Bab 2793
Saka sengaja menekankan kata-kata
bersabar itu.
Novea tiba-tiba punya firasat buruk.
Kenapa dia memintanya untuk mencari tempat? Apa yang ingin dilakukannya?
"Mana ada hal yang semudah itu!
Novea, kamu... "
Adelia berkata dengan marah. Saat ini
dia makin bergantung pada Novea, bahkan dia memanggilnya dengan sebutan nama.
Novea tiba-tiba menghentikannya. Dia
batuk pelan dan berkata, "Sudahlah, karena kamu tahu di mana kesalahanmu,
aku akan memaafkanmu kali ini. Pergilah dari sini."
"Nggak boleh, aku harus tulus
dalam permintaan maaf kali ini. Apa karena kamu nggak bisa bersabar
kepadaku?" ujar Saka.
Saka sangat bertekad dan sangat tulus
untuk permintaan maafnya.
Orang-orang akan tahu tata krama dan
kehormatan jika keperluan sandang dan pangan mereka terpenuhi. Tadi dia memang
agak kurang sopan, mungkin karena anaknya sudah lapar.
Kaki Novea terasa lemas, lalu dia
berkata dengan enggan, "Baiklah kalau begitu... "
Saka tersenyum, berbalik dan pergi.
Novea menghela napas dalam hati.
"Sialan, kenapa orang ini tidak kenyang-kenyang?" pikirnya.
Semua ini salah Adelia. Kenapa dia
terus memancing amarahnya! Dia bahkan tidak peduli ketika Saka marah, bahkan
meminta Novea untuk menjadi pelampiasan amarahnya! Tidakkah Adelia mengerti
bahwa siapa pun yang mencemari lingkungan harus bertanggung jawab untuk
membersihkannya dan siapa pun yang mengeksploitasi lingkungan harus bertanggung
jawab untuk melindunginya? Sungguh tidak ada moral publik!
Namun, kini dia malah melihat bahwa
Adelia masih belum puas dan masih berkata dengan marah, " Kenapa kamu
membiarkannya pergi begitu saja? Kenapa kamu nggak manfaatkan kesempatan ini
untuk mengusirnya langsung!"
Mulut Novea berkedut, lalu dia
berkata dengan sembarangan, "Nggak perlu terburu-buru, acara pelelangan
ini untuk tokoh penting itu mengumpulkan kekayaan. Saka dan yang lainnya
seharusnya juga memiliki batu giok roh kualitas terbaik, bukankah lebih baik
memanfaatkan pelelangan in untuk memerasnya sampai kering?"
"Tapi ini akan membuatnya lebih
sombong lagi! Kalau begitu, bisakah kita membunuhnya setelah acara pelelangan
selesai?" tanya Adelia dengan kesal.
"Tentu saja bisa," jawab
Novea.
Novea menjawabnya dengan seadanya
saja, lalu dia tiba-tiba bertanya, "Apakah kamu membawa cukup batu giok
roh kualitas terbaik?"
"Putra Mahkota sedang meminta
Yang Mulia untuk membawa lebih banyak batu giok roh kualitas terbaik, dan akan
segera dikirimkan ..."
Mendengar perkataan itu, Adelia
menghela napas.
Barang bagus seperti pil tulang akar sangatlah
langka, dan kebanyakan orang menggunakannya sendiri, hanya ada sedikit orang
yang bersedia melelangkannya.
Bahkan pengawas Sekte Dokter Surgawi
pun terkejut saat mendengar berita itu, lalu menegaskan bahwa ini pasti
tindakan bodoh yang hanya bisa dilakukan oleh murid-murid dari Dunia Roh.
Hal ini pun membuat Adelia makin
yakin dengan tebakannya tentang identitas tokoh penting ini.
Sayangnya, Ardion telah memberikan
lima batu giok roh kualitas terbaik ke orang-orang, yang diperolehnya dari
Kaisar. Jika dia ingin menawar harta karun seperti pil tulang akar, dia hanya
bisa terus mendapatkan batu giok roh kualitas terbaik dari Kaisar. Tidak mudah
menjadi seorang Putra Mahkota...
Hanya saja siapa yang akan tahu
semahal apa pil tulang akar tersebut?
"Omong-omong, tokoh penting itu
benar-benar bisa memberikan pil tulang akar... Bisakah dia menjualnya beberapa
butir kepadaku dengan harga diskon tanpa melalui jalur lelang?"
Dirinya tidak boleh ditiduri dengan
sia-sia!
Dia harus mendapatkan beberapa hak
istimewa,' kan?
Novea meliriknya dan berkata sambil
tersenyum, Bibi, bukannya aku nggak ingin memberitahumu, tapi ini semua urusan
bisnis, jangan disamakan dengan hubungan pribadi."
Setelah selesai bicara, Novea
langsung pergi.
Melihat kepergiannya, Adelia memasang
ekspresi marah, lalu dia menarik napas dalam-dalam dan mencoba menahan luapan
emosi di hatinya.
Seperti yang diharapkan, makin tinggi
status seseorang, mereka makin suka mendapatkan sesuatu yang gratis, bahkan
tanpa memberikan diskon!
"Demi menyenangkan hatinya,
pengorbananku terlalu banyak. Tapi selama bisa membunuh Saka, semua pengorbanan
ini akan sepadan! Ya, semuanya sepadan!"
Adelia memaksa dirinya untuk
menghibur dirinya sendiri.
No comments: