Harvey York's ~ Bab 6932

Bab 6932

 

Setelah menghabisi Ruins dan Ashes, Harvey tidak membuang waktu, dia menghantamkan kakinya ke sebuah meja, dan melemparkannya terbang sambil tersenyum. Berlawanan dengan dugaan semua orang, dia tidak meninggalkan tangga darurat. Sebaliknya, dia melompat keluar dari jendela dan segera menghancurkan rencana pria berambut gondrong itu.

 

Namun, jelas terlihat bahwa ada penjaga di luar jendela juga. Begitu mereka melihat Harvey muncul, para pria bersenjata itu hanya sedikit terkejut sebelum mereka mengarahkan senjata mereka ke Harvey dan menarik pelatuknya.

 

Harvey segera menyingkir, mengambil alat pemadam kebakaran yang disiapkan kafe untuk keadaan darurat, dan mulai menyemprotkannya ke sekelilingnya. Separuh jalan langsung tertutup warna putih saat peluru-peluru itu meleset dari sasarannya, tetapi beberapa turis yang tidak berhasil melarikan diri tepat waktu terkena tembakan. Para turis menangis, dan hal itu membuat para pembunuh semakin agresif.

 

Hanya dalam waktu singkat, semua orang ini akan kehilangan nyawa mereka.

 

Mata Harvey menjadi dingin ketika dia menyadari betapa acuhnya para pembunuh itu terhadap hilangnya nyawa tak berdosa. Dia menyipitkan matanya, dan dengan lambaian tangan kanannya, kepingan-kepingan keramik di tangannya terlempar. Segera, terdengar jeritan dari kelompok pembunuh saat mereka roboh ke tanah dengan senjata di tangan.

 

Ketika musuh-musuh Harvey yang tersisa melihat betapa tegasnya dia, mereka semua mulai ragu-ragu saat momentum mereka melambat. Jelas, mereka tahu betapa kuat dan sombongnya Harvey, tetapi mereka masih tidak menyangka dia bisa membunuh begitu banyak orang dengan lambaian tangannya.

 

Tepat ketika kedua belah pihak menemui jalan buntu, sebuah truk mekanik bandara melaju dari kejauhan. Truk itu menabrak semua Toyota Prado, menutup jalan dengan momentum yang kuat. Pada saat yang sama, pintu terbuka, dan sesosok tubuh yang mengenakan pakaian suku muncul di hadapan Harvey.

 

Itu adalah Vaida.

 

Ketika Harvey melihat wanita itu lagi, dia tidak yakin bagaimana menggambarkan perasaannya. Bahkan jika mereka pernah bertarung bersama sebelum ini, wanita itu seharusnya sudah melarikan diri karena mereka bertemu secara kebetulan. Mengapa dia ada di sini sekarang? Untuk membuat hidupnya lebih sulit?

 

Tetapi mereka berada di saat yang kritis dan Harvey tidak punya waktu untuk mengeluh. Sebaliknya, dia berteriak, "Mundur! Menyingkir sekarang juga! Mereka memiliki terlalu banyak senjata!"

 

Vaida menatap Harvey. Sambil menyeringai, dia menginjak gas. Sekali lagi, truk itu melaju kencang dan menabrak beberapa Toyota Prado, membalikkannya. Namun, puluhan pria telah mengunci diri mereka di lokasi Vaida. Mereka menarik pelatuk senjata mereka, dan peluru mulai beterbangan. Bulu kuduk mereka berdiri ketika melihat banyaknya peluru yang ditembakkan.

 

Dor!

 

Vaida juga seorang wanita yang tegas. Pada saat itu, ia segera menendang pintu mobil hingga terbuka dan berguling keluar dari mobil. Dia mengangkat busur panah di tangannya. Setiap kali dia menembakkan anak panah, sebuah ledakan kecil akan terjadi di depan.

 

Hanya dari itu saja, daya tembaknya sudah lebih kuat dari musuh-musuh mereka. Thunderblast bisa membunuh seorang Prajurit Sejati, sementara senjata biasa tidak bisa melakukan apa pun pada mereka.

 

Ketika pria berambut panjang yang baru saja keluar dari kafe melihat ini, dia segera berteriak, "Bunuh dia dulu!"

 

Segera, semua orang bersenjata menarik pelatuk senjata mereka dan mengirimkan peluru-peluru itu beterbangan. Ada begitu banyak peluru yang membentuk layar ketika ditembakkan ke posisi Vaida.

 

Vaida melihat hal ini dengan jijik dan berguling menjauh, tetapi tangan kanannya tidak pernah berhenti membidik dan menembak. Setiap kali dia menyerang, sebuah ledakan akan terjadi. Hanya dalam beberapa jurus, musuh-musuh mereka dengan cepat tumbang.

 

Bab Lengkap