Bab 98
Nindi
dikelilingi wartawan, membuatnya tidak bisa melangkah maju sedikit pun.
"Nona
Nindi, berarti Nona berencana untuk gabung dengan tim E-Sport mana di final
nanti?"
"Nona
Nindi, Anda tahu bahwa Siento dan Drego bersaing, tapi kenapa memutuskan untuk
tetap menandatangani kontrak dengan Drego?"
Nindi hanya
tersenyum. "Aku belum terpikir ke sana. Nanti, aku beri tahu kalian kalau
sudah tahu jawabannya."
"Nona
Nindi, tolong ceritakan sedikit lagi, apa alasan Nona berselisih dengan
keluarga Nona?"
Nindi tidak
menjawab pertanyaan ini, mernilih untuk berbalik dan berjalan menuju aula.
Dia
mengangkat ujung roknya dan melangkah dengan pasti.
Sejak awal
hingga akhir, dia tidak pernah menoleh kembali pada Leo dan Nando, seolah-olah
mereka adalah orang asing.
Leo, yang
berdiri di tempat, turut dikelilingi para wartawan.
Leo
terus-menerus ditanya hingga dia murka. " Kalian kenapa, sih? Jangan
tanya-tanya terus!"
Ekspresi
Sania pun terlihat begitu menarik.
Dia tidak
menyangka, Nindi-lah penyiar itu!
Dia
memikirkan Nindi dan ratusan ribu pengikut yang dia peroleh dalam waktu
singkat, bahkan jauh melebihi Sania.
Hatinya
terasa perih. 'Mengapa harus begini?' pikir Sania.
Dia berusaha
sekuat tenaga, sementara Nindi hanya menggunakan trik identitas tersembunyi,
tetapi bisa meraih begitu banyak pengikut? 2
Nando justru
terlihat begitu tenang. Dia langsung menarik Leo, lalu bersuara penuh
peringatan. " Sudah. Belum cukup dengan kehebohan ini?"
Leo menoleh,
mengusap sudut matanya, dan tetap terdiam.
Nando melihat
para wartawan dan berkata, "Kami, keluarga Lesmana, akan menangani masalah
dengan baik. Mohon semuanya untuk nggak memberitakan hal-hal yang salah. Nanti,
kami akan mengeluarkan pernyataan resmi untuk memberi penjelasan."
Selesai
bicara, Nando langsung menarik Leo masuk ke ruang pertemuan agar Leo tidak
mengungkap keraguan di kepalanya kepada para wartawan.
Sania sengaja
lebih lambat satu langkah, menunggu Nando dan Leo berjalan agak jauh.
Dia menoleh
dan menunjukkan ekspresi canggung pada wartawan. "Tadi, Kak Leo bersikap
kurang baik. Aku sungguh minta maaf. Kata-kata Nindi memang agak menyakitkan.
Aku tahu dia marah. Entah kenapa, masalah keluarga nggak bisa dia bicarakan
secara diam-diam dengan kekeluargaan? Aku benar-benar nggak mengerti."
Setelah
bicara, Sania berbalik dengan senyum bangga di sudut bibirnya.
Nindi ingin
memanfaatkan keadaan ini untuk kembali ke keluarga Lesmana? Oh, tidak bisa!
Sementara
itu, di aula.
Kehadiran
Nindi langsung menarik perhatian banyak orang.
Bagaimanapun
juga, orang-orang yang hadir tidak menyangka bahwa penyiar langsung gim yang
tengah viral justru putri dari keluarga Lesmana.
Namun, putri
keluarga Lesmana ini malah melakukan siaran langsung di perusahaan musuh
bebuyutan keluarga Lesmana.
Diam-diam,
semua orang cukup penasaran.
Luna begitu
lega saat berkata, "Ya ampun. Tadi benar-benar memuaskan! Mereka begitu
berprasangka, nggak mengira kamu bisa sehebat ini! Ekspresi kaget Kak Leo
sungguh luar biasa!"
Luna sudah
menantikan momen ini sejak lama.
Nindi
menunjukkan ekspresi lemas meski suasana hatinya cukup baik.
Setidaknya,
di kehidupan ini, dia bisa mengandalkan diri sendiri untuk datang kemari.
Tanpa perlu
bergantung kepada siapa pun lagi.
"Halo,
Nona Nindi. Saya Guntur Zumawan, pelatih tim E-Sport. Saya ingin tahu, apakah
Nona tertarik untuk mempertimbangkan tim kami?"
Nindi
mengangkat kepalanya, mendapati seorang pemuda dengan setelan jas. Dia
mengenali pemuda itu.
Apalagi, di
kehidupan sebelumnya, pelatih ini memimpin tim E-Sport yang akan bergabung
dalam tim nasional hingga meraih juara dunia.
Pelatih ini
pernah menjadi pelatih King Master.
Nindi tidak
menyangka, pihak lain akan mengambil inisiatif untuk mengajaknya bergabung.
Kapten tim
E-Sport ini memang pernah memberi undangan terbuka untuk Nindi. Namun, dia
tidak pernah menganggapnya serius.
Nindi agak
terkejut ketika menerima kartu nama. " Pak Guntur, saya belum
kepikiran."
"Nggak
apa-apa. Selesai acara, kita bisa membuat janji untuk bicara lebih lanjut.
Tapi, saya punya satu pertanyaan, bagaimana Nona belajar Kombinasi Dua Belas
Serangan?"
Nindi tahu,
pasti ada pertanyaan ini. Jadi, dia hanya tersenyum dan berujar, "Kalau
saya bilang belajar mandiri, apakah Pak Guntur percaya?"
"Tentu
saja. Nona sangat berbakat, saya harus segera merekrut Nona."
Tidak seinua
orang dapat belajar Kombinasi Dua Belas Serangan secara otodidak.
Tahunan ini,
tidak ada orang kedua yang menguasai Kombinasi Dua Belas Serangan selain King
Master.
Guntur
menghelas napas, lalu berkata, "Dengan bakat luar biasa, saya sungguh
nggak tahu apa saja yang ada di pikiran kakakmu hingga gagal mempertahankan
Nona."
"Pak
Guntur, ini urusan keluarga kami! Nggak usah Ikut campur!"
Leo dan Nando
datang bersama, wajahnya terlihat tidak senang.
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Bab Lengkap
No comments: