Life After Prison ~ Bab 102

    

Bab 102

Saat itu, Victor memilih lebih dari dua puluh pengawal keluarganya, semuanya adalah pejuang dengan kekuatan tempur yang tangguh. Di antara mereka adalah ketua beberapa tim pengawalnya.

 

"Bagaimana menurutmu? Orang-orang ini seharusnya cukup, bukan?” Victor bertanya dengan bangga saat melihat Jada keluar.

 

Jada memandang mereka dan mengangguk puas. “Bahkan Hulk pun datang, hehe. Lumayan, lumayan!”

 

“Hulk? Apakah dia kuat? Dia tidak terlihat terlalu tinggi!” Prunella memandang orang yang Jada panggil Hulk. Tingginya sekitar 1,8 meter, tapi sepertinya dia tidak memiliki banyak otot di lengannya. Meskipun dia terlihat jauh lebih kuat dari orang biasa, pengawal lainnya terlihat jauh lebih kuat darinya.

 

Komentar itu membuat Victor tersenyum saat dia berkata, “Tunjukkan padanya kekuatanmu, Hulk.”

 

“Disetujui, Tuan!”

 

Hulk berjalan mendekat, melihat ke kiri dan ke kanan, dan akhirnya mengarahkan pandangannya pada lempengan marmer besar di halaman. Lempengan itu tingginya lebih dari tiga puluh sentimeter dan tampak sangat kokoh. Hulk berjalan mendekat, mengepalkan tinjunya, dan memukulnya begitu saja.

 

Suara teredam terdengar, dan lempengan marmer itu pecah dalam sekejap, dan beberapa bagian berserakan di tanah.

 

“Dia sungguh kuat. Aku pernah mendengar bahwa beberapa pengawal yang dipekerjakan oleh keluarga kelas atas adalah ahli dalam bertarung, tapi aku tidak menyangka mereka sekuat itu!” Prunella dan Cecil benar-benar terpana saat melihat pemandangan itu.

 

“Jangan khawatir, kalian berdua. Jika pukulan ini mendarat di paha, paha itu akan patah dalam sekejap!” Istri Victor tersenyum sambil berkata pada Cecil dan Prunella.

 

"Besar. Kalau begitu, ayo kita keluar!” Cecil bersemangat dan penuh percaya diri.

 

Dalam hitungan detik, Jada memimpin sekelompok mereka ke vila tempat tinggal Severin.

 

“Hei, Severin! Keluarlah, b*stard!” Cecil semakin bersemangat karena mendapat dukungan dari Stones ketika dia sampai di pintu masuk vila Severin. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak keras ketika memikirkan situasi putranya.

 

“Severin, kamu lemah b*stard! Beraninya kamu menggertak Patrick! Kemarilah dan temui Prunella-mu juga berteriak.

 

Judith dan Maurice berlari keluar dengan cemas setelah mendengar semua teriakan itu. “Apa yang terjadi di sini?” Begitu mereka melihat gerombolan orang, ekspresi mereka berubah drastis menjadi ketakutan.

 

Bab Lengkap

Life After Prison ~ Bab 102 Life After Prison ~ Bab 102 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on October 21, 2023 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.