ke kamar
sebelah, melihat Zovan menguap dengan rambut berantakan tengah keluar kamar.
"Pagi, 'Lemon Manis'."
"Sudah siang, ya?
Bar bisa seasyik itu?"
Nindi agak penasaran.
Zovan langsung tertarik
dan membalas, "Cukup seru, sih. Kalau kamu penasaran, lain kali aku bisa
ajak kamu."
"Jangan bawa anak
kecil ke jalan setan."
Cakra keluar dari ruang
kerjanya, menatap Zovan dengan sorot mata penuh peringatan.
Zovan dengan santainya
berkata, "Nindi kecil kita ini sebentar lagi masuk kuliah, sudah bebas
pacaran. Dia sudah bisa dianggap dewasa, 'kan? Main ke bar juga nggak ada
salahnya."
Cakra memasang wajah
serius. "Omong kosong macam itu nggak perlu diucapkan,"
Zovan langsung
menghentikan candaan seraya mengganti topik. "Nindi kecil, malam ini kamu
mau ikut acara itu. Sudah beli gaun cantik belum? Nanti kamu bisa dandan dan
rambutnya digayakan. Malamnya pasti tampil memukau."
Penuh nada dingin, Cakra
berkomentar, "Dia mau datang ke acara, bukan ikut kontes kecantikan."
"Apa bedanya? Anak
gadis memang harus tampil cantik, nggak usah pedulikan pendapat orang tua
kolot."
Nindi tersenyum kecil.
"Kemarin, aku sudah beli satu gaun."
"Bagus, deh. Nih,
aku kasih kamu kartu nama. Nanti sore, kamu pergi ke salon ini dan bilang saja
kalau kamu temanku."
"Terima
kasih," ucap Nindi tulus.
Nindi menerima kartu
nama itu. Dulu, hal semacam ini biasanya sudah diatur keluarga Lesmana.
Yang paling penting,
Sania dan Kak Leo juga akan hadir di acara malam ini.
Meskipun dia tidak
terlalu peduli dengan riasan wajah, ini adalah penampilan pertama setelah
meninggalkan keluarga Lesmana. Dia tidak mau diremehkan orang.
Bukan untuk menunjukkan
hasil, tetapi guna membuktikan dia dan keberadaannya.
Cakra melirik Nindi. Dia
melihat senyum di wajahnya sudah tidak dipenuhi kecemasan atau waspada seperti
sebelumnya.
Sudut bibir Cakra agak
terangkat. Pohon kecil yang telah dia jaga selama ini sudah mulai tumbuh dengan
baik.
Sore harinya, Nindi
membawa gaun dan bersiap berangkat ke tempat yang direkomendasikan Zovan.
Zovan berkata,
"Nindi kecil, kita ada urusan sore ini dan nggak bisa temani kamu ke
salon. Lagi pula, aku nggak punya kesabaran menunggu cewek dandan!"
Terutama karena dia dan
Cakra, kalau sampai tertangkap kamera oleh wartawan, identitas mereka akan
ketahuan. Itu akan menjadi masalah besar.
"Nggak apa-apa, aku
bisa pergi sendiri."
Nindi berkata sambil
tanpa sadar melirik ke arah Cakra.
Pria itu mengangkat
kepala, tatapannya dalam nan tajam. "Kalau ada apa-apa, hubungi aku."
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Novel Membakar Langit Menaklukkan Dunia Bab 2100 - 2205 sudah tersedia di lynk id, yang masih sabar, tunggu di sabtu ya
No comments: