Thomas Qin ~ Bab 1110

                                                                                                                                                         



Bantu admin untuk dapat TeHaeR ya:

1. Share ke MedSos

2. Baca dengan Tab Samaran ~ Incognito Tab

3. Donasi ke Dana/OVO ~ 089653864821



Bab 1110 – Kampungan

Pada dasarnya bukan obat biasa, penggunaannya sudah dilarang oleh Yansen Ye, karena Dewa Tabib Hua ini mencurinya jadi beredar di pasaran.

Sekarang Thomas Qin melihatnya, tentu saja dia harus melarang pengonsumsiannya.

Dewa Tabib Hua meminta maaf kepada semua penduduk desa, lalu berkemas dan bersiap untuk meninggalkan desa dan hidup di hutan.

Semua pil mujarab yang tersisa telah dihancurkan di hadapan Thomas Qin.

Setelah kejadian ini, kesan Thomas Qin di mata semua orang langsung menjadi lebih tinggi.

Ayah Bianca berkata, “Sudah, semuanya pulanglah, kami akan segera pergi, meninggalkan tempat ini.”

Raut wajah penduduk desa sedikit berubah dan mereka bergegas berkata.

“Ayah Bianca, kenapa kamu masih mau pergi? Pacar putrimu yang menang. Kamu menang. Bukan kamu yang harus pergi tapi Dewa Tabib Hua!”

“Benar. Jelas sekali Dewa Tabib Hua kalah dan kamu menang, Ayah Bianca, kamu telah menemukan menantu yang baik!”

“Ayah Bianca, kalian tidak boleh pergi, kita telah menjadi tetangga selama berpuluh-puluh tahun, sekarang kalian mau pergi begitu saja, kami akan merindukanmu!”

Mendengar ucapan para penduduk desa ini, Ayah Bianca tertawa.

“Kemarin kalian tidak berbicara seperti ini!”

Para penduduk desa terlihat canggung dan bergegas maju untuk merangkul bahu mereka, lalu mereka menyalakan rokok untuk Ayah Bianca dengan ramah.

“Ayah Bianca, kamu tidak boleh berpikiran sempit seperti ini. Bukankah keadaan kemarin berbeda? Kami tidak bermaksud menjadikanmu sasaran!”

“Kami semua dibodohi oleh Dewa Tabib Hua, kamu jangan menyimpan dendam!”

“Benar, dia baru beberapa tahun datang ke desa kita. Kita sudah lama tinggal bersama di desa ini. Tidak bisa, pokoknya hari ini kamu tidak boleh pergi!”

Tujuan para penduduk desa ini sebenarnya sangat jelas, mereka takut kalau Ayah Bianca pergi, kelak mereka tidak dapat menemukan orang yang bisa mengobati mereka.

Sekarang mereka semua tahu Thomas Qin sangat hebat, dia bahkan bisa menyembuhkan penyakit si kembar, apalagi penyakit biasa.

Ayah Bianca juga paham, melihat para penduduk desa sangat ramah terhadapnya, wajahnya langsung berbinar dan penuh dengan senyuman.

Menemukan menantu seperti ini benar-benar memberinya muka, hebat dan mengagumkan.

Melihat semua orang sangat antusias terhadap Thomas Qin, Kepala desa mengerutkan kening lalu menarik Ayah Bianca ke samping dan berkata.

“Ayah Bianca, apakah kamu puas dengan menantumu ini?”

Ayah Bianca mengangguk, “Iya, aku sangat puas, keluarga kami sangat puas, ada apa?”

Kepala desa mengerutkan kening lalu berkata, “Kamu masih ingat tidak di desa sebelah ada pengembang properti, dia tertarik dengan putrimu, aku membantu kalian menghubunginya untuk kencan buta.”

“Setelah itu, orang itu bilang asalkan Bianca setuju, mereka akan merenovasi rumah kita, ingat tidak?”

Setelah mendengar ucapan kepala desa, Ayah Bianca langsung mengerutkan kening dan mengingat semuanya, lalu dia menepuk pahanya.

“Aku ingat, kepala desa, jika kamu tidak mengingatkanku aku bahkan sudah lupa!”

Masalah ini memang sudah lama, jadi Ayah Bianca sudah lupa, ditambah dia lebih menyukai Thomas Qin jadi langsung melupakannya.

Namun saat kepala desa mengingatkannya dia langsung teringat.

Benar-benar ada hal seperti itu!

Sebelumnya demi merenovasi rumah para penduduk desa, kepala desa sudah membahasnya dengan keluarga Bianca.

Mereka sudah setuju, setelah rumah mereka direnovasi, mereka baru putuskan lebih lanjut.

Kalau tidak ada pilihan lain, mereka akan menyuruh Bianca berpura-pura setuju berpacaran dengan orang itu lalu putus dengannya.

Awalnya Bianca tidak mau, tapi kepala desa mengatakan semua ini demi kebaikan desa mereka, jadi dia tidak punya pilihan lain.

Jadi dia hanya bisa terpaksa menyetujuinya, tapi dia hanya setuju kelak mereka bisa terus bertemu, makan atau semacamnya, dia tidak setuju menjadi pacarnya.

Pemuda di desa sebelah bernama Ervin Wang. Ervin Wang ini orang kaya baru.

Dia benar -benar orang kaya baru, norak tapi kaya.

Bianca sama sekali tidak tertarik pada Ervin Wang, setelah bertemu dengannya dia tidak ingin bertemu lagi dengannya, jika bukan karena kepala desa terus membujuknya, dia tidak akan setuju.

Sekarang ada Thomas Qin, Ayah Bianca juga merasa serba salah, dia pulang ke rumah, lalu menyalakan rokok, dan berbicara kepada Bianca dan Thomas Qin.

“Itu… ada yang ingin aku bicarakan dengan kalian.”

“Kamu ingat Ervin Wang kan…”

Setelah Ayahnya menceritakan soal Ervin Wang, Bianca langsung mengerutkan kening, dan tidak bisa berkata-kata.

“Ayah, masalah renovasi desa, kamu minta kepala desa pikirkan cara lain. Aku tidak bisa membantunya.”

Pada dasarnya, Bianca tidak mau melakukan ini, sekarang ada Thomas Qin. Meskipun hubungan mereka palsu, Bianca tidak mau Thomas Qin salah paham.

Ayah Bianca menghela nafas dan berkata.

“Baik, ini memang tidak pantas, aku akan minta kepala desa bicara dengan Ervin Wang.”

Setelah Ayah Bianca menghubungi kepala desa, kepala desa juga menghela nafas. Bianca tidak mau, dia juga tidak bisa memaksakannya.

Bagaimanapun, menyejahterakan desa memang penting, tetapi ini adalah urusannya, dia tidak bisa menyuruh penduduk desa melakukan hal-hal yang tidak mereka inginkan.

Setelah menutup telepon, kepala desa menelepon Ervin Wang.

Beberapa menit kemudian, telepon Ayah Bianca tiba-tiba berdering. Panggilan itu dari nomor yang tidak dikenal. Ayah Bianca tertegun sejenak, lalu dia menjawabnya tanpa berpikir.

“Halo? Paman? Aku Ervin Wang!”

Raut wajah Ayah Bianca sedikit berubah, kenapa Ervin Wang ini tiba-tiba meneleponnya?

Tampaknya Ervin Wang meminta nomornya kepada kepala desa untuk bertanya padanya.

Ayah Bianca tidak punya pilihan lain selain berkata.

“Halo Ervin, ada apa?”

“Paman, aku dengar dari kepala desa Bianca sudah punya pacar?“

“Benar, Bianca sudah punya pacar, saat ini dia sedang ada di rumahku.” Ayah Bianca tidak menyembunyikan hal ini, dan ingin Ervin Wang segera menyerah.

Setelah mendengar ucapan Ayah Bianca, Ervin Wang langsung panik.

“Dia benar-benar sudah punya pacar? Apa pekerjaannya?”

Ayah Bianca berkata, “Dia adalah seorang tabib dan memiliki kemampuan medis yang sangat baik.”

Ervin Wang mendengus, “Seorang tabib mana pantas untuk Bianca? Apakah dia punya rumah? Punya villa?”

Bagaimanapun, dia berbisnis di bidang properti, di mata Ervin Wang, rumah adalah standar untuk mengukur seseorang, orang yang memiliki tempat tinggal yang baik baru dianggap kaya.

Ayah Bianca sedikit canggung, “Ervin Wang, sekarang Bianca sudah punya pacar, kamu jangan memikirkannya lagi, kamu memiliki latar belakang yang bagus, kamu bisa mendapatkan semua wanita yang kamu mau!”

Ervin Wang mendengus, “Tidak bisa, aku harus ke sana. Aku harus membuat tabib ini mundur, membuatnya tahu perbedaan antara dia dan aku!”

Ayah Bianca kaget, “Ervin Wang, tidak perlu begini…”

Sebelum dia selesai berbicara, Ervin Wang sudah menutup telepon.

“Tut tut tut…”

Ayah Bianca terlihat tak berdaya lalu dia berkata kepada Bianca dan Thomas Qin.

“Ervin Wang akan datang, aku tidak bisa menghentikannya.”

Bianca mengerutkan kening, “Dia benar-benar menyebalkan, aku tidak menyukainya, tapi dia terus menggangguku, cepat minta kepala desa mengusirnya!”

Ayah Bianca berkata, “Bianca, jangan bersikap sekeras ini, harus bicara baik-baik, kamu tidak boleh menunjukkan ketidaksukaanmu, kalau kamu seperti ini, akan merepotkan kepala desa.”

“Kepala desa sangat baik pada keluarga kita, tidak boleh merepotkannya!”

Bianca mengangguk dengan tak berdaya, Kepala desa memang baik pada keluarga mereka, jadi Bianca hanya bisa menyetujuinya.

Tapi dia sudah membuat keputusan. Tidak peduli apa yang dikatakan Ervin Wang, dia akan menolaknya. Tidak akan ada perkembangan di antara mereka dan mereka bahkan tidak akan ada kesempatan untuk bertemu lagi.

Dia harus mengatakan hal ini dengan jelas.

Tadinya Bianca ingin menjelaskan kepada Thomas Qin, tapi ketiak dia mengingat dia dan Thomas Qin hanya berpura-pura, dia merasa sepertinya dia tidak perlu menjelaskan semua ini, jadi dia tidak mengatakan apa-apa.

Thomas Qin juga tidak mempedulikan hal ini.

Andai kata mereka benar-benar pacaran, kapan Thomas Qin pernah takut kepada orang yang ingin rebutan pacar dengannya?

 

Bab Lengkap

Thomas Qin ~ Bab 1110 Thomas Qin ~ Bab 1110 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on April 19, 2023 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.