The Strongest Healer ~ Thomas Qin ~ Bab 771

                                                       


Bab 771 – Aku Bela Keadilan Untukmu

“Gawat, jika begini terus, pasti akan kalah!”

Clara segera mengeluarkan handphone untuk mengirimi sebuah pesan singkat kepada Ricky Yang, dengan sangat cepat, seorang petugas berjalan ke hadapan Kakek itu, berkata dengan suara kecil.

“Tuan Besar, istri Anda terjatuh di kamar mandi.”

“Apa!”

Kakek itu pun berdiri dengan panik, segera berlari ke belakang panggung, langsung menuju kamar mandi, telah terjadi musibah pada istrinya, langkah kaki pun semakin cepat.

Melihat situasi itu, pembawa acara di atas panggung berkata.

“Babak kedua, Clara memperoleh kemenangan, Clara telah dua kali menang secara berturut, maka pertandingan kali, dimenangkan oleh Clara.”

Raut wajah Imelda menjadi sangat buruk, apa-apaan ini? Ini jelas-jelas kecurangan!

Baru saja Kakek berlari pergi dengan sangat aneh, pasti karena kata-kata yang diucapkan petugas padanya, semuanya sangat berpengalaman, pasti tidak akan seperti itu jika dia pergi karena sakit perut, setidaknya dia akan berlari sambil memegangi perut sendiri.

Berpikir demikian, Imelda segera berdiri dan berkata: “Ini tidak adil! Baru saja Kakek sama sekali bukan pergi karena sakit perut, tanpa memastikan keadaan sebenarnya kalian langsung memutuskan menang dan kalah? Terlalu sembarang deh?”

Biasanya Imelda Ye bersikap sangat lembut, tetapi kali ini, dia pun marah karena penindasan yang tidak adil itu.

Pembawa acara tersenyum berkata: “Tidak ada pilihan lain, beginilah aturan kami dalam menentukan menang dan kalah, mohon maaf Nona Ye, kamu sudah tereliminasi.”

Wajah Imelda memucat karena menahan kesal, berjalan menuruni tangga dengan penuh amarah, dia duduk kembali ke samping Thomas Qin, mata merah seperti akan menangis.

Thomas Qin membelai kepalanya, berusaha menenangkannya.

Imelda pun menjawab dengan wajah mewek: “Terlalu menindas orang, jika memang sudah diputuskan sepihak, untuk apa pertandingan ini dilakukan?”

Thomas Qin tersenyum datar: “Tenang saja, aku akan bela keadilan untukmu.”

Awalnya Thomas tidak berencana turun tangan, sebab pertandingan sekecil itu, sama sekali tidak pantas dia ikut campuri.

Hanya saja Imelda malah bernasib sangat tidak adil, membuat Thomas merasa sedikit kesal. Jika kalian memang bertindak tidak adil, maka aku akan membuat kalian mengerti apa yang dinamakan penindasan sesungguhnya.

Imelda terkejut sesaat, berkata: “Kak Thomas, jelas-jelas mereka bertindak curang, sekalipun kamu maju, keterampilan medismu tetap saja akan dihiraukan.”

Thomas tersenyum berkata: “Tenang saja, di hadapan keterampilan medis yang sesungguhnya, teknik kecil mereka, sama sekali tidak berguna.”

Satu babak berakhir, Clara berhasil memimpin.

Begitu babak kedua eliminasi dimulai, lawan pertama Clara adalah Thomas Qin.

Seperti biasa, pertandingan medis itu diurutkan berdasarkan rentang usia, peserta yang seusia akan disatukan menjadi satu kelompok.

Sesuai dengan aturan tetap, satu dokter pengobatan Barat dan satu orang tabib, agar nilai jual semakin tinggi.

Oleh karena itu, wajar sekali jika Thomas Qin berhadapan dengan Clara.

Clara tersenyum dingin, berkata: “Imelda saja kalah dariku, kini kamu malah memberanikan diri maju, benar-benar lucu.”

Raut wajah Thomas menjadi dingin, namun tidak mengatakan apapun.

Setelah keduanya duduk, pasien gelombang pertama pun naik.

Dua orang datang sambil memegangi lengan sendiri, terlihat sangat kesakitan.

“Dua pasien ini mengalami patah tangan, ilmu tulang adalah ilmu yang cukup penting dalam dunia medis, karena itu, pertandingan kali ini akan menitikberatkan kecepatan…”

Di saat pembawa acara melakukan perkenalan, Thomas tiba-tiba berjalan ke depan, memegang tangan seorang pasien, serta satu tangan lainnya menekan bahu pasien itu, langsung menggesernya dengan kuat.

‘Krakk’, lengan pasien tersambung kembali.

Pasien mencoba menggerakkan tangan sambil menggigit gigi, setelah itu, terpampang ekspresi kaget pada wajahnya.

“Sudah sembuh? Heh! Benaran sudah sembuh! Cepat sekali!”

Semua dokter di bawah panggung tercengang melihatnya.

Tidakkah ini terlalu cepat?

Perkataan pembawa acara bahkan belum selesai, Thomas malah sudah berhasil menyembuhkan pasien, saat melihat ke arah Clara, dia bahkan belum sempat melakukan pemeriksaan!

 

Bab Lengkap

The Strongest Healer ~ Thomas Qin ~ Bab 771 The Strongest Healer ~ Thomas Qin ~ Bab 771 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 10, 2023 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.