Bangkit dari Luka ~ Bab 95

 

Bab 95

 

Leo sempat bingung saat ditanya wartawan tentang benar atau tidaknya kabar Nindi sebagai penyiar yang dimaksud.

 

Dia mabuk-mabukan tanpa henti selama beberapa hari terakhir.

 

Dia ingin membuat dirinya terlena dalam alkohol.

 

Kalau acara ini tidak diselenggarakan, mungkin dia belum sadar sampai sekarang.

 

Dengar-dengar, penyiar "Lemon Manis" juga ikut serta di acara kali ini.

 

Leo ingin lihat dengan mata kepalanya sendiri siapa penyiar itu.

 

Benarkah penyiar itu adalah Nindi?

 

Sania buru-buru menjawab, "Teman-teman wartawan, kami juga bertanya-tanya soal itu. Tapi, penyiar itu nggak pernah terlihat di depan kamera. Jadi, kami nggak bisa memastikan."

 

"Tapi, ada desas-desus yang bilang bahwa suara penyiar itu sama dengan suara putri keluarga Lesmana. Apakah itu benar?"

 

Sania tampak agak gugup. "Begini, ada banyak orang yang mirip di dunia ini, apalagi suara. Banyak suara yang serupa. Kalau hanya rumor, itu nggak membuktikan apa-apa."

 

"Nona Sania, menurut Nona, si penyiar 'Lemon Manis' bukan putri Keluarga Lesmana, ya?"

 

"Kurasa bukan. Toh, jika dia memang sehebat itu, seharusnya nggak bergabung dengan Drego. Kalau Nindi mau menandatangani kontrak, mestinya tanda tangan dengan Siento, sama sepertiku."

 

Setelah bicara, Sania melirik Leo dan bertanya, " Bagaimana, Kak Leo? Ucapanku benar, nggak?"

 

Ekspresi wajah Leo terlihat kurang senang.

 

Kini, dia tidak bisa menjawab pertanyaan itu sama sekali.

 

Jika benar Nindi adalah penyiar "Lemon Manis" itu, apa dia akan menandatangani kontrak dengan siaran langsung keluarganya sendiri?

 

Jika hal ini terjadi di masa lalu, ada keyakinan yang bisa dipegang.

 

Sekarang, Leo sudah tidak yakin.

 

Nindi melihat sekelilingnya sejenak, lalu berbalik seraya berjalan menuju meja pendaftaran.

 

Luna agak marah. "Sania, kamu punya hak apa buat menetapkan standar begitu? Bebas saja mau tanda tangan kontrak dengan aplikasi mana pun yang dia mau."

 

"Aku nggak akan pakai standarnya."

 

Nindi sedang berjalan ke meja pendaftaran saat mendengar suara Sania dari belakangnya. "Kak Nindi, kamu datang?"

 

Sanía hadir di hadapan Nindi. Penampilannya bagai seorang putri, mengenakan gaun malam indah sekaligus perhiasan mahal, tampak sangat senang.

 

Sania menyentuh kalung di lehernya, berlagak tulus. "Kak Nindi, mestinya kamu kabari aku kalau mau datang ke acara ini. Lihatlah, pakaianmu sederhana sekali."

 

Nindi terlihat acuh tak acuh. "Memangnya aku harus bilang sama kamu?"

 

Sania menggertakkan gigi." Acara malam ini hanya bisa dihadiri kalau punya undangan. Kamu dan Ketua Kelas mustahil mencari pekerjaan paruh waktu sebagai penerima tamu di sini, 'kan?"

 

Itu satu-satunya kemungkinan untuk sekarang!

 

Kening Leo mengernyit setelah mendengar kata -kata "penerima tamu" dan menatap Nindi. "Kamu sangat antusias meninggalkan rumah hanya untuk kerja paruh waktu rendahan begini? Kalau orang luar tahu, bagaimana pandangan mereka soal keluarga Lesmana?"

 

Lagi pula, Nindi tidak malu sekalipun menjadi penerima tamu di sini?

 

Tidak tahan mendengarnya, Luna membantah, " Nindi ini orang yang sukses melakukan Kombinasi Dua Belas Serangan dan membalikkan keadaan untuk memenangkan pertandingan di babak pre-kualifikasi. Mana mungkin dia ke sini untuk kerja paruh waktu, dah!"

 

Setelah Luna bicara demikian, semua orang di sebelahnya sontak menengok ke arahnya.

 

"Dia Nindi Lesmana!"

 

"Aku dengar dia melakukan Kombinasi Dua Belas Serangan. Itu adalah keahlian terkenal Sang Master. Aku nggak menyangka, ternyata dia masih muda banget."

 

Para wartawan mengendus aroma informasi yang bisa dijadikan bahan berita, lalu segera berlari ke sana dan mengerubungi Nindi. "Nona Nindi, bagaimana Nona mempelajari Kombinasi Dua Belas Serangan? Ada hubungan apa dengan King Master?"

 

Nindi begitu santai saat menjawab, "Aku penggemar King Master. Kebetulan telah melakukan Kombinasi Dua Belas Serangan. Hanya kebetulan."

 

Sania tiba-tiba agak iri melihat Nindi dikelilingi oleh wartawan

 

Hanya kebetulan melakukan Kombinasi Dua Belas Serangan? Itu tidak biasa, 'kan?

 

"Nona Nindi luar biasa! Apa pendapat Nona soal LeSky Gaming di final? Apakah kalian bisa memenangkan kejuaraan itu?"

 

Nindi tidak menyangka para wartawan akan bertanya begitu.

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Novel Membakar Langit Menaklukkan Dunia Bab 2100 - 2205 sudah tersedia di lynk id, yang masih sabar, tunggu di sabtu ya

Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 95 Bangkit dari Luka ~ Bab 95 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 21, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.