Bab 2774
Adelia tampak sedang memikirkan
sesuatu. Lalu, dia tiba-tiba menatap Novea dan berkata, "Aku bisa
menciptakan peluang untuknya! Tapi, apakah dia bisa memanfaatkan peluang itu
tergantung padanya. Selain itu, kalau dia benar-benar bisa membantuku, aku juga
bisa melepaskanmu."
"Tapi, aku ingin
membunuhmu!" batinnya.
Namun, dia tahu bahwa saat ini dia
tidak boleh menunjukkan sedikit pun permusuhan. Sebaliknya, dia harus berusaha
mendapatkan kepercayaan Adelia!
"Terima kasih atas kemurahan
hati Bibi Adelia. Setelah aku kembali ke keluarga kerajaan, aku akan melayanimu
dengan baik!" ucap Novea dengan penuh rasa terima kasih.
Sebenarnya, dia adalah putri kandung
Kaisar saat ini, seorang putri kerajaan sejati, sedangkan Adelia hanyalah
seorang putri.
Namun, karena kegagalan Roni, Novea
kehilangan seluruh nilainya. Kaisar bahkan tidak pernah lagi menatapnya, seakan
sama sekali tidak peduli.
Status seorang putri memang terlihat
mulia, tetapi di dalam keluarga kerajaan, dia tidak lebih dari sekadar alat.
Adelia sama sekali tidak
memercayainya dan berkata dengan tenang, "Kamu dan aku sama-sama tahu
bahwa ini salah. Nggak perlu berpura-pura. Lakukan saja pekerjaanmu dengan
baik."
Día tahu betul apa yang telah dia
lakukan pada Novea. Dalam pandangannya, kepatuhan Novea saat ini hanyalah
strategi sementara. Di dalam hati, dia pasti ingin mencabik cabiknya hingga tak
bersisa!
Namun, di luar dugaannya, Novea
justru tersenyum pahit dan menghela napas, "Aku tahu kamu nggak percaya,
tapi setelah mengalami jatuh bangun seperti ini, aku akhirnya menyadari banyak
hal. Aku benar-benar sudah memikirkannya dengan matang.
"Kita semua adalah anggota
keluarga kerajaan. Kalau kita terus bertarung satu sama lain, yang diuntungkan
hanyalah orang luar. Sekarang, di hadapan kita ada pengkhianat seperti Saka.
Untuk apa kita masih saling menjatuhkan?"
"Kalau kita bersatu sejak awal,
bagaimana mungkin aku berakhir dalam situasi ini? Bagaimana mungkin kamu bisa
didambakan oleh orang seperti Roven?"
Mendengar hal ini, Adelia tetap
terdiam, tetapi dia memikirkan penghinaan yang dideritanya hari ini dan
kata-kata dingin Oza.
Dirinya hampir dikirim ke Saka
sebagai mainan, sungguh memalukan!
Pada akhirnya, semua ini terjadi
karena keluarga kerajaan tidak bersatu dan terlalu sibuk dengan perselisihan
internal!
Melihat Adelia terdiam, Novea segera
memanfaatkan kesempatan itu dan berkata, "Itulah sebabnya aku nggak ingin
berperang lagi di dalam, sungguh nggak ingin! Kita berasal dari darah yang
sama, siapa pun yang naik takhta tetap bagian dari keluarga kita, bukan?"
"Kenapa kita harus bertarung
mati-matian di dalam, sementara akhirnya yang diuntungkan justru si petani
rendahan seperti Saka?"
"Aku sudah menyadari satu hal,
kalau keluarga kerajaan tetap berkuasa, aku setidaknya masih bisa hidup. Tapi
kalau orang seperti Saka yang membenci bangsawan naik takhta, aku bahkan nggak
berani membayangkan apa yang akan terjadi padaku..."
Saat mengatakan ini, dia tersenyum
pahit, bahkan menyeka air matanya, benar-benar tampak seperti seorang wanita
yang menderita, sama sekali tidak terlihat mengancam.
Kini, Novea telah kehilangan seluruh
kekuasaannya.
Kata-katanya terdengar begitu tulus
dan penampilannya yang menyedihkan membuat Adelia sedikit mengendurkan
kewaspadaannya.
Melihat ekspresi menyedihkan itu,
Adelia pun mulai melepas sedikit rasa curiganya dan berkata, " Setidaknya
kamu cukup cerdas untuk memahami sifat asli Saka. Dia hanyalah seorang petani
rendahan yang membenci kaum bangsawan! Perempuan keluarga kerajaan sepertiku
lebih baik mati daripada jatuh ke tangannya!"
Kebenciannya terhadap Saka telah
mencapai puncaknya!
Melihat reaksinya, Novea segera
menambahkan, " Benar, bukan? Sekarang, dengan kebangkitan Saka, aku
sendiri nggak perlu bicara tentang nasibku. Tapi, kamu juga diusir dari
keluarga oleh Tetua Agung, bahkan sampai menjadi incaran Roven! Sekarang,
hidupmu juga nggak mudah, 'kan?"
Tidak hanya sulit.
Dia hampir saja dijual oleh Oza untuk
menjadi selir Saka!
Setelah hening sejenak, Adelia
perlahan duduk dan berkata, "Duduklah. Mulai sekarang, kita harus bekerja
sama."
Novea langsung tahu bahwa Adelia kini
benar-benar sudah kehilangan kewaspadaannya!
Bekerja sama tidak perlu, berbagi
tempat tidur boleh juga.
"Oh, ya, mulai sekarang kita
harus tetap bersatu untuk melawan Saka, si iblis itu!" ujar Novea dengan
oenuh semangat.
"Sepertinya setelah mengalami
begitu banyak hal, akhirnya kamu bisa memahami situasi dan tahu bagaimana
menempatkan diri."
Adelia menatapnya dan berkata dengan
nada yang lebih lembut, "Saat ini, satu-satunya yang layak naik takhta
adalah Putra Mahkota. Mulai sekarang, kamu bisa bekerja sama denganku untuk
mendukungnya. Semua masalah di masa lalu bisa dianggap selesai. Aku bahkan bisa
membantumu mengembalikan kejayaanmu!"
Kini, dia rela merendahkan diri,
bukan hanya karena dia mulai memercayai Novea, tetapi juga karena Novea bisa
memperkenalkannya kepada orang-orang penting.
Lagi pula, dalam keluarga kerajaan,
oportunisme sudah tertanam dalam darah mereka. Mana mungkin dia bersikap baik
pada seorang pecundang tanpa alasan?
Setelah mengalami banyak penderitaan,
Novea tentu paham akan hal ini. Apa yang disebut " mengembalikan kejayaan"
hanyalah sekadar janji kosong.
Ya, itu sebenarnya hanya omong
kosong.
"Kamu ingin memberiku harapan
palsu? Tidak masalah. Tapi, Saka akan menghancurkan harapanmu lebih dulu!"
batinnya.
"Oh, ya, bagaimana orang penting
itu bisa membantuku?" tanya Adelia. Dia ingin melihat manfaat nyatanya.
Langsung saja ke intinya!
Novea menahan kegembiraannya dan
tersenyum, Kamu mungkin nggak akan percaya, tapi ini benar adanya. Orang
penting itu memiliki konstitusi khusus, kalau seorang wanita dual kultivasi
dengannya, dia bisa dengan cepat meningkatkan kekuatannya!"
"Yang perlu kau lakukan hanyalah
mengirim beberapa gadis genius kepadanya. Dalam beberapa hari saja, kamu akan
mendapatkan beberapa ahli baru!"
Setelah mendengar hal ini, Adelia
terkejut dan menatapnya dengan tidak percaya. "Benarkah?"
No comments: