The First Heir ~ Bab 4186

                             

sumber gambar: google.com

Yukk, bantu admin agar tetap semangat update novel kita ini.

Cara membantu admin:

1. https://trakteer.id/otornovel

2. Share ke Media Sosial

3. Open Endorse, yang mau usahanya diiklankan disini, caranya boleh kirim email di novelterjemahaninado@gmail.com

Channel Youtube Novel Terjemahan

Novel Baru: Perintah Kaisar Naga

"Dia pasti bisa." Yesi Orin menyela tanpa ragu.

 

Sofi menggelengkan kepalanya, dan berkata dengan suara pelan : "Kenapa kamu terlalu percaya pada kemampuannya?"

 

Yesi Orin menjawab dengan tenang: "Keberadaan yang tak terkalahkan itu memiliki harga diri yang sangat tinggi. Jika Philip belum mencapai level yang sama dengan mereka, mereka pasti tidak akan menyerang Philip. Tetapi ketika Philip telah tumbuh ke level yang sama dengan mereka, Philip pasti tidak akan kalah oleh mereka! Philip memiliki tiga tanda kerajaan di tubuhnya!"

 

Ketika Yesi Orin mengucapkan kata-kata ini, dia menarik napas dalam-dalam.

 

Tiga tanda kerajaan, Unicorn, Ular Terbang, dan White Marsh.

 

Yang paling mengejutkan Yesi Orin, Philip mampu mengerahkan kekuatan dari ketiga tanda tersebut.

 

Seseorang pernah mencoba menerima tanda dari dua keluarga kerajaan, tetapi orang itu tidak dapat mengerahkan kekuatan dari tanda kerajaan yang bukan kerajaan dirinya.

 

Sofi terdiam lagi

 

Yesi Orin tidak menunggu Sofi Terus bertanya, dia berkata: "Dan tanda unicornnya telah mulai berproses untuk kembali ke nenek moyangnya. Dia bukan unicorn api yang biasa, tetapi telah berubah menjadi unicorn guntur. Sehingga memungkinkan Philip untuk mengendalikan guntur!"

 

"Bejana suci White Marsh di tangannya juga bisa meningkatkan kekuatannya. Aku sudah menyaksikan sendiri saat di dalam gulungan gambar. Selain itu, dia menguasai lima hukum, yaitu ruang, api, es, angin, dan guntur. Dia juga memahami hukum tanah dan logam. Jika ada kesempatan baginya untuk memahami hukum sistem kayu, maka kemungkinan besar dia akan mempraktikkan hukum lima elemen! Jika sudah seperti itu , saya rasa orang-orang hebat yang tak terkalahkan itu mungkin tidak dapat mengalahkannya."

 

Bukan rahasia lagi bahwa Philip memiliki seorang guru peringkat orang suci, setidaknya kedua keluarga kerajaan mengetahuinya dengan baik.

 

Meskipun reputasi Yanto yang Agung tidak bagus di tahun-tahun awalnya, tetapi semua orang mengenali kemampuannya.

 

Sofi dan Yesi Orin tahu betul bahwa jika kedua keluarga kerajaan tidak mematuhi aturan, maka Yanto yang Agung pasti akan membuat kedua keluarga kerajaan membayar harganya.

 

Awalnya dia mengandalkan artefak suci dari sembilan keluarga kerajaan yang ada di tangannya , tapi sekarang dia telah mencapai peringkat orang suci , membunuh beberapa orang jelas bukan masalah besar baginya.

 

Wajah Sofi menjadi semakin rumit, dengan emosi yang terjerat terus-menerus di matanya.

 

Yesi Orin terus berusaha membujuk Sofi, jika dia terus bersikeras untuk bertarung dengan Philip, hasilnya akan sama. Philip akan mengekspos banyak kartu trufnya lagi.

 

Ini bukan hal yang baik untuk Yesi Orin dan yang lainnya, jika Philip benar-benar marah , mereka pasti tidak akan berakhir dengan baik.

 

......

 

Di Keluarga Kerajaan Macan Putih, di sebuah halaman terpencil.

 

Beberapa orang hebat yang baru saja terlahir kembali sedang duduk di sini, salah satu dari mereka memiliki aura yang lembut , ekspresi tenang, dan sedikit ketidakpedulian. Beberapa orang lainnya memiliki kesombongan di wajah mereka. Secara umum, orang-orang ini memiliki aura yang kuat.

 

Orang terakhir adalah Joseph Orin Pada saat ini, Joseph Orin berbicara perlahan sambil mengernyit,

 

"Kita semua adalah orang-orang yang telah dihidupkan kembali dari pengasingan diri. Kalian semua memiliki bakat yang lebih tinggi dariku. Aku tahu ini dengan sangat baik. Saya ingin tahu, apakah kalian semua memperhatikan sesuatu selama beberapa hari ini?"

 

Mendengar ini, beberapa orang lainnya mengalihkan pandangan mereka ke arah Joseph Orin, tetapi tidak satu orang pun yang berbicara.

 

Melihat ini, Joseph Orin tidak peduli sama sekali, kemudian berkata perlahan.

 

"Hal pertama adalah tentang patriark keluarga kita."

 

Bab Lengkap

Novel Lain