Bantu admin ya:
1. Share ke MedSos
2. Donasi ke Dana/OVO ~ 089653864821
Dengan pemikiran ini,
Martha masih memandang rendah Philip sekarang.
"Ibu! Aku meminta
maaf kepadamu. Tolong ibu temui sendiri pemuda itu. Jangan lanjutkan rencana
ibu, dan jangan mengganggu kehidupan rumah tangga aku lagi."
Wyn benar-benar marah
sekarang. Selesai mengatakan ini, dia berbalik dan langsung meninggalkan
ruangan, tidak mau berbicara omong kosong dengan ibunya lagi.
Masalah ini disebabkan
oleh Martha sendiri, jadi biarkan Martha menyelesaikannya sendiri.
Melihat ketidakpedulian
putrinya, Martha benar-benar panik. Bagaimana dia harus berbicara dengan pemuda
itu?
Jika putrinya tidak mau
menemui pemuda itu, apa yang harus dia lakukan?
Setelah berpikir
berulang kali, Martha mengarahkan perhatiannya pada wanita lain yang ada di
vila. Ada wanita lain yang masih lajang, jadi seharusnya tidak menjadi masalah
jika memintanya membantu Martha memainkan sebuah drama.
Setelah memikirkan hal
ini, Martha mendapatkan kepercayaan dirinya lagi.
Meskipun Martha sedikit
tidak rela karena harus mempertemukan pemuda itu dengan wanita lain, tetapi dia
tidak punya pilihan lain. Ini demi menghindari kekacauan yang mungkin terjadi.
Martha akhirnya
memutuskan untuk mencobanya.
Segera Martha menemui
Yeny. Menurut Martha, Yeny wanita yang paling lembut dan bisa diajak kompromi.
Tetapi begitu Yeny
mendengar tawaran itu, dia spontan menolaknya.
Yeny bukan orang bodoh.
Selain itu dia adalah pengikut Philip yang setia. Bagaimana mungkin dia mau
bermain drama untuk mengkhianati bosnya.
Kejadian ini memperjelas
bahwa Martha memandang rendah Philip. Dia ingin menyingkirkan Philip kemudian
menggantinya dengan pemuda itu.
Dan sekarang setelah
situasinya menjadi rumit, dia ingin melibatkan orang lain untuk membantunya.
Tentu saja Yeny tidak mau membantunya.
Yeny tidak hanya
mengagumi kesetiaan Wyn, tetapi juga mengagumi pesona pribadi Philip.
Martha tidak menyerah
begitu saja. Dia adalah wanita yang keras kepala dan gigih dalam memperjuangkan
sesuatu.
Dengan statusnya sebagai
orang tua, dia memanfaatkan status itu untuk menekan Yeny.
"Jangan lupa, aku
ibu mertua Philip. Jika kamu menolakku, aku akan melaporkanmu kepada Philip
bahwa kamu tidak mau melatihku!"
Martha tanpa malu-malu
mengancam Yeny, dia berharap agar Yeny berubah pikiran.
Mendengar ancaman ini
Yeny tidak bisa berkata apa-apa. Yeny dan yang lainnya sudah menjelaskan
tentang syarat agar bisa berlatih kultivasi, tetapi tetap saja Martha tidak mau
mengerti.
Yeny sangat geram kepada
Martha. Semakin dia memikirkan kebodohannya, semakin muak Yeny.
"Saya benar-benar
minta maaf. Saya tidak mau membantu Anda. Mengenai keengganan saya melatih Anda
kultivasi, jika Anda memang ingin melaporkan kepada bos, saya tidak keberatan.
Silakan Anda laporkan. Saya tidak punya banyak waktu untuk terus di sini
bersamamu, karena masih banyak yang harus saya lakukan!"
Setelah mengatakan ini,
Yeny berbalik dan segera pergi.
Melihat reaksi Yeny,
Martha menjadi panik lagi.
Martha melirik jam, dia
semakin panik. Pemuda itu sebentar lagi akan datang.
Dengan terburu-buru Yeny
mendatangi semua gadis muda dan cantik yang ada di vila. Termasuk para pengasuh
anak-anak yang disewa oleh Philip.
Sama seperti Yeny,
gadis-gadis itu juga menolak untuk membantu Martha. Bagaimanapun, bos mereka
adalah Philip, bukan Martha.
Martha terdiam dalam
kepanikan. Dia menemui jalan buntu.
Waktu berlalu dengan
cepat, anak orang kaya itu sudah melaju dengan mobil mewahnya menuju vila.
Pemuda ini adalah tuan
muda dari keluarga Leopard. Dia memiliki status yang sangat terhormat di
Riverdale.
Di wilayah ini, dia
memiliki kekuasaan yang besar, tidak ada yang berani menyinggungnya.
No comments: