The Campus Wealthy Son ~ Bab 11 - Bab 20

  

Bab 11

“Tapi ngomong-ngomong, kamu ada sedikit mirip dengan ayahmu, yang sama sekali tidak mengalah terhadap sekian banyak bajingan.” Muncul senyuman kecil di wajah Mike He.

Tiano tertawa, tanpa menjawab apa-apa.

Mike menarik nafas dalam-dalam, lalu bertanya sambil menatap Tiano : “Tiano, Apa kamu masih ingat bagaimana rupa pelaku perdagangan manusia yang menculik kamu?”

Meskipun tahu kemungkinannya kecil sekali, tapi Mike tetap ingin mencoba apakah bisa mencari pelaku yang mengesalkan itu, menguak kebenaran dari masalah ini.

“Saat itu aku masih begtiu kecil, mana mungkin masih ingat? Sejak aku mulai bisa mengingat sesuatu, aku sudah tinggal di rumahku yang sekarang. Kalau bukan karena ibu kandungku datang mencari, aku bahkan tidak tahu masalah ini.” Ujar Tiano dengan wajah tidak berdaya.

“Sayang sekali, tidak ingin sekali melepaskan para peaku itu, aku ingin menjebloskan mereka ke penjara!” Nada bicara Mike agak serius.

“Sudah, kamu pulang saja, masalah hari ini sudah paman selesaikan, kamu dan teman kamu sudah aman.”

Mike menepuk pundak Tiano, lalu keluar dan berkata : “Beberapa orang yang membuat onar di KTV, lacak mereka sampai jelas, pelanggar hukum yang merugikan masyarakat, tidak boleh dibebaskan satu pun!”

Kapten tim mengangguk berulang kali sambil menjawab dengan tersenyum : “Baik, baik, baik.”

“Hasil pelacakan harus lapor ke aku, dengar, tidak peduli bagaimana asal usul mereka, punya sandaran apa di belakang, di saat harus melawan, tetap harus melawan dengan keras!”

Mike melototi kapten tim yang gemuk tersebut, bicaranya sungguh lantang dan bersemangat.

Tiano melihat di sebelah, ia merasa paman ini sungguh keren sekali.

Beberapa temannya tersebut berhasil dibebaskan, meskipun mereka sudah tidak perlu bertanggung jawab, tapi penampilan mereka yang babak belur tetap membuat hati Tiano tidak tega.

Setelah melihat Tiano, beberapa orang itu langsung datang mengerumuni.

“Tiano, kamu lamban sekali, kami masih khawatir apakah terjadi sesuatu sama kamu?”

“Tidak tidak, bukankah ini aku aman sentosa!” Ucap Tiano sambil tertawa.

Yulius menghembuskan nafas lega, lalu menepuk pundaknya.

“Tiano, aku tahu kejadian hari ini membuat kamu salah paham dengan adikku, tapi kalau bukan karena dia, belum tentu kita bisa bebas.”

Tiano agak terkejut.

“Maksud kamu Xeria?”

“Iya, kalau tidak, masalah ini tidak akan begitu mudahnya terselesaikan. Pamannya adalah orang dalam, pamannyalah yang membebaskan kita.”

Tiano tidak bersuara.

Saat ini, muncul sosok beberapa perempuan di depan pintu kantor polisi.

Yang memimpin adalah Xeria, di sebelahnya ada Monica dan Anna.

Seolah seperti yang diduga, ekspresi Monica mereka jadi tidak senang ketika melihat Tiano.

“Benar-benar orang tidak berguna, Xeria, untuk apa kamu membebaskan orang seperti dia?”

Ujar Monica dengan jutek, ditatapnya Tiano dengan bengis. Rencananya hari ini ia ingin kakak Wang memberi pelajaran ke beberapa orang ini, sayangnya pada akhirnya tidak kesampaian.”

“Tidak perlu khawatir, mereka sudah membuat onar, kakak Wang pasti tidak akan melepaskan mereka.” Anna yang di samping menambahkan, wajahnya penuh dengan rasa puas.

“Cukup, sudah seperti ini, apakah kalian masih merasa masalah ini belum cukup besar?”

Ujar Xeria ke mereka, lalu ia mendekat ke Tiano.

“Untuk masalah ini, kamu cukup meminta maaf saja.”

Tiano diam tidak berkutik sambil menatapnya.

“Bagaimana pun juga, hari ini kalau bukan karena ada pamanku, kamu jangan harap bisa keluar, sebagai seorang pria, meminta maaf kepada wanita bukan hal yang sangat memalukan. Kalau kamu merasa menyanyi bersama kami itu menghabiskan uangmu, aku bisa mengembalikan uang tersebut ke kamu!”

Xeria mengeluarkan uang dua juta dan dibantingnya ke wajah Tiano.

“Cepat minta maaf, jangan menghabiskan waktu aku!”

Seluruh ruangan menjadi hening.

Yulius mereka menahan diri sampai wajah memerah, dengan erat ia mengepalkan tinju.

Jelas-jelas Monica mereka yang mulai dulu, sekarang malah ingin Tiano meminta maaf dengan mereka.

Tapi mereka akui memang Xeria yang menolong mereka, jadi tidak ada yang berani membuka mulut.

Tiano menatap uang yang di bawah kakinya, tanpa bersuara sedikit pun.

Sekali pun dia sekarang sudah punya uang, juga tetap tidak bisa menerima tindakan yang menghempaskan uang ke wajah orang seperti ini.

Uang bisa dihamburkan dengan banyak cara, kecuali untuk melukai harga diri orang lain.

Tiano membungkukkan badan memungut uang itu.

Tindakan ini membuat Xeria sangat tidak puas, bagi dia, orang yang memungut uang seperti ini benar-benar hina sekali.

“Tiano, kamu……” Yulius tidak berdaya sekali.

Tiano mengelap uang tersebut dan disodorkannya ke Yulius.

“Uang ini kamu saja yang pegang, aku pergi dulu karena masih ada urusan, kalian tidak perlu ikut.” Tiano pergi tanpa menoleh lagi.

“Sungguh tidak berguna, pria yang seperti ini benar-benar memalukan sekali.”

Sindir Monica, saat ini dia juga sudah tidak peduli apakah ada meminta maaf dengan dirinya.

Sikap pengecut dari Tiano membuat dia jadi tidak tertarik untuk menghinanya lagi.

Xeria melongo menatap sosok belakang Tiano.

Tidak tahu kenapa, dia merasa tatapan Tiano ke dirinya tadi aneh sekali.

 

Bab 12

Pergi dari situ, Tiano berjalan ke mobil yang menunggunya.

Ada beberapa hal yang tidak ingin ia beritahu ke Xeria, dia tahu kali ini kakak Wang tidak akan datang.

Xeria mengira semua ini berkat pamannya, tapi Tiano tidak peduli, pokoknya setelah masalah ini, mereka berdua tidak ada hubungan apa pun lagi.

Sampai di dalam mobil, Tiano mengeluarkan ponsel ingin main game, tapi ponselnya sudah kehabisan baterai.

Melihat layar yang hitam itu, tiba-tiba Tiano merasa agak kesepian, agak bosan, tidak tahu harus berbuat apa.

Dulu hidupnya berpusat pada Celine, wanita itu adalah segalanya bagi dia.

Sekarang dia sudah menjadi wanita Marvel, dalam hati Tiano terasa hampa, seketika ia kehilangan tujuan hidup.

Dengan tidak berdaya ia menghela nafas.

“Tuan muda, anda baik-baik saja bukan!” Tanya supir yang sedang menyetir.

“Tidak apa-apa, hanya teringat beberapa hal.”

“Tuan muda, ada satu hal yang perlu diberitahukan ke anda, besok pagi Harley sudah akan dibebaskan, dia mungkin akan datang ke sekolah untuk mencari masalah dengan anda. Tapi anda tidak perlu khawatir, kami sudah mengatur orang untuk menjaga keselamatan anda, sekali terjadi sesuatu, mereka akan segera melindungi kamu.”

“Kenapa bisa dibebaskan, bukankah katanya akan dibereskan sampai tuntas?”

Ujar Tiano kebingungan.

“Karena bukti yang kita punya belum cukup untuk membuat Harley kalah telak, paling maksimal hanya akan menjadi tindakan pidana, berdasarkan kemampuannya, kemungkinan besar akan ia ubah menjadi kasus pelanggaran biasa, kita hanya bisa menahannya selama 48 jam.”

Tiano menarik nafas dalam-dalam, tampak agak kecewa.

“Tuan muda, anda tidak perlu khawatir. Masalah ini tidak bisa membereskan Harley secara tuntas, tapi kita masih punya cara lain. Hasil pelacakan dari orang kita mengatakan bahwa sepertinya Harles terlibat dalam bisnis uang palsu secara diam-diam, lokasinya yaitu di KTV serta dalam pusat hiburan lainnya yang di sekitar sekolah. Sekarang polisi sedang mengatur, sekali ada kesempatan maka akan langsung menangkapnya.”

Tiano agak kaget, dia tidak menyangka Harley melakukan perbuatan seperti ini.

Terhadap soal pembuatan uang palsu, Tiano sendiri sangat benci. Dulu ketika bekerja paruh waktu, ia sering menerima uang palsu, sehingga setiap kali selalu dimarahi oleh bos.

Tidak disangka Harley adalah dalang dari merajalelanya uang palsu ini.

“Baik, kalian harus memanfaatkan kesempatan dengan baik,buat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya.”

Tiano agak capek, ia pun tertidur dengan bersandar di kursi.

Mobil berhenti di depan rumah sakit swasta dari Rossy Tsu.

Dengan berpakaian seragam perawat yang didesain khusus dan heels, Vickie berjalan ke mobil dan membuka pintu.

“Tuan muda, akhirnya anda datang.”

Mengamati Vickie yang berseragam menggoda, Tiano tidak bisa menahan diri untuk tertawa.

“Kamu lebih cantik memakai seragam perawat, lain kali kalau keluar pakai ini saja.

“Tuan muda, nyonya sudah tahu masalah anda, dia sudah panik sekali, kamu malah masih membicarakan ini.”

Baru saja Vickie selesai berbicara, Rossy sudah datang dengan wajah cemas sambil berlari kecil.

“Nak, kamu tidak apa-apa bukan? Apakah orang-orang itu melukai kamu?”

Rossy mengusap wajah Tiano yang agak merah membengkak, dengan marah ia bertanya : “Siapa yang pukul?”

Terhadap perhatian dari Rossy, Tiano agak tercengang.

“Tidak apa-apa, semua sudah beres. Ada Paman yang membantu, orang di kantor polisi sangat menjaga aku.”

Tiano tahu hubungan ibu kandung dengan pamannya tidak baik, dia berkata demikian karena ingin hubungan mereka membaik.

“Baiklah, bagus kalau tidak apa-apa, aku khawatir sekali, untung ada paman kamu, kalau tidak aku sudah harus secara langsung menolong kamu.”

Sebelum ini dalam hati Rossy hanya ada benci terhadap Mike, namun benci itu memudar setelah menemukan putranya. Sekarang Mike begitu sibuk, jadi hubungan mereka sudah termasuk baikan.

“Apakah paman kamu tidak datang?”

Melihat tidak ada orang di dalam, Rossy tidak tahan untuk bertanya.

“Dia bilang masih ada urusan, jadi sudah pergi.”

Rossy mengangguk, kemudian membawa putranya masuk ke dalam rumah sakit.

Sebagai rumah sakit swasta terbesar, mau keadaan lingkungan sekitar atau pun fasilitas di dalamnya, semuanya adalah yang terbagus.

Pola rumah sakit ini juga berbeda sama sekali dengan yang pada umumnya, secara keseluruhan, rumah sakit ini dipenuhi nuansa vila eropa.

Meskipun tidak besar, tapi bergaya.

Dibawanya Tiano ke kamar pasien, dengan hati-hati Vickie melepaskan perban.

“Tuan muda, apakah perlu aku bantu kamu mengelap badan?”

Wajah Vickie agak memerah.

“Tidak perlu, tidak perlu.”

Wajah Tiano juga memerah, dengan tegang ia menatap Rossy.

Meskipun dia ingin, tapi juga merasa tidak seharusnya, terutama ibunya masih di sana.

“Ya sudah, nak, kamu istirahat dulu, besok aku datang lagi.”

Rossy mengusap wajah Tiano.

Tiano mengangguk sambil tersenyum.

“Vickie, kuserahkan ke kamu, jaga tuan muda dengan baik, kalau terjadi sesuatu lagi, kamu yang aku cari.”

Vickie menganggukkan kepala , dan menunjukkan senyuman manis.

Setelah Rossy pergi, di dalam kamar pasien hanya tersisa Tiano dan Vickie berdua.

Menikmati kecantikan seorang wanita dari dekat, Tiano mengamati tubuh Vickie dari atas sampai ke bawah , terutama bokong dan kaki panjang di balik seragam perawatnya itu, ini membuat Tiano teringat dengan alur cerita dalam film tertentu.

Vickie yang demikian sungguh membuat orang tergoda, Tiano rasanya ingin mencubit pahanya dengan kuat.

“Tuan muda, kalau masih dilihat lagi sudah akan mimisan.”

 

Bab 13

Setelah mengganti perban Tiano, Vickie mengambil bantal dan disandarkannya ke belakang kepala Tiano.

“Tuan muda, luka di kepala anda masih belum pulih total, masih harus banyak diperhatikan, jangan sampai terbentur.”

Sambil mengangguk, Tiano mencium wangi parfum dari tubuh Vickie.

“Terima kasih untuk hari ini.”

Tiano tahu, apa yang terjadi dalam KTV tadi, sedikit banyak ada bantuan dari Vickie.

Memang, Vickie datang ke tempat yang ditunjuk untuk menjemput Tiano , melihat Tiano dan teman-teman bermasalah dengan Harley mereka, dia langsung menyadari keseriusan masalah ini, sehingga ia segera menghubungi Mike, kalau tidak, masalah ini tidak akan dengan begitu gampangnya diselesaikan.

“Kamu tahu? Aku kira kamu tidak tahu.”

Vickie tertawa kecil, lalu membantu Tiano mengelap badan.

Tiano agak canggung.

“Beginikah sikapmu terhadap orang yang sudah menolong kamu?” Vickie berdehem.

Tiano menarik kembali pandangannya dari dada Vickie, wajahnya memerah.

“Mau tidak mau, siapa pun suka melihat sesuatu yang indah……”

Hati Vickie berbunga-bunga, setiap perempuan suka dipuji, meskipun dirinya tidak kekurangan pujian.

“Sudah sudah, kamu juga sudah puas melihatnya bukan, cepatlah istirahat, aku ada di ruang perawat sebelah, kalau ada apa-apa, kamu pakai alat ini untuk memanggil aku, asal kamu tekan satu kali, maka aku akan langsung datang.”

Tiano tampak tersenyum nakal.

“Jangan gunakan alat ini untuk main-main.”

Vickie menatap Tiano sekilas dengan cemas, kemudian membereskan kotak medisnya.

Tiano mengeluarkan ponselnya untuk mengisi baterai, dibukanya Wechat dan melihat satu permintaan pertemanan yang sudah dikonfirmasi.

Pikirannya kembali ke KTV tadi, dia tahu ini siapa.

Setelah ragu sejenak, Tiano mengirimkan satu pesan.

“Halo!“

Agak lama kemudian baru ada balasan.

“Sudah mau tidur, selamat malam.”

Sikap cuek yang tiba-tiba membuat Tiano agak tidak menyangka.

Tapi, memang hanya pertemuan yang singkat sekali, jadi Tiano juga tidak heran.

Rasa lelah di sekujur badan membuat Tiano bisa terlelap dengan cepat, di dalam mimpinya, ia masih tidak bisa melupakan kaki panjang Vickie.

……

Hari sudah keesokan paginya ketika ia bangun.

Sekali membuka mata, ia langsung melihat kaki indah dan stocking putih Vickie.

“Tuan muda, anda bersemangat sekali.”

Vickie melirik Tiano, nada bicaranya agak ditekan.

Tiano agak canggung, sambil tertawa ia menyembunyikannya.

“Rajin sekali perawat di rumah sakit swasta!”

Tiano mengalihkan topik.

“Nyonya menyuruh aku harus menjaga kamu dengan baik, tentu saja aku harus melaksanakan tanggung jawab.”

Sambil tertawa, Vickie membantu Tiano mencuci muka.

Tangan mungil dari wanita yang lembut menepuk di wajahnya, ini membuat Tiano agak tidak tahan, mana pernah dia dilayani oleh wanita begini.

Setelah membantu Tiano bersiap-siap, Vickie menyetir mobil mengantar Tiano ke sekolah.

Sepanjang perjalanan, pandangan Tiano tidak beralih dari tubuh Vickie sedikit pun, sepasang mata tersebut rasanya ingin sekali menempel di tubuh Vickie saja.

Sesampainya di sekolah, Vickie menekan klakson agar murid yang lain memberi jalan.

“Tuan muda, sudah akan terlambat kalau kamu masih tidak berhenti melihat,.”

Tiano berdehem dan mengeluarkan ponsel untuk melihat jam.

“Masih awal sekali!”

“Jadi kamu berencana ingin di sini sampai kapan?”

Tanpa terburu-buru Vickie mengulurkan kaki panjangnya, ujung kakinya goyang sana sini di depan Tiano.

Meskipun sangat tidak rela, tapi Tiano akhirnya tetap keluar dari mobil.

“Tuan muda, nanti malam tunggu aku di sini, aku akan datang menjemput kamu tepat waktu.”

Vickie tersenyum kecil dan pergi, kemudian menyetir mobil pergi.

Di perjalan pulang, hati Vickie tidak karuan.

“Anak ini tidak seanteng yang kelihatannya, tidak berhentinya dia menatap kakiku, apakah bagian yang membuat dia tertarik hanya ini saja?”

Sedangkan di Tiano sana, ia tidak ingin terlalu terang-terangan, jadi tempat dia turun dari mobil masih berjarak sekitar 100 meter dari gerbang sekolah.

Baru saja dia memasuki gerbang, sebuah mobil balap warna hitam lewat di sampingnya, serta berbelok dengan indah ke depannya.

Kemunculan mobil ini menarik perhatian banyak orang.

Mobil berhenti tidak jauh dari Tiano, jendela mobil diturunkan, dan tampak dua orang yang duduk di dalam adalah Celine dan Marvel.

“Wah, sudah dibebaskan? Kelihatannya yang disebut kakak Wang itu tidak hebat sekali, bahkan tidak bisa membereskan orang seperti kamu.”

Tiano memilih untuk mengabaikannya.

“Kenapa? Tidak senang? Apakah karena aku mengatakan sesuatu yang tidak seharus nya dikatakan, atau karena aku sedang merangkul wanita tercintamu?”

Marvel berbicara dengan suara keras, menarik perhatian banyak murid lainnya.

“Sayang, jangan katakan aku pacarnya, akan sangat memalukan sekali.”

Celine sengaja bermanja sama Marvel di depan Tiano.

Dia ingin melihat si pengecut Tiano ini, bisa pengecut sampai tahap apa.

Dia merasa meninggalkan Tiano adalah pilihan paling tepat yang ia lakukan.

“Anak ini sungguh kurang ajar, jelas-jelas tidak senang tapi malah pura-pura baik-baik saja. Sayangnya Harley tidak membuat dia menderita. Tapi tidak perlu buru-buru, cepat atau lambat aku akan membereskannya!”

Sambil berkata demikian, tangan Marvel tidak berhentinya meraba di paha Celine.

Para murid yang lain menunjukkan tatapan kagum, dan Celine sama sekali tidak keberatan.

“Sayang, aku punya satu cara, hari ini hari ulang tahunku, kamu biarkan pengemis sialan itu juga ikut saja, sampai pada saat itu, ingin bagaimana menghinanya, semua terserah kamu.”

Marvel menjawab dengan tidak yakin : “Sayang, kalian sudah putus, kamu yakin dia masih akan datang?”

“Tenang saja sayang, Tiano masih merupakan anjing aku, dia masih tidak bisa merelakan aku, hanya dengan satu perkataan aku saja, dia pasti akan dengan bodohnya datang.”

 

Bab 14

Sebelumnya Celine mengira satu anjing ini pasti akan menangis histeris setelah dicampakkan olehnya, bahkan akan berlutut memohon dia untuk tetap bersamanya.

Tapi dia tidak demikian.

Makanya Celine sangat tidak puas dalam hal ini, dia sangat tidak rela, oleh karena itu dia ingin membalas dendam kepada pria ini.

Di acara ulang tahun hari ini, dia ingin membuat pria itu malu di depan banyak orang, lalu menyindirnya sampai puas.

Berpikir sampai di sini, wajah Celine langsung bersemangat sekali.

Saat ini, Tiano sudah sampai di asrama, dibukanya pintu dan melihat teman-temannya itu, mereka sedang duduk bersama dengan wajah penuh rasa bersalah.

“Maaf, apa yang terjadi kemarin adalah salahku, aku minta maaf sama kamu.”

Yulius membungkukkan badan dengan tulus di hadapan Tiano.

Tiano tercengang, segera ia menariknya.

“Tidak masalah, lagi pula aku tidak menyalahkan kamu.”

“Semua salahku, aku sungguh tidak menyangka Xeria akan berbuat seperti ini, aku tahu ucapannya sangat melukai harga diri kamu.”

Tiano menggeleng.

“Masalah ini tidak ada kaitannya dengan kamu.”

“Kamu tidak perlu mengatakannya lagi, dia saja sampai membanting uang ke kamu, aku benar-benar tidak menyangka dia orang yang seperti itu.” Wajah Yulius penuh penyesalan.

Tiano tersenyum sambil menepuk pundak Yulius.

“Kalau kamu benar-benar merasa bersalah, biarkan aku tinju kamu untuk melampiaskan emosi.”

Dia hanya bercanda, namun Yulius langsung menunjukkan dadanya dan berkata : “Silakan kamu pukul.”

Tiano tertawa terbahak-bahak, lalu mengepalkan tinju meninju dengan ringan.

Tiano memang benar-benar tidak marah, sebenarnya dia merasa Xeria tidak jahat, setidaknya dia masih menghubungi pamannya untuk menyelamatkan mereka, ini menunjukkan bahwa hatinya tidak jahat.

Tiba-tiba Tiano teringat sesuatu, ia pun membalikkan badan bertanya ke Sony.

“Son, dengar-dengar sebelumnya kamu pernah ujian mengemudi?”

Sony tercengang, kemudian mengangguk.

“Iya, sebelumnya pernah ujian, sayangnya tidak punya mobil.”

“Haha, sebentar lagi sudah akan punya mobil. Aku ingin membeli mobil, tapi tidak tahu mobil yang bagus seperti apa, apakah kamu mengerti soal mobil? Siapa di antara kalian yang mengerti soal mobil, temani aku.”

Tiano tidak suka selalu diantar jemput oleh Vickie, rasanya tidak enak hati menyuruh seorang perempuan menjadi supir untuk dirinya.

Kalau memang Sony punya SIM, maka untuk soal supir sudah beres, juga bisa sekalian membantu Sony memperdalam keahliannya.

Sony pernah bilang impiannya adalah menjadi supir orang kaya, Tiano merasa dirinya sekarang bisa membantu dia mencapai impiannya.

“Teman, kamu yakin mau membeli mobil? Aku tahu rumah kamu digusur, tapi kalau membeli mobil hanya untuk pamer, kami tidak akan setuju!” Beberapa teman tersebut berusaha membujuk Tiano.

Tiano menjelaskan sambil tertawa : “Tenang, perkiraan uang pembelian mobilnya masih dalam batas kemampuanku, sebentar lagi kita sudah akan lulus, kalau punya mobil akan lebih praktis untuk nanti mencari kerja.”

Mendengar itu, beberapa dari mereka juga merasa perlu, oleh karena itu mereka pun tidak membujuk lagi.

Setelah berunding, mereka memutuskan untuk langsung berangkat.

Sampai di sana, mereka langsung menyerbu ke Passat model terbaru.

Tiano merasa kurang puas ketika melihatnya.

Penampilan luar mobil ini terkesan suram, juga tampak besar dan berat, kurang indah.

“Tidak suka? Mobil ini besar, juga panjang, sama sekali tidak masalah untuk menampung satu keluarga, untuk disetir oleh ayahmu juga cocok!” Sony memperkenalkan dengan bangga.

Tiano menggeleng.

Melihat Tiano seperti tidak tertarik sama sekali, ia pun mengalihkan pandangannya ke samping.

“Kamu lihat yang ini bagaimana? Ini keluaran Amerika, mau panjang atau pun luasnya, lebih besar satu kali lipat dibandingkan yang tadi, hanya saja harganya tidak murah, serta lebih boros minyak.”

Sony memperkenalkan panjang lebar, Tiano kelihatan tidak tertarik dan membalikkan badan berjalan ke depan.

Mobil yang di bagian sana, tidak peduli dari kualitas ataupun harga, semua tidak satu level dengan yang Sony perkenalkan.

Land RoverPorsche, BMW……

Keberadaan mobil mewah seperti ini sungguh berkilauan.

“Teman, kamu tidak mungkin tertarik dengan mobil yang di sini bukan?”

Tanya Sony dengan tegang.

“Mobil-mobil ini terlalu mahal, rata-rata berharga milyaran. Kalau tidak puas dengan yang tadi juga jangan beli yang ini, terlalu boros. Kita cukup menaikkan sedikit standar kita, tidak perlu sampai beli yang ini.”

Tiano bertanya : “Apakah mobil-mobil ini sangat bagus? Pantas saja kelihatan indah sekali.”

“Omong kosong, contohnya yang di depan kamu ini, harganya tidak kurang dari satu milyar.”

Tiano menggeleng : “Harganya masih bisa diterima, mobil juga kelihatan bagus, memang dalamnya agak kecil sedikit, aku lebih suka yang besar.”

Bagaimana pun juga dia besar di kampung, yang Tiano utamakan adalah sisi fungsionalnya, dia merasa yang volumenya besar pasti barang bagus.

 

Bab 15

Dengan pemikiran demikian, Tiano berjalan ke mobil berwarna putih yang di pojok situ.

“Ini lumayan.”

Tiano memutuskan untuk memilih yang ini.

“Gila, kamu gila ya, ini adalah Mercedes-Benz G-Class, kamu malah mau beli mobil satu ini.”

Perkataan Sony menarik perhatian orang sekitar.

“Jangankan harga, hanya untuk biaya pemeliharaan dan minyak saja sudah akan membuat kamu tidak mampu. Kalau kamu mau, setidaknya bermula dari 2 milyar.”

Mobil ini selain untuk pamer, benar-benar tidak ada nilai guna yang lain. Orang biasa seperti Tiano, bagaimana mungkin bisa menerimanya.

“Mobil ini, kalau orang yang baru kaya bisa membeli pun pasti tidak mampu untuk biaya pemeliharaannya.”

Sony sungguh tidak menyarankan Tiano membeli mobil yang ini.

Tiano malah santai sekali, diamatinya mobil tersebut, kemudian berkata kepada Sony.

“Kamu bisa menyetir mobil ini?”

“Tentu saja bisa, mobil seperti ini akan memberikan kepuasan yang tiada tara.”

Sebenarnya Sony sangat menyukai mobil mewah ini, hanya saja ia tidak berani membayangkannya.

“Kalau begitu, ini saja.” Ujar Tiano langsung.

Hanya saja anehnya Tiano sudah bilang ingin membeli mobil, tapi malah tidak tampak ada karyawan yang datang.

Mungkin merasa mereka masih murid, pasti tidak punya uang.

“Tiano kamu gila? Lebih baik apa adanya saja, apakah budget kamu mengizinkan kamu melakukan perbuatan bodoh ini?”

Tiano menggeleng.

“Apakah ada karyawan? Tolong jelaskan fungsi mobil ini.”

Tanpa menunggu Tiano membuka mulut, tiba-tiba muncul seorang wanita di sebelahnya, serta sudah mengatakan apa yang belum sempat ia katakan.

Wanita ini berusia sekitar dua puluhan, rambutnya terurai, wajahnya dirias natural, tampak cantik sekali.

Usai bertanya, dia masih mengira Tiano mereka yang menjual mobil, sehingga ia berkata : “Tolong kalian jelaskan fungsinya ke aku.”

“Maaf, kami bukan karyawan.”

Karena takut akan membuat Tiano malu, Yulius dan teman-teman menarik bajunya, agar dia tidak tetap di situ lagi.

“Nona, mobil ini aku yang memilih terlebih dahulu.”

Tiano tidak meninggalkan tempat itu, melainkan berbicara ke wanita tersebut dengan serius.

“Apa?” Wanita tersebut menunjukkan ekspresi terperanjat.

“Mobil ini sudah aku pilih lebih dulu.”

Ujar Tiano sekali lagi.

“Adik kecil, apakah kamu tahu mobil apa ini? Apakah kamu tahu berapa harganya? Sekali pun orang tuamu adalah orang kaya baru, juga tidak mampu kamu membelinya.”

Wajah wanita itu penuh dengan sindiran.

Tiano tidak berdaya, kenapa setiap orang merasa dia sangat miskin? Di dalam rekeningnya ia punya uang jajan ratusan milyar, masih sisa banyak setelah membeli mobil ini.

“Maaf, mobil ini aku mau, kamu lihat mobil yang lain saja.”

Ujar Tiano tidak mau mengalah.

“Kamu!” Dari tatapan mata wanita cantik itu penuh dengan emosi, ingin rasanya dia memaki.

Kenapa orang ini begitu tidak tahu mengalah, benar-benar mengira dia mampu membelinya?

Terdengar suara orang berlarian kecil, seorang karyawan datang tergesa-gesa.

“Nona, maaf sekali. Aku tadi sedang ada urusan di sana, jadi agak terlambat, apakah anda ingin melihat mobil?”

Wanita cantik itu mengangguk, lalu melirik Tiano dengan pandangan meremehkan.

“Cepatlah, perkenalkan mobil ini ke aku, aku mengejar waktu.”

Karyawan wanita tersebut hanya tersenyum.

“Kenapa toko kalian membiarkan orang yang tidak keruan masuk sembarangan? Apakah kalian tahu ini mengganggu semangat aku untuk membeli mobil?”

Seketika karyawan wanita tersebut mengerti maksud dia, ia pun membalikkan badan berkata kepada Tiano mereka : “Tuan-tuan sekalian, kalau untuk menambah keramaian silakan ke tempat lain, kita di sini tidak ada model SPG, tidak ada yang bisa ditonton. Kalau tidak ingin pergi, kalian bisa pergi ke kasir sana, di situ ada tempat istirahat dan air minum, tidak dipungut biaya.”

Melihat Tiano mereka berpakaian sederhana, juga seperti mahasiswa, jadi merasa mereka tidak mungkin datang untuk membeli mobil.

“Tiano, atau kita lihat yang lain saja?” Ujar Sony sambil menarik Tiano.

“Mobil ini aku mau sekarang juga, kalau bisa langsung kredit.”

Ucap Tiano dengan serius, kemudian langsung berjalan ke tempat istirahat sana.

Karyawan wanita itu hanya menggeleng-geleng, mengira Tiano hanya ngomong saja, sehingga ia pun tidak mempedulikan Tiano mereka lagi, dan mulai menjelaskan fungsi mobil tersebut ke wanita cantik itu.”

Tiano mereka memasuki tempat istirahat.

“Tiano, kamu terlalu keras kepala, mobil itu sudah mau dibeli sama orang lain, kamu jangan bersikukuh lagi.”

Yulius membujuknya.

“Tapi jelas-jelas aku yang lebih dulu memilihnya.”

Perkataan Tiano membuat mereka khawatir, mereka merasa Tiano sebenarnya hanya ngambek.

Ketika beberapa dari mereka sedang melamun, tiba-tiba datang seorang karyawan wanita.

Karyawan yang satu ini berparas cantik, serta tidak tahu kenapa kelihatan ramah sekali.

“Tuan-tuan, apakah kalian ingin membeli mobil?”

Karyawan wanita tersebut melihat ke Tiano.

“Benar, aku mau mobil yang itu.”

Tiano menujuk mobil yang diminatinya.

Karyawan itu agak tidak yakin, dengan ragu-ragu ia bertanya : “Tuan, apakah maksud anda yang itu?”

“Iya, benar, aku tidak mau melihat-lihat lagi, langsung gesek kartuku saja!”

Tiano tidak ingin bertele-tele, langsung ia mengeluarkan kartu banknya.

Karyawan itu menerimanya, serta dengan heran dia menatap kartu tersebut beberapa detik, meskipun tidak percaya, tapi dia tetap mengeluarkan mesin posnya.

Awalnya karyawan tersebut hanya ingin mencoba-coba, tidak disangka transaksi sebesar dua milyar tersebut berhasil begitu saja, rasanya bagaikan mimpi.

Dia adalah karyawan baru, masih tidak familiar dengan profesinya, banyak hal yang tidak ia beritahu ke Tiano, tidak disangka Tiano langsung memasukkan kata sandi tanpa menanyakan apa pun, dia bahkan masih belum bisa membuka bon.

Dalam sekejap mata dia sudah melakukan transaksi terbesar sejak ia bekerja di toko ini, dia sendiri kebingungan.

Sales manager yang tiba-tiba menerima notifikasi penerimaan pembayaran juga terkejut, dia yang awalnya sedang berbicara di telepon, langsung keluar dengan berlari kecil setelah terburu-buru mematikan panggilan, dengan segan dan hormat ia berkata kepata Tiano : “Tuan, apakah anda yang membayar mobil ini tadi?”

 

Bab 16

Di sisi lain, wanita sales itu yang tidak menunggu melihat Tiano Lin, dia tersenyum memperkenalkan produk kepada pelanggannya.

“Ini adalah Mercedes-Benz G500, dilengkapi dengan mesin V8 dual-supercharged, dapat mencapai hingga lebih dari 400 tenaga, fitur nya berbentuk baja yang kuat, bahkan ketika dalam keadaan berhenti, kalian dapat merasakan deruman nafasnya yang tak terkendali!”

“Biasanya, orang-orang dalam akan memberinya nama yang agak mendominasi, seperti: mobil mewah.”

Setelah mendengarkan singkat tentang pengenalan penjualan mobil itu dari sales, mereka tampak tertarik dengan kecantikan mobil yang ada di hadapannya.

Dia melirik jam Rolex yang ada di pergelangan tangannya, dan bertanya pada sales itu dengan sedikit tidak sabar: “Apakah sekarang ada mobilnya?”

“Ada, mobil model ini sekarang hanya ada satu-satunya di toko kami.”

“Kebetulan hari ini ada kegiatan di toko kami, sekarang jika kamu membayar mobil itu sekarang, kami dapat memberi diskon sebanyak 13 poin dan ditambah diskon 10 juta dari harga mobil, dan akan ada perawatan mobil gratis selama 1 tahun.”

Jika bisnis ini berhasil, dapat membawa banyak keuntungan pada dirinya, jadi sales wanita ini sangat bersemangat.

“Kalau begitu boleh, aku akan membayar penuh harga mobil itu, buatlah tagihannya.”

Wanita cantik itu mengangguk, berbicara dengan nada lembut.

Harga mobil kurang lebih seharga 4 M, yang sangat mewah untuknya, tetapi tidak akan mempengaruhi apa pun.

Yang paling penting adalah dia sangat suka mobil yang ada di depannya ini.

Jika seorang wanita yang semaki dewasa, dia semakin akan menyembunyikan hatinya yang gelisah itu.

Dan mobil ini, sama persis seperti jalan pikirannya.

Mobil mewah, dia sangat bersemangat untuk mendengar sebutan nama itu.

“Mia, cepat ke sini, bantu pelanggan mengelap mobil dan juga sekalian ambil hadiahnya.”

Manajer penjualan itu mengambil kain itu dan segera ke arah depan mobil dan mengelap nya.

“Manajer, apakah kamuu sudah tahu? Sekarang aku akan membuat tagihannya, dan nanti aku akan membersihkan mobil untuk pelanggan itu.”

Wanita sales itu menerima kain, lalu tersenyum sambil mengangguk, lalu melirik Tiano Lin, ekspresi wajahnya penuh dengan ekspresi menghina.

“Masih ingin membuat tagihan apa lagi? Orang itu sudah membayarnya, cepat bersihkan mobilnya, lalu serahkan semua hadiahnya.”

“Apa, sudah dibayar?”

Wajah sales itu malu.

Dia sendiri bahkan belum membuat tagihan, bagaimana mungkin sudah dibayar?

Dia berbalik dan bertanya pada wanita cantik di belakangnya.

“Nona, apakah kamu sudah membayarnya?”

Nona cantik itu menggelengkan kepalanya.

Sales itu memandang Tiano Lin dengan curiga, tiba-tiba perasaannya tidak enak.

“Mia, apa yang kamu inginkan? Pria ini sudah membayarnya, sekarang ingin mengambil mobilnya, untuk apa terdiam seperti patung bodoh?”

Wajah manajer sales itu tidak senang, lalu menghampiri wanita cantik itu, dia tersenyum dan berkata: “Ini benar-benar memalukan, beberapa menit yang lalu mobil ini telah dibeli oleh pria itu, kami dapat membawa kamu ke area pameran yang lain untuk melihat-lihat, mungkin akan ada mobil yang lebih cocok untuk kamu! ”

Wanita cantik itu mengerutkan kening, ekspresinya terkejut.

Dia tidak menyangka kalau bocah tengik itu benar-benar membeli mobil ini.

Dengan sedikit tidak percaya, dia berbalik ke arah Tiano Lin: “Apa kamu membeli mobil ini?”

Tiano Lin mengangguk.

Ekspresi wajah nona cantik itu terlihat rumit, setelah menarik napas dalam-dalam, dia berkata kepada Tiano Lin dengan nada memerintah: “Ayo kita membuat kesepakatan.”

Tiaono Lin tertegun, wanita itu melangkah maju ke depan, dia mendekatkan wajahnya yang terlihat dewasa dan cantik ke telinga Tiaono Lin dan berkata: “Berikan mobilnya kepada ku, malam ini aku akan mentraktir kamu makan, hanya kita berdua.”

Dia mengenakan sepatu hak tinggi, tinggi badanya hampir menyamai tinggi Tiano Lin, ketika melihat arah badannya yang menyamping, Tiaono Lin dapat melihat lekukan dadanya, dan untuk sementara, dia sedikit bersemangat.

“Bagaimana, apa bisa?”

“Tidak bisa, kamu harus liat mobil yang lainnya.”

Tiano Lin orang yang bodoh, wanita ini bukan orang biasa, bagaimana bisa makan berdua begitu saja dengannya.

“Kamu!”

Dia benar-benar ingin mempermainkan Tiano Lin, dia merasa bahwa tidak ada pria yang bisa menolak dia Elisia Chen, tetapi Tiano Lin benar-benar menolaknya, dia merasa sangat marah.

“Siapa namamu!”

Elisia Chen menggigit bibirnya yang seksi, menatap marah ke arah Tiano Lin.

Tiano Lin melihat bahwa raut wajahnya berubah begitu cepat, lalu perlahan jatuh cinta kepadanya.

“Namaku Tiano Lin.”

“Bagus, sangat bagus, Tiano Lin ya! Tunggu saja, aku tidak akan menyerah begitu saja oleh masalah yang terjadi hari ini!”

Setelah selesai bicara, Elisa Chen menhentakan sepatu hak tinggi nya lalu pergi begitu saja.

Tiano Lin mengangkat bahu, lalu menoleh ke sales manajer: “Aku bisa membawa mobilnya kan!”

Sales manajer itu tersenyum dengan sopan: “Tentu saja bisa, aku akan membersihkan mobilnya untukmu, lalu menyalakannya untuk kamu.”

Mercedes-Benz itu keluar dari Toko 4s, dan pegawai wanita itu tertegun.

Jika dia tidak salah, harga mobil itu hampir mendekati 20 juta, dia sangat enggan, tetapi tidak berdaya.

……

Sony Song mengendari dengan senang, sama gugupnya seperti dia baru saja belajar mengemudi.

Dia tidak pernah menyangka, bahwa dirinya bisa mengendarai mobil yang begitu bagus.

“Saudaraku, sebenarnya berapa banyak uang yang diganti rugi?”

Tiba-tiba Yulius Zhang berkata.

Tiano Lin tersenyum dan berkata, “Untuk apa kamu bertanya soal ini? Pikirkan saja masalah mobil. Nantinya kalian bisa mengendarai mobil ini, aku yang akan membayar bensin, tetapi jika aku ingin memakainya, kalian harus jadi supir untuk ku, bagaimana? Apa persetujuan ini oke?”

“Gila, benar-benar bohong, kamu membiarkan kami mengemudi begitu saja?”

Cedric Lee membelalakkan mata dan menatap Tiaono Lin dengan tidak percaya.

“Haha, mungkin aku akan memakainya nanti, pakai ini untuk memikat wanita cantik..”

Wajah Sony Song terlihat puas.

 

Bab 17

Setelah beberapa saat tersenyum-senyum sambil berbincang, Tiano Lin berbicara lagi.

“Saudaraku, aku harap kalian akan membantu aku merahasiakan soal mobil ini, sekarang yang terpenting Sony Song yang akan menyetir, jika nanti ada seseorang yang bertanya mobil Sony itu milik siapa, katakan saja bahwa itu mobil saudara mu atau mobil kamu, jangan bilang itu milikku.”

Dia tidak ingin terlalu menarik perhatian orang.

“Saudaraku, pertahankan sikap rendah hati, kami tidak ingin melihatmu menjadi Marvel, orang itu mengendarai mobil mewah, sama seperti mobil apa saja, menunjukkannya ke mana-mana, itu menjijikkan,” kata Yulius Zhang penuh dengan emosi.

“Haha, jika kamu memberi tahu Celine bahwa sekarang Tiano Lin sangat kaya, bisa ditebak bahwa dia sangat menyesal.”

Kata Cedric Lee.

Aku berputar-putar dengan mengendarai mobil, lalu memarkirnya di tempat parkir dekat sekolah, dan bergegas kembali ke sekolah.

Sampai di ruang kelas, Tiano Lin memperhatikan tatapan aneh para siswa yang memandangi mereka.

Ekspresi wajah mereka mengejek, dan bahkan ada berbagai jenis penghinaan.

Meskipun bingung, mereka tidak berpikir banyak, lalu masing-masing menemukan tempat duduk mereka.

“Ada apa hari ini, seperti kita berhutang pada mereka.”

Wajah Sony Song bingung, lalu menginjak-injak Yulius Zhang yang ada di sampingnya.

Beberapa orang menggelengkan kepala, menunjukkan bahwa mereka sendiri tidak tahu situasinya.

Sony Song ingin menangkap seseorang untuk menanyakan situasi, tetapi dihentikan oleh Yulius Zhang.

“Jujur saja, sekarang sudah waktunya kelas dimulai, jika kamu membiarkan professor yang pemarah itu melihatnya, takutnya kamu tidak akan bisa mengambil ijazah.”

Yulius Zhang berbisik kepada Sony Song.

Akhirnya setelah dengan tidak mudah menunggu kelas selesai, beberapa orang akhirnya menghela nafas lega. Sony Song berjalan ke arah gadis-gadis yang duduk di depannya.

Dia masih belum mendekat, lalu terdengar suara sepatu hak tinggi yang terdengar.

“Tiano Lin, hari ini adalah hari ulang tahunku, apa kamu ingin datang?”

Yang berbicara adalah Celine, hari ini dia berdandan dengan sangat cantik, dan tubuhnya hampir sempurna dengan gaunnya, riasannya yang tebal membuatnya menawan dan mempesona.

Ketika dia berbicara, dia sengaja menunjukkan kakinya yang putih dan lembut untuk menarik perhatian Tiano Lin.

“Ulang tahun?”

Tiano Lin berkata dengan santai, wajahnya penuh dengan ekspresi pahit.

Dia tahu bahwa hari ini adalah ulang tahun Celine.

Karena semenjak dia mengenal Celine, setiap tahunnya dia akan mempersiapkan ulang tahunnya dengan perasaan yang tulus.

Dia telah merekam video tentang ulang tahun Celine, dan telah meninggalkan kenangan indah untuk mereka berdua.

Saat itu Celine masih polos, dan dia sangat menyukainya, beberapa tahun itu adalah hal yang paling bahagia di kehidupan Tiano Lin.

Tetapi sekarang, pada hari ulang tahun Celine, dia hanya bisa menjadi tamu yang menerima undangannya.

“Malam nanti aku ada urusan, aku tidak bisa pergi, selamat ulang tahun.”

“Kalian sudah putus, untuk apa datang untuk melecehkan Tiano Lin.”

Sony Song tidak terlalu peduli tentang hal itu, dia langsung mengutarakan kebenciannya.

Celine mengabaikannya, dia masih menatap Tiano Lin.

“Aku tidak bermaksud apa-apa, Tiano Lin, bagaimana bisa mengatakan bahwa kita dulunya sepasang kekasih, semuanya juga berkumpul. Sebelumnya aku ada salah padamu, aku ingin minta maaf padamu, lantas apakah kamu tidak memberikan aku kesempatan?”

Melihat Celine yang begitu tulus, Tiano Lin merasa sedikit terkejut.

Beberapa saudara yang ada di sekitarnya juga tidak menyangka bahwa Celine akan mengatakan hal seperti itu.

Apa wanita ini mengetahuinya?

“Apakah kamu masih perlu meminta maaf padaku?” Tiano Lin tersenyum pahit.

“Dalam beberapa waktu yang lalu, aku melakukan sesuatu yang salah, melakukan ini juga tidak benar-benar membuat kamu melupakan hal itu, aku juga tahu bahwa aku telah melukai kamu dan itu tidak dapat diperbaiki, aku tidak meminta kamu untuk memaafkan, hanya saja berharap karena ini hampir kelulusan, jika kamu bisa bergabung di ulang tahun terakhir ku di kampus, apakah bisa?”

Tiano Lin terdiam untuk waktu yang lama, lalu menatap Celine.

“Aku akan mempertimbangkannya.”

Celine tahu tidak ada gunanya jika dia bicara lagi, lalu dia menyerah begitu saja, dan memintanya untuk mempertimbangkannya.

“Baiklah, tidak peduli bagaimana pun, aku akan menunggu mu.”

Selesai berkata, Celine membalikkan badan dan meninggalkan ruang kelas.

Beberapa saudara yang masih belum berani mengganggu pembicaraan antara Tiano Lin dan Celine.

Setelah Celine pergi, akhirnya mereka tidak menahannya lagi.

“Tiano Lin, kamu tidak mungkin benar-benar percaya ucapannya, bukan? Kamu tahu, sebelumnya bagaimana dia memperlakukanmu,” kata Yulius Zhang dengan geram.

“Benar, hari ini suasana di kelas hari juga sangat aneh, aku curiga bahwa masalahnya tidak sesederhana itu.” Tambah Cedric Lee.

Tiano Lin duduk di kursi, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Celine adalah cinta pertamanya, dia tidak begitu mudah untuk dilupakan.

Lalu Celine dengan Marvel, semuanya karena Marvel kaya.

Sekarang dia meminta maaf, mungkin itu permintaan maaf yang tulus, karena ulang tahun terakhir di kampus sangat penting bagi siswa yang akan lulus.

“Saudaraku, biarkan aku pergi dan melihatnya, bahkan walaupun itu hanya pura-pura.”

Tiano Lin bangkit berdiri.

Saudara-saudaranya memandang Tiano Lin, mereka tidak memahaminya, tetapi mereka hanya bisa mendukungnya.

“Kami akan mengantarmu, lalu hanya mendukung mu di sana.”

Tiano Lin menggelengkan kepalanya, “Tidak perlu, aku hanya menghadiri pesta ulang tahun, tidak perlu membuat pertunjukan besar, Yulius Zhang akan pergi dengan ku, kalian kembalilah ke dorm dan tunggu di sana, ketika aku kembali, kita makan tengah malam, kita akan minum-minum. ”

“Aku dengar Marvel berniat pergi ke Paradise in the world, itu adalah klub yang paling terkenal, kamu yakin bahwa tidak akan ada masalah?”

“Pada dasarnya star pelayanan di sana adalah sarjana, dan bisa menguasai Bahasa asing adalah persyaratan paling mendasar, hampir semua orang datang dan pergi adalah dari selebritas sampai orang kaya, Tiano Lin yang sebelumnya akan tidak memenuhi syarat itu untuk bisa masuk ke tempat seperti itu.

 

Bab 18

Keduanya datang ke pintu clubhouse, lalu Yulius Zhang memandang Tiano Lin dengan tidak tenang.

“Saudaraku, jika ada masalah, telepon aku, aku akan menunggumu di depan pintu.”

Tiano Lin tersenyum dan tidak berkata apa-apa, dia diam saja.

Setelah masuk, Tiano Lin tertarik dengan klub mewah yang ada di hadapannya.

Gaya dekorasi yang mewah, dengan para pelayan wanita cantik-cantik yang menyambut mereka di pintu, dengan memakai seragam, dan mengenakan stockir berawarna kulit yang sangat menarik perhatian orang.

Tiano Lin naik ke lift, lalu datang ke ruangan di lantai tiga, dia masuk ke ruangan itu.

Ruangan itu sudah dipenuhi oleh orang-orang.

Tokoh utamanya adalah Celine dan Marvel, mereka berdua tampak berpenampilan dengan maksimal.

Beberapa orang yang duduk di sekitar situ, masih lebih familiar dengan Tiano Lin.

Mereka adalah orang-orang generasi kedua yang kaya di sekolah. Dan yang lainnya, walau pun Tiano Lin tidak mengenalnya, tetapi dilihat dari cara berdandan, seharusnya mereka orang kaya.

Pesta untuk generasi kedua yang kaya semacam ini membuat Tiano bahwa tidak ada tempat baginya untuk berada di sini.

“Ah, kamu datang.”

Celine dan Marvel, dua orang itu duduk bersama-sama.

“Celine, ini mantan pacarmu?” Seorang wanita yang berambut warna abu-abu yang panjang dengan memakai gaun abu-abu memandang Tiano Lin dengan tatapan mengejek.

“Sudah putus, sekarang menjadi teman biasa, hari aku berulang tahun, jadi menyuruhnya untuk data dan duduk santai, kalian tidak usah berpikir banyak.” Kata Celine.

“Dia mantan pacar, hari ini bahkan tidak membawa hadiah ulang tahun? Lagipula, mereka pernah saling jatuh cinta, mari kita lihat seperti apa sikap mantan pacar nya ini terhadap Celine.”

Saat wanita berkata demikian sehingga mengalihkan seluruh pandangan orang-orang ke Tiano Lin.

Tiano Lin baru menyadari bahwa di atas meja tidak ada sayuran, di atasnya tersusun banyak hadiah.

Orang-orang di berada di sini semuanya adalah orang kaya, dan barang-barang yang ada di atas meja, semuanya adalah merek-merek terkenal, tidak peduli apakah itu kosmetik atau tas, semuanya lebih dari 4 juta rupiah.

“Aku datang terburu-buru, tidak menyiapkan apa pun, aku hanya membawa sebuah gelas..”

Tiano Lin mengambil gelas kaca dan meletakkannya di tengah-tengah hadiah.

“Tidak mungkin, hanya hal barang jelek begitu?”

Seorang gadis dengan rambut warna kuning yang duduk di sebelah Celine, tidak bisa menahan tawanya.

“Hei bocah, kamu memberikan gelas kepada Celine, apakah berencana mengingatkannya untuk lebih banyak minum air panas?”

“Benar-benar, memberi hadiah juga harus menggunakan perasaan, benda yang harganya hanya sekitar 20 ribu ini juga dibeli. Celine, bagaimana kamu bisa berpacaran dengan orang seperti ini?”

“Benr-benar pria lempeng, bisa diprediksi bahwa saat Celine bersamanya, dia lebih banyak menderita.”

Setiap kata yang diucapkan oleh orang-orang di sekitar nya itu memasuki hati Tiano Lin seperti jarum.

Gelas ini bukan hanya barang biasa, tetapi saat dia membeli mobil, manajer sales itu yang memberikan gelas itu kepadanya.

Jika dilihat dari luar memang sama seperti gelas pada umumnya, tetapi di sekitar gelas kaca itu, sebenarnya terbuat dari serpihan perak.

Dan di dasar gelas itu tercetak Logo Mercedes dengan lapisan emas.

Tetapi Tiano Lin tidak ingin memperlihatkannya agar terlihat mewah, jadi dia asal saja memasukan gelas itu ke dalam sebuah kotak.

Kotak dengan harga murah, membuat gelas itu seperti gelas murahan biasa.

“Tiano Lin, aku dengan baik hati menyuruh kamu datang untuk merayakan ulang tahun ku, lalu apakah kamu ingin menghinaku di depan banyak orang?”

Celine memandangnya dengan wajah kecewa.

“Jangan terburu-buru, kita masih belum melihat merek gelas ini, mungkin nilainya sampai dua ratus ribu!”

Gadis yang memakai baju pesta itu berdiri, lalu mengambil gelas pemberian Tiano Lin.

“Mati sudah, aku bahkan belum pernah melihat merek ini, bisa ditebak jika ini hanya imitasi, mungkin hanya berapa puluh ribu rupiah? Haha!”

“Di keluarga ku juga ada gelas seperti ini, dibeli di supermarket, ibuku menganggapnya bahwa kualitas gelas itu buruk, jadi menggunakannya untuk menaruh makanan anjing.”

Kalimatnya itu mengundang tawa.

Mereka semua adalah orang kaya, dan hadiah yang mereka berikan, harganya pasti tidak murah, sehingga mereka merendahkan Tiano Lin.

“Berikan gelas itu ke sini.”

Celine mengulurkan tangan untuk mengambil gelas itu dari gadis bergaun itu.

Lalu melihat bahwa tangannya melepaskan gelas itu, lalu terdengar suara, “Prangg”, gelas itu terjatuh ke lantai, dan pecah berkeping-keping.

“Tidak apa-apa, bersiaplah untuk makan, biarkan pelayan datang untuk membuang sampah itu.”

Celine kembali ke tempat duduknya, bersikap seolah-olah tidak ada yang terjadi.

Saat mengatakan sampah, sadar atau tidak sadar, Celine memandang Tiano Lin.

Marvel mencibir : ‘Kita makan dulu, lalu aka nada pesta air di lantai atas, setelah makan, kita akan bersenang-senang.”

“Tuan Muda Liu, yang kamu katakan itu bukankah taman taman air yang paling terkenal di sini?”

Tanya gadis berrambut kuning.

“Benar, yang itu.” Marvel menjawab dengan bangga.

“Wow, bagus sekali, aku dengar ada begitu banyak pria dan wanita tampan di sana, tidak tahu apakah aku bisa bertemu seseorang yang cocok.”

“Namun, dengar-dengar mendengar bahwa biaya di sana memakan 20 juta rupiah, jika pergi ke sana harus mengeluarkan banyak uang. Tuan Muda Liu sangat kaya, jadi kami bisa menikmati perawatan ini.”

“Terima kasih kepada Celine karena bersama dengan Tuan Muda Liu, tidak seperti mantannya yang memberikan gelas, bisa diprediksi bahwa dia juga tidak akan bisa mentraktir makan bbq di warung makan.”

Beberapa orang menatap Tiano Lin lagi.

“Maaf, aku lupa bahwa kamu belum pergi, tetapi tidak ada kursi lagi di sini, kalau tidak kamu bisa berdiri, lalu ambil saja dua suapan, agar kamu tidak kelaparan.”

Marvel menghampiri Tiano Lin, menepuk pundaknya.

“Tidak apa-apa, aku punya bangku, tapi agak pendek, apabila kamu tidak suka berdiri, berlutut saja.”

Di kerumunan orang itu, hampir tidak ada yang menganggap Tiano Lin sebagai tamu.

Di mata mereka, Tiano Lin adalah candaan.

Saat melihat Celine, hati Tiano Lin menjadi semakin dingin.

Takutnya sama seperti seekor anjing, waktu sudah berlalu tetapi tetap saja ada perasaan.

Tetapi Celine, kamu benar-benar tidak ada perasaan lagi untuk ku?

Memanggil aku ke sini, hanya untuk mempermalukan aku di depan banyak orang?

Mata Tiano Lin sedikit sembab, dia menahan kekesalan di hatinya dan memaksakan diri untuk tersenyum.

“Maaf, aku ada urusan, pergi dulu.”

Tidak ada yang peduli, jadi Tiano Lin membalikkan badan dan ingin pergi.

“Tunggu sebentar!”

Tiba-tiba Celine berteriak menghentikan Tiano Lin yang sudah membuka pintu.

“Tiano Lin, ku beritahu kamu, bahwa nantinya kamu jangan bilang ke orang lain bahwa kamu adalah pacarku, aku juga tidak ingin bertemu dengan mu di sekolah, dan sekarang tidak ada lagi hubungan di antara kita, aku berharap kamu bisa mengerti.”

Kata-katanya itu sangat menyakiti hati Tiano Lin seperti pisau yang menyayat hatinya, sangat menyakitkan.

 

Bab 19

Tidak lama setelah Tiano Lin pergi, ada seorang pria yang mendorong pintu dan masuk ke ruangan.

“Kakak Calvin, akhirnya kamu datang.”

Setelah pria dan wanita yang ada di ruangan melihat pria ini, mereka segera memusatkan perhatian kepada nya.

“Maaf, ada sesuatu yang terjadi, jadi datang terlambat.”

Kak Calvin tersenyum, lalu memandang Celine dan Marvel.

“Jangan terburu-buru, Kak Calvin ini adalah orang yang sangat sibuk, jika ada masalah itu hal yang sangat normal. Celine, kemarilah aku kenalkan pada mu, ini adalah Kak Calvin.”

“Halo, Kak Calvin.” Celine berinisiatif mengulurkan tangannya

“Jadi kamu pacar Marvel? Ternyata sangat cantik, hari ini aku datang terburu-buru karena sibuk, jadi aku baru saja menyiapkan beberapa hadiah.”

Setelah mengatakan itu, Kak Calvin mengeluarkan tas berwarna merah muda dan memberikannya kepada Celine.

“Bukankah ini merek terbaru LV dengan edisi terbatas? Harganya pasti tidak murah kan?”

Wanita yang memakai baju pesta itu terkejut.

“Saat dalam perjalanan bisnis, aku sekalian membelinya, harganya tidak seberapa, jadi aku berikan kepada mu sebagai hadiah.”

Celine mengambil tas yang di atas harga 20 juta.

Kak Calvin yang ini adalah yang Calvin yang selalu diceritakan Marvel kepadanya, Ayahnya adalah pengembang real estate terbesar di kota ini, bahkan Marvel sekalipun, tidak selayak itu di depan keluarga mereka.

Lagi pula, keluarga mereka hanyalah pengembang real estate kecil bernilai 20 M, tetapi Calvin adalah seorang miliarder kaya.

“Kehidupan Kak Calvin benar-benar mewah, benar-benar layak menjadi orang kaya pertama yang ada di kota.”

Wanita cantik yang berpakaian gaun itu berkata dengan lembut, dia menempelkan tubuhnya ke sisi Calvin.

Setelah tertawa, Calvin yang baru duduk memperhatikan di meja ada kotak gelas yang terbuat dari kaca.

“Siapa yang memberikan gelas ini? Dia begitu cerdik sampai memberikan gelas ini sebagai hadiah.”

“Kak Calvin, jangan buat perasaan senang ku jadi hilang, ini adalah barang yang diberikan oleh teman biasa. Tetapi aku sudah mengusirnya.” Celine tersenyum pahit.

Dia lupa secara brsamaan membuang kotak itu, dan membuat Kak Calvin melihat ini, benar-benar sangat memalukan.

“Apakah hanya teman biasa?” Kak Calvin melihat lebih teliti kotak gelas itu, lalu mengulurkan tangannya, dan memasukkan tangannya ke dalam, bahkan dia menyentuh tepi emas yang masih ada di dalamnya.

“Benda apa ini ? Bukankah sekarang orang-orang suka mengeluarkan gelas seperti ini untuk menipu orang?” Celine mengerutkan keningnya.

“Bagaimana dengan gelasnya?” Kak Calvin bertanya pada Celine sambil mengelus pinggiran emas itu.

“Pecah.”

“Apa! Kamu pecahkan?”

Melihat ekspresi Kak Calvin yang sedikir terkejut, Celine malah menjadi penasaran.

“Kak Calvin, bukankah itu hanya gelas biasa? Gelas dengan harga murah begitu, aku malu jika menggunakannya.”

Calvin tidak berkata apa-apa, di saat bersamaan dia juga memperhatikan pecahan kaca yang berserakan di lantai.

“Kak Calvin, apakah ada yang aneh? Bukankah gelas ini hanya seharga 20 puluh ribu? Gelas semacam ini dijual banyak di kios-kios,” Canda Celine.

“Apakah kamu benar-benar berpikir ini hanya gelas biasa?” Calvin melihat Celine, menunjuk ke arah gelas kaca di tanah.

“Lantas bukan begitu?”

Celine tahu siapa itu Tiano Lin, orang miskin semacam ini hanya mampu membeli gelas yang jelek untuk menyenangkan dirinya sendiri.

“Ini hanyalah gelas biasa, ini diberikan di tempat penjualan mobil sebagai hadiah.”

“Itu hanya gelas biasa, sekarang bukankah sekarang ada banyak jika membeli mobil lalu diberi gelas? Tidak ada yang aneh kan?” Kata Marvel.

“Jika itu mobil biasa, masih oke, tetapi apa kalian tidak memperhatikan ini?”

Calvin menunjuk ke bagian bawah gelas yang belum benar-benar pecah di lantai itu, di atasnya ada sebuah logo Mercedes-Benz yang indah yang menarik perhatian semua orang.

“Aku baru saja mengelusnya, di atasnya ini ada perak, dan ini asli, bukan barang tiruan. Jika tebakan ku benar, gelas ini seharusnya diberikan oleh tempat penjualan mobil. setelah aku membeli Mercedes, jika dilihat dari detail gelas itu, orang yang memiliki gelas ini, setidaknya telah membeli mobil seharga 4 Milyar.”

“Mobil seharga 4 M?” kata Celine, dia tampak terkejut.

Dia tidak percaya bahwa Tiano Lin ini dapat membeli mobil mewah seharga 4 M.

“Ini benar, Paman aku juga punya satu, tapi desainnya adalah BMW, mobil itu seharusnya menjadi salah satu dealer mobil terbaik di kota, gelas ini tidak mungkin di dapat dari tempat mana pun kecuali di tempat penjualan mobil. ”

“Kakak Calvin, bukankah seharusnya kamu salah, bagaimana bisa membeli mobil lalu memberikan gelas seperti ini?”

Gadis berbaju pesta itu merasa sangat tidak percaya.

“Penjualan mobil-mobil ini yang terutama berada di China, dan biasanya orang China memiliki kebiasaan untuk minum teh, jadi cocok dengan mencocokkan dengan gelas ini, ini hal yang sangat normal.”

Semua orang tercengang.

Apakah mungkin jika Tiano Lin benar-benar membeli mobil seharga 4 Milyar?

Tidak mungkin, gayanya yang miskin seperti itu, sama sekali tidak terlihat kaya.

“Tidak terlihat, jadi sebenarnya kamu masih mempunyai teman yang kaya raya, sepertinya orang ini tidak semudah itu.”

Kata-kata Calvin mempunyai maksud terdalam.

Marvel berkata.

“Ini tidak mungkin, sama sekali tidak mungkin!”

Bahkan jika Calvin sudah berkata begini, Celine juga tidak akan mempercayainya.

Semakin Calvin berkata, Celine makin merasa dirinya semakin merasa marah.

“Aku tahu, pasti si bau tengik itu bekerja di toko mobil, kemudian mencurinya. Benar, pencuri ini, dia sengaja melakukannya untuk menyenangkanku!”

Celine mencibir, bahkan dia lebih merendahkan Tiano Lin lagi.

“Aku tidak bisa menyangkanya, bahwa kecoak semacam ini akan menjadi bencana di sosialita ini. Kak Calvin, seharusnya kamu bisa menghubungi dealer mobil bukan ? Bantu aku untuk menghubunginya, aku ingin kecoa ini masuk penjara!”

Kata-kata Celine membuat Calvin tidak pasti.

Lagi pula, di usia ini mereka semua adalah pelajar, mana ada uang sebanyak itu, tidak mungkin membeli mobil seharga 4 Milyar rupiah.

Terlebih lagi, di mata Celine, pria itu sama sekali tidak berharga.

“Tidak apa-apa, aku akan membantumu, tapi dua hari ini aku harus menunggu agar Range Rover itu siap diambil.”

“Wow, Kak Calvin akan upgrade lagi?”

Setelah mendengar itu, gadis berpakaian pesta itu, berkata dengan nada iri.

“Sepertinya itu juga lebih dari lebih dari 2 M, lagipula masih lebih kurang jika dibandingkan dengan milik Ayahku, masih lebih jauh.”

Beberapa orang itu sekali lagi terfokus pada Calvin. Tetapi Gelas Tiano Lin yang pecah itu, telah dianggap sebagai kecelakaan, semua orang tidak menganggap nya lagi.

 

Bab 20

Setelah Tiano Lin keluar dari ruangan itu, dengan wajah kesal dia bersandar di pintu lift dan terdiam.

Sekarang dia tidak berencana untuk pergi keluar, karena jika sekalinya Yulius Zhang tahu, takutnya akan membuat masalah.

“Nantinya tidak perlu berurusan lagi dengan mereka.”

Tiano Lin mendengus, lalu kebetulan lift itu berhenti di lantai tersebut.

Saat pintu lift terbuka, ada sosok familiar yang muncul di hadapan Tiano Lin.

“Xeria Ling

Tiano Lin menatap wajah wanita yang cantik itu dengan tampang yang bodoh.

Kali ini melihatnya, merasa sangat imut, bentuk wajah yang proposional, bentuk mukanya yang kecil, matanya yang jernih dan rambutnya yang diikat dua, ditambah dia memakai kostum Lolita, seperti gadis-gadis cantik yang keluar dari anime.

“Kenapa, untuk apa kamu berdiri di sini? Bukankah kamu diusir mantan mu, dan bersiap pulang lalu menangis?”

Memperhatikan ekspresi Tiano Lin, Xeria Ling membuka mulutnya dan berbicara.

“Kamu……”

Baru berbicara sedikit, Tiano Lin tidak mengatakan apa-apa lagi.

“Aku tahu bahwa mantan pacarmu itu merayakan ulang tahun di sini, banyak orang yang sudah tahu tentang masalah kamu, apa kamu pikir aku tidak tahu?”

Kata-kata Xeria Ling benar-benar membuat Tiano Lin terdiam.

Dia berjalan menuju lift, dan ada aba-aba, Xeria Ling malah menariknya.

“Kenapa kamu begitu tidak sopan?”

Tiano Lin meliriknya dengan marah dan berkata, “Apa kita ada hubunga satu sama lain?”

“Aku bilang ada. Hari ini bos perempuan tidak senang ingin menemukan seseorang untuk melampiaskan diri, jika kamu tidak buru-buru, aku mentraktir kamu minum!”

Tiano Lin melihat Lolita ini dengan ragu-ragu.

Meskipun keduanya telah bertemu, mereka sama sekali tidak akrab, mengapa dia harus meminta dirinya untuk mentraktirnya minum alkohol?

Dengan ragu-ragu, Xeria Ling menarik Tiano Lin ke lift, lalu menekan tombol ke atas.

“Sana pergi sendiri, aku tidak mau pergi.”

Setelah makan, Celine dan teman-temannya pasti akan naik, Tiano Lin tidak ingin bertemu mereka.

“Ini benar-benar tidak berguna, kamu tidak perlu membayar.” Ekspresi Xeria Ling tampak tidak suka.

“Ini bukan masalah uang, tukar tempat, aku akan mentraktir kamu.”

Xeria Ling mengangguk dan berkata sambil tersenyum: “Aku tahu, bisa ditebak jika mantan kamu dan mereka datang ke sini, lalu kamu tidak mau bertemu dengan mereka kan? Aku juga yakin, bagaimana mungkin ada pria seperti kamu yang sangat begitu tidak produktif di dunia, dan takut pada wanita. Tapi, jangan khawatir, di bangunan ini ada banyak orang, tidak akan ada yang memperhatikan kamu. ”

Saat pintu terbuka dan Tiano Lin kaget dengan situasi seperti ini.

Dia sama sekali belum pernah datang ke tempat seperti itu.

Lampu yang redup, dengan musik yang berisik, para pria dan wanita muda yang terus-menerus menggoyangkan kepala mengikuti alur musik, membuat Tiano Lin merasa aneh, tetapi ini sangat menarik bagi Xeria Ling.

Ini bukan pertama kalinya dia datang, jadi dia dengan cepat bisa berbaur.

“Ini lobi, bahkan ada lebih banyak orang, ayo pergi ke ruangan, di dalam sedikit lebih baik.” Xeria Ling berbisik ke telinga Tiano Lin.

Tiano Lin sama sekali tidak tahu menahu, bahkan dia merasa sama sekali tidak tertarik.

Tepat sebelum dia datang, dia sudah memikirkan ini tempat seperti apa, tetapi apa yang terjadi di depan matanya sama sekali berbeda apa yang dia bayangkan.

Ada banyak jenis orang kaya, beberapa orang suka bersenang-senang, dan tentu saja tempat seperti ini menghibur mereka.

Tiano Lin melihat sekeliling, melihat menatap wanita-wanita yang berpakaian sangat seksi, yang terus menari di depan anak laki-laki.

“Apa yang kamu lihat? Masuk lah.”

Xeria Ling memperhatikan apa yang diperhatikan oleh Tiani Lin, lalu dengan marah menepuk-nepuk Tiano Lin.

Dia merasakan rasa sakit yang mendalam, yang membuatnya tersadar kembali.

“Tidak bisakah kamu lembut sedikit.”

“Apa gunanya lembut sedikit pada mu, kurasa jika aku tidak akan memukulmu, seluruh bola matamu tetap terpaku ada di sana.”

Xeria Ling menarik Tiano Lin ke dalam ruangan, lalu memanggil pelayan, dan memesan banyak anggur.

“Kamu buka dulu saja, aku akan pergi ke kamar mandi.”

Xeria Ling pergi ke toilet, dan meninggalkan Tiano Lin sendiri di ruangan itu, dengan bosan dia memainkan ponselnya.

Dia perlu meminta ijin kepada Vickie Chu, jika tidak, Vickie Chu akan mengeluh.

Untungnya, wanita penjaga itu langsung menjawab, Tiano Lin juga merasa tenang.

Setelah mengirim pesan, pintu ruangan itu terbuka.

Tiano Lin masih berpikir bahwa itu Xeria Ling yang kembali, jadi dia tidak melihatnya, jadi hanya berkata ke arah pintu: “Begitu cepat sudah kembali?”

“Kamu?”

Mendengar suara yang familiar, Tiano Lin sedikit terkejut lalu mendongakkan kepala.

Orang yang masuk adalah Celine dan Marvel.

Untuk menghemat waktu, mereka datang terlebih dahulu untuk memesan ruangan, dan hasilnya malah bertemu dengan Tiano Lin.

“Apa yang terjadi, ternyata aku bertemu denganmu di sini?”

Wajah Celine penuh dengan ekspresi mengejek, dia tidak percaya bahwa Tiano Lin ada kemampuan untuk menghabiskan biaya di tempat seperti ini.

Memikirkan bahwa pria ini mencuri sebuah gelas untuk diberikan kepadanya, Celine lebih merendahkan dia.

“Tidakkah kamu datang ke sini untuk magang, aku benar-benar tidak menyangka, sebelumnya adalah toko hp, lalu tempat jual mobil, sekarang ke sini, selama hidup mu kamu benar-benar bekerja keras. Mencuri gelas itu membuat ketagihan, lalu datang ke sini dan mencari anggur yang tersisa, untuk dibagika ke saudara-saudara kamu di asrama. ”

Mencuri cangkir? Mencuri alkohol?

Tiano Lin bahkan sama sekali tidak tahu apa yang dia bicarakan.

Dia sangat tidak ingin bertemu dua orang ingin, tetapi malah bertemu lagi, benar-benar membuat sakit kepala.

Dia bangkit berdiri dan ingin pergi, tetapi dicegah oleh Celine.

“Kenapa, kamu sudah mencuri sesuatu dan langsung ingin pergi? Aku sudah bilang padamu, sekarang panggil manajer kamu, aku ingin memberi tahu dia bahwa tidak semua jenis sampah bisa sembarang masuk sebagai seorang pelayan!”

Kata-kata Celine sangat menyakitkan, sama sekali tidak ada perasaan sayang lagi terhadap Tiano Lin.

Tiano Lin merasa sangat tidak puas, dia berpikir bahwa wanita ini sudah keterlaluan, tidak menyangka wanita ini akan menggigit dirinya sendiri.

“Kenapa, seperti tidak yakin, awalnya kamu ingin memukul ku, jika kamu berani menyentuhku, hari ini aku tidak akan membiarkanmu keluar!”

Dengan berkacak pinggang, dia berkata dengan tidak masuk akal.

Sekarang Tiano Lin tidak lagi memiliki perasaan apa pun terhadap wanita ini, dan dia tidak berharap dirinya diinjak-injak lagi oleh wanita itu.

“Sayang, jangan terlalu bersemangat, kenapa kamu harus memanggil manajer? Karena dia seorang pelayan, biarkan dia yang melayani kita.”

Marvel tersenyum licik, lalu mengangkat kakinyake atas meja, menunjuk ke Tiano Lin dan berbicara.

“Bersihkan sepatuku sampai bersih, nanti aku beri kamu beri kamu tips empat ratus ribu.”

 


Bab 21 - Bab 30

Bab 1 - Bab 10

Bab Lengkap

The Campus Wealthy Son ~ Bab 11 - Bab 20 The Campus Wealthy Son ~ Bab 11 - Bab 20 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on October 25, 2021 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.