Life After Prison ~ Bab 2494

Baca dengan Tab Samaran ~ Incognito Tab


Bab 2494

 

Beberapa puncak utama memiliki air terjun yang mengalir deras dari Bima Sakti, mengalir deras ke bumi. Di sekitar kaki gunung, terdapat kolam-kolam yang dikelilingi rerumputan eksotis dan bunga-bunga langka, dengan pepohonan pinus dan cemara hijau yang menutupi area tersebut dengan rapat.

 

Di puncak-puncak gunung, terdapat untaian awan kemerahan yang tak terhitung jumlahnya dan segudang tanda keberuntungan, dengan aura ungu yang megah menyelimuti udara. Bahkan dari kejauhan, Severin tak kuasa menahan rasa takjub akan pemandangan itu.

 

Myles, yang berdiri di dekatnya, melebarkan matanya dan berseru, "Wow! Inikah Tanah Suci Grandiuno?!"

 

Daniella, Rowan, dan yang lainnya di dekatnya sama-sama bersemangat. Mereka berada di Tanah Suci Grandiuno! Itu salah satu dari Sembilan Tanah Suci Agung di Bleurealm.

 

Carson, dengan senyum lebar di wajahnya, terkekeh. "Ayo pergi, aku akan mengantarmu menemui pemimpin sekte!"

 

Ia menepuk punggungnya pelan, dan kapal harta karun itu melesat cepat, melewati formasi raksasa yang menyelimuti pegunungan. Tak lama kemudian, rombongan itu tiba di gunung terbesar.

 

Gunung ini begitu tinggi sehingga puncaknya dikelilingi awan berkabut yang tampak hampir mencair. Menghirup udaranya saja terasa menyegarkan.

 

Saat kapal harta karun berlabuh di lautan awan, Carson memimpin Severin dan yang lainnya langsung ke alun-alun. Setelah melintasi alun-alun yang tidak terlalu luas, Severin dan yang lainnya disambut dengan tawa riang.

 

"Haha, Carson, dasar anjing tua! Akhirnya kau kembali! Kami sudah menunggumu selamanya!"

 

Tiba-tiba, seorang pria tua bersemangat dengan rambut perak di kepalanya melesat keluar dari aula utama. Saat melihat pendatang baru itu, Carson berkata dengan nada tidak ramah, "Wilette, hidungmu tajam sekali. Tepat saat aku membawa Severin kembali, kau bergegas ke tempat ketua sekte."

 

Willette Boyd, tetua kedua Tanah Suci Grandiuno, adalah paragon tertinggi tingkat delapan. Ia sangat ahli dalam ilmu pedang dan pernah membuka Gerbang Surgawi di Laut Utara, membunuh Raja Dragonoid! Ia juga salah satu dari enam pusat kekuatan paragon tertinggi Tanah Suci Grandiuno.

 

Willette terkekeh dan berkata, "Aku hanya takut kau akan merebut Severin sebagai muridmu sebelum aku sempat melakukannya."

 

Ia lalu mengalihkan pandangannya ke Severin. Ia mengamati Severin dari atas ke bawah beberapa saat sebelum berseru kagum, "Jadi, kau Severin?"

 

Semangat Severin terangkat mendengar kata-kata Willette, dan dia dengan hormat menjawab sambil membungkuk, "Memang, saya."

 

Namun, di saat yang sama, ia merasakan keheranan. Tatapan Willette saja membuatnya merasa pakaiannya dilucuti, membuatnya terekspos dan rentan. Seolah-olah pihak lain itu mampu menembus kehampaan, menembus ilusi, dan menembus kedalaman jiwanya.

 

Sensasi ini mengejutkan Severin, mengutuk kulit kepalanya hingga kesemutan. Tatapan seorang ahli paragon yang hebat membuatnya merasa seolah-olah sedang menghadapi musuh yang tangguh.

 

Tampaknya menyadari ketidaknyamanan Severin, Willette langsung menunjukkan senyum puas. Ia terkekeh dan berkata, "Bagus! Kau benar-benar pantas mendapatkan bantuan Takdir Abadi di Starry Sky Battlespace. Aku punya harapan besar padamu mengingat kau berhasil mencapai paragon level enam di usia semuda itu!"

 

Tepat saat Severin hendak mengatakan sesuatu sebagai tanggapan, sebuah suara lembut bergema dari aula utama, memberikan sensasi menenangkan seperti berjemur di angin musim semi.

 

"Cukup, cepat masuk."

 

Mendengar ini, Severin memperhatikan bahwa baik Carson maupun Willette telah menghapus senyum dari wajah mereka, dan sebagai gantinya adalah rasa hormat yang sebesar-besarnya.

 

Saat mereka memasuki aula utama, Severin menyadari bahwa yang duduk di kursi tengah aula adalah seorang pria paruh baya yang tampaknya berusia lima puluhan, dengan rambut abu-abu di pelipisnya dan mata tajam.

 

Pria ini mengenakan jubah ungu keemasan, memegang pengocok lalat di tangannya. Cahaya spiritual yang cemerlang memancar dari tubuhnya, memancarkan aura seorang penyair, dengan aura keanggunan surgawi.

 

Di samping pria paruh baya itu, duduk tiga pria dan seorang wanita lainnya. Ketiganya memancarkan aura mengerikan, seperti menghadapi gunung yang menjulang tinggi atau hamparan langit dan bumi yang luas, sehingga sulit bernapas.

 

Saat memasuki aula utama, Carson adalah orang pertama yang membungkuk hormat. "Salam, Pemimpin Sekte!"

 

Bab Lengkap

Life After Prison ~ Bab 2494 Life After Prison ~ Bab 2494 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on July 19, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.