Thomas Qin ~ Bab 1304

       



Silahkan di bantu di bantu..

1. Share ke MedSos

2. Baca dengan Tab Samaran ~ Incognito Tab

3. Donasi ke Dana/OVO ~ 089653864821



Bab 1304 – Obat Tradisional Agave

“Apakah aku begitu lemah di matamu hingga kamu harus mencarikan jodoh untukku?” kata Thomas dengan tidak berdaya.

Sekelompok orang yang mendaki gunung Wumiao itu terlihat begitu bahagia, karena beban yang mereka rasakan di perkotaan sangatlah besar. Oleh karena itu, mereka merasa begitu senang dan rileks ketika melihat gunung yang hijau dan air yang biru.

“Bukankah ini adalah obat hijau? Aku tidak menyangka kalau obat seperti ini ada di dalam gunung ini.”

“Aku menemukan dua tangkai bunga Dianthus.”

“Apakah ini adalah Solanum, Kak Tianze?”

Begitu banyak orang mulai bertanya kepada Tianze dan Tianze memberi penjelasan kepada semua orang dengan teliti. Mereka yang datang ke tempat ini tidak semuanya bertujuan untuk mencari obat, sebagian wanita datang hanya karena tertarik kepada Tianze. Tianze memiliki kemampuan yang cukup hebat dan dirinya juga memiliki latar belakang keluarga yang cukup besar. Apakah masih banyak terdapat orang seperti Tianze di kota besar ini?

Semua wanita ingin menikah dengan pria yang baik, oleh karena itu, begitu banyak wanita yang mencoba untuk memuji dan mendekati Tianze.

Namun, semua ini hanyalah sebatas mimpi bagi para wanita itu. Bagi Tianze sendiri, dirinya paling tidak harus mencari pasangan seperti Cara ataupun Vivien. Dirinya sama sekali tidak tertarik kepada wanita lainnya yang ada di tempat ini.

Di sisi lain, Cara semakin mendekat dengan Thomas dan terus bertanya kepada Thomas tentang setiap obat yang ia temukan.

Sebenarnya beberapa jenis obat yang Cara temukan sudah pernah dilihat oleh dirinya sendiri sebelumnya. Hanya saja dirinya tetap menanyakan hal tentang obat itu kepada Thomas agar dia bisa terus berbicara dengannya.

Meskipun Thomas tidak mengakuinya, namun Cara tidak akan melepaskan Thomas begitu saja. Dia merasa kalau Thomas hanya merasa gengsi untuk mengungkapkan perasaannya. Oleh karena itu, Cara harus mengambil tindakan sendiri, pria zaman sekarang sangatlah lemah. Namun Cara tahu kalau dirinya akan segera menjadi nona yang diagungkan jika dia bisa menikah dengan Thomas nantinya. Keturunan keluarga kaya seperti Thomas sangatlah berbeda dengan pria biasa lainnya. Oleh karena itu, Cara harus bekerja lebih keras lagi untuk mendapatkan Thomas.

Thomas sangat jelas sedang memberi kesempatan kepada dirinya, kalau tidak untuk apa dia ikut datang ke tempat ini? Kenapa Vivien bisa mempertemukan mereka di sini? Oleh karena itu, Cara semakin yakin untuk tidak melepas Thomas begitu saja.

“Kak Thomas, lihatlah, obat apa ini? Kenapa aku tidak pernah menemukannya?” tanya Vivien kepada Thomas.

Bagaimana pun Thomas merupakan seorang tabib dan kebanyakan dari mereka hanya mempelajari pengobatan barat. Jadi, kebanyakan dari mereka tidak begitu mengerti tentang obat-obat tradisional.

“Apakah ini adalah Agave? Vivien, kamu sangatlah beruntung. Agave merupakan bahan dasar obat yang tidaklah murah. Agave dengan ukuran yang besar seperti ini pastilah akan terjual dengan harga yang sangat tinggi. Agave memiliki banyak kegunaan dan yang paling utama adalah bisa membantu meningkatkan stamina tubuh, menetralkan racun dan membantu mengurangi rasa lelah berlebih pada tubuh. Ini termasuk salah satu jenis obat yang terkenal dan susah ditemukan.”

Thomas belum sempat berbicara dan Tianze langsung berjalan menghampiri mereka sambil menatap Agave yang ada pada tangan Vivien. Dia tidak akan melewatkan segala obat yang ditemukan oleh Vivien. Karena ini merupakan kesempatan baginya untuk menunjukkan kemampuannya.

“Agave? Aku pernah mendengarnya. Dari informasi yang ada, obat ini bisa disajikan dalam bentuk sup dan obat ini sangat baik untuk meningkatkan stamina tubuh kita. Bagaimana kalau kita mengaplikasikan obat ini menjadi sup?” kata seseorang yang menyarankan agar obat ini dimasak menjadi sup.

“Masaklah, lagipula obat ini kita temukan bersama dan aku juga tidak boleh mengambilnya sendirian.” kata Vivien sambil tersenyum dan dirinya tidak begitu menghiraukan harga dari obat yang ia temukan ini.

“Kalau begitu, aku akan memasak sup obat Agave untuk kalian semua dan sup ini pastilah akan menambah stamina tubuh kalian.” kata Tianze dengan penuh percaya diri.

“Baik, baik, kita semua sudah berjalan seharian dan terasa begitu lelah. Hahaha.”

“Benar, kakiku bahkan mulai terasa kebas karena berjalan terlalu lama.”

“Kakak senior, apakah kamu bisa memasak sup obat agave? Setahu aku, ini merupakan obat kuno yang sulit dimasak. Bahkan kebanyakan tabib juga tidak tahu cara mengaplikasikan agave ini.”

Tianze tersenyum dan berkata dengan penuh percaya diri, “Biasa saja, aku sudah menguasai ini sejak aku berumur 8 tahun. Lagipula aku dibesarkan di keluarga yang memiliki latar belakang medis. Bagiku, ini adalah hal yang sangat mudah.”

“Hebat sekali, kakak senior, kamu harus mengajari aku jika ada waktu luang.”

“Benar, aku juga ingin diajari oleh kakak senior. Tidak tahu gadis mana yang beruntung bisa menikah dengan kakak senior nantinya. Aku juga tidak tahu bagaimana kehidupan keluarga yang memiliki latar belakang medis.”

“Kakak senior, menurutmu, aku ini bagaimana? Hehe.”

Sekelompok wanita mulai mengobrol dengannya, namun Tianze tidak menghiraukan mereka dan hanya menatap ke arah Vivien dengan bangga.

Tianze juga tidak menghiraukan keberadaan Thomas dan ini merupakan saat baginya untuk menunjukkan kehebatannya agar ia bisa mengalahkan Thomas.

“Thomas, apakah kamu bisa memasak obat ini? Kalau kamu bisa, kamu saja yang memasak obat ini. Masih begitu banyak orang yang sedang menunggu bimbingan dariku di sana. Jika kamu benar merupakan seorang tabib, seharusnya hal ini tidaklah sulit untukmu.” kata Tianze dengan sengaja.

Thomas hanya menggelengkan kepalanya.

“Sayang sekali, kalau begitu aku harus turun tangan dan kalian cukup melihatnya dari samping saja. Pelajarilah dengan baik semua prosesnya dan tidak ada penyembunyian resep di dalam proses pengaplikasian obat ini nanti. Cara licik seperti itu hanya dilakukan oleh para tabib, aku tidak akan pernah melakukan cara seperti itu. Jika pengobatan tradisional ingin terus berjalan di masa depan, maka harus tetap bergantung pada generasi muda seperti kita. Oleh karena itu, kalian harus mempelajarinya dengan baik. Sikap yang tidak baik dari seorang tabib senior adalah mereka suka menyembunyikan cara meracik obat agar tidak tersebar luas. Namun aku tidak akan melakukan hal itu. Keluarga ku juga termasuk keluarga yang memiliki latar belakang medis di kota Donghai ini, oleh karena itu, kalian semua boleh mempelajari kemampuan yang aku kuasai ini.” kata Tianze dengan serius dan bangga.

“Lihatlah, ini adalah sebuah pencerahan bagi kita semua. Kakak senior sangatlah hebat dan ia merupakan teladan bagi kita semua.”

“Benar, kakak senior tidak hanya giat belajar, dia juga membagikan pengalamannya untuk kita semua. Dia merupakan sosok yang sangat jenius di dunia medis.”

“Benar, aku merasa kalau para tenaga medis senior itu tidak mampu mengalahkan kakak senior. Dirinya sudah terjun ke dalam dunia medis sejak ia kecil dan pastinya kemampuan yang ia kuasai tidaklah lemah.”

“Kita harus belajar banyak dari kakak senior agar kita bisa menguasai cara pengobatan tradisional.”

Tianze merasa begitu bangga setelah mendengar perkataan dari orang-orang di sekelilingnya. Saat ini, dia ingin menunjukkan kemampuannya kepada mereka semua agar dirinya bisa diagungkan. Sup obat agave hanya merupakan salah satu jenis sup yang tergolong begitu biasa di keluarganya dan dia akan menunjukkan cara pengolahan sup ini kepada orang-orang yang tidak berpengetahuan ini.

Tianze merasa begitu senang dan bahagia saat menyadari Vivien juga sedang melirik ke arahnya. Saat ini, dirinya sudah menjadi pusat perhatian di tempat itu.

“Apakah agave boleh dimasak bersama dengan biji Chuanbei (nama obat tradisional)?” tanya Thomas sambil mengerutkan keningnya.

 

Bab Lengkap 

Thomas Qin ~ Bab 1304 Thomas Qin ~ Bab 1304 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 12, 2023 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.