Membakar Langit ~ Bab 2798

Bab 2798

 

Setelah mendengar ucapan Saka, Adelia tercengang. Kemudian, dia sangat marah ketika melihat senyum Saka.

 

"Saka, dasar kamu sialan..." ucap Adelia.

 

Gagasan untuk tetap tenang langsung sirna. Aneh jika dia bisa tetap tenang saat ini. Dia langsung mengumpat.

 

Saka bertanya dengan heran, "Kenapa kamu marah? Bukankah kamu sangat menginginkan Buah Dendam Darah ini? Kamu mendapatkannya dengan mudah, seharusnya kamu senang. Ayo, senyumlah."

 

Adelia tak kuasa menahan diri dan langsung meledakkan energi sejati. Saka mencibir, lalu mengeluarkan energi sejati dan melangkah maju.

 

Saat ini, semua orang sangat terkejut dan merasa sangat tidak masuk akal. Sebelumnya, beberapa dari mereka mengejek Saka, sementara yang lainnya bersimpati pada Saka.

 

Namun, sekarang mereka menatap Saka seolah-olah dia adalah orang kaya lama dan mereka merasa agak simpati ketika menatap Adelia.

 

Adelia benar-benar ditipu sampai kehilangan segalanya.

 

Namun saat ini, Novea datang tepat waktu. Dia melangkah maju, memegang lengan Adelia dan berkata dengan suara pelan, "Yang Mulia Putri, harap tenang dan jangan ganggu acara lelang."

 

Seketika, Adelia menatapnya dengan tajam dan berteriak marah, "Kenapa kamu nggak mengingatkanku lebih awal?"

 

Novea tampak polos dan menjawab, "Ini adalah aturan yang ditetapkan oleh orang hebat itu. Dia ingin menyembunyikan identitasnya, jadi aku nggak boleh mengungkapkannya. Kalau nggak, siapa yang bisa memercayai acara lelang ini?"

 

Adelia menggertakkan gigi dan menatapnya, lalu berseru dengan amarah yang masih tersisa, "Kamu sangat setia padanya. Jangan lupa, kamu adalah anggota keluarga kekaisaran, bukan keluarganya!"

 

Ekspresi Novea menjadi sinis, lalu dia membalas, " Terima kasih atas peringatan Yang Mulia. Apa kamu ingin aku menyampaikan ucapan ini pada orang hebat itu?"

 

Mendengar ucapan Novea, sudut bibir Adelia berkedut dan dia berhenti menyerang.

 

Sementara itu, Novea melangkah maju, menatap Adelia dan berkata dengan suara pelan, "Yang Mulia, jangan lupa bahwa sekarang anda juga adalah miliknya. Kita berdua seharusnya bersatu... "

 

Perkataan ini memiliki makna tersembunyi.

 

Kita adalah saudari yang turun dari ranjang yang sama.

 

Mengapa harus mempersulit satu sama lain?

 

Oh, salah. Berdasarkan senioritas, mereka adalah bibi dan keponakan. Ada perbedaan generasi antara mereka!

 

Wajah Adelia langsung muram. Ketika dia memikirkan apa yang terjadi tadi malam, dia menggertakkan giginya dan diam.

 

"Aku protes! Ada yang salah dengan aturan lelang ini. Pemilik barang nggak boleh ikut lelang dan menaikkan harga. Kalau nggak, bukankah lelang akan kacau?" tanya Adelia yang masih sangat marah.

 

Sementara yang lain ikut menyampaikan protes. Memang tidak pantas jika pemilik barang ikut melelang dan menaikkan harga dengan sengaja.

 

Novea berkata dengan tenang, "Orang hebat itu mengatakan bahwa lelang semacam ini baru menarik. Mempertaruhkan keuangan, keberanian dan penilaian! Kami hanya menjamin keaslian barang lelang. Jika ditipu saat menawar, itu karena diri kalian sendiri yang nggak pandai menilai. Jadi, nggak bisa menyalahkan orang lain. Jika ada yang keberatan, kalian dapat mundur dari acara lelang."

 

Ucapan Novea membuat semua orang langsung diam. Namun, Adelia jelas masih marah.

 

"Mengapa kamu harus memperjuangkan hal ini karena emosi sesaat? Akan buruk jika kamu menyinggung orang hebat itu. Lagi pula, setelah acara lelang selesai, orang hebat itu akan mengambil tindakan untuk menghabisi Saka," ujar Novea.

 

Novea mengendalikan Adelia, membujuknya sambil tersenyum, "Kamu telah bertahan begitu lama, mengapa nggak menunggu sebentar lagi? Jangan membuat upaya sebelumnya menjadi sia-sia."

 

Tepat ketika dia membimbing dan mengendalikan Adelia dengan sabar, suara santai Saka terdengar, " Kamu mau bertarung atau nggak? Kalau nggak, cepat lanjutkan pelelangan."

 

Tubuh Adelia gemetar karena marah, tetapi dia melihat Novea yang masih menatapnya. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu duduk dan berkata dengan ekspresi dingin, "Lanjutkan pelelangan!"

 

Dia memilih untuk terus menoleransi Saka!

 

Lagi pula baginya, Saka akan segera mati. Baik Buah Dendam Darah maupun batu giok roh kualitas terbaik, bukankah semuanya akan menjadi milik orang hebat itu?

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2798 Membakar Langit ~ Bab 2798 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on July 29, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.