Bab 2740
Ketika mengatakan hal ini, Novea
tiba-tiba tertegun dan matanya berbinar.
Saka pergi ke alamat yang diberikan
oleh Jack, ternyata tempat itu adalah sebuah kedai teh. Di pintu kedai teh,
Zuko dengan wajah dan hidung memar sedang menunggu.
Begitu dia melihat Saka, dia langsung
menciut ketakutan. Namun, dia teringat sesuatu, lalu dia berinisiatif untuk
menyambut dan berkata dengan ekspresi dingin, "Kakak seperguruanku
menunggumu di dalam."
"Kakak seperguruan?" tanya
Saka sambil mengerutkan kening
Zuko menjawab, "Kakak
seperguruanku bernama Roven! Kelak, dia akan menjadi tetua yang mengajarkan
keterampilan di Sekte Furia! Saat Jack mewarisi posisi pengawas, dia juga harus
hormat kepada Kak Roven ... Ah!"
Sebelum dia selesai bicara, Saka
langsung menendangnya!
Lalu, Saka masuk ke dalam kedai teh.
Di dalam tidak ada seorang pun, jadi dia naik ke lantai dua
Hanya terlihat salah satu di
antaranya adalah seorang pria berusia sekitar 30 tahun yang bertemperamen luar
biasa. Dia sedang duduk di sana dan minum teh
Namun, hal yang membuat Saka agak
tertarik adalah di samping pria itu, duduk seorang wanita cantik.
Adelia!
Saat ini, Adelia melirik Saka, tetapi
seolah tidak melihatnya, dia duduk minum teh dengan wajah tanpa ekspresi.
"Jangan terlalu banyak berpikir.
Jika kamu ingin memasuki lembah rahasia kerajaan, kamu harus mengundang
seseorang dari keluarga kerajaan untuk berdiskusi," ucap Roven.
Saat ini, Roven tersenyum, tampak
anggun dan santai. Dia menatap Saka dan menambahkan, " Namaku Roven Aku
membantumu menyapa saat duelmu dengan Ederick sebelumnya. Tentu saja, aku tahu
sekarang bahwa itu nggak ada hubungannya denganku."
"Sekte Furia nggak akan
mempermasalahkan tentang Zuko yang menyinggungmu. Selain itu, juga akan
menghukum Zuko atas ketidakmampuannya," ujar Roven.
Saka menatapnya, sedikit mengangguk
dan berkata, "Aku juga agak gegabah dalam bertindak..."
Jika orang lain bersikap sopan
kepadanya, maka dia pun akan bersikap sopan kepada orang lain.
"Sepertinya Kak Saka juga orang
yang bijaksana Kalau begitu, aku bisa bicara dengan Kak Saka tentang hal yang
serius," kata Roven.
Roven tersenyum dan melanjutkan,
"Kak Saka, mulai hari ini, kamu bubarkan Divisi Penjaga Rakyat, serahkan
dua batu jiwa dan berdamai dengan keluarga kerajaan. Kamu mundurlah dari
Kompetisi Kota Sentana, lalu kejuaraan akan dimenangkan oleh dua genius dari
keluarga kerajaan "
"Lalu, kamu akan diinspeksi
selama satu tahun. Jika kamu berperilaku baik selama setahun ini, kamu akan
memiliki kesempatan untuk memasuki lembah rahasia kerajaan," ujar Roven.
Setelah kata-kata itu diucapkan, ada
sedikit keheningan di ruangan itu.
Adelia meneguk tehnya dan menatap
Saka dengan ekspresi sinis.
Saka menatap Roven, lalu tersenyum
dan bertanya, " Bagaimana jika aku nggak setuju?"
Roven meneguk tehnya, meletakkan
cangkir tehnya dan membalas sambil tersenyum, "Kak Saka, Negara Elang adalah
negara besar di dunia fana. Tapi, dalam hal kekuatan ahli, itu nggak ada apa
apanya dibandingkan dengan delapan sekte utama. Bahkan lebih nggak penting jika
dibandingkan dengan seluruh Dunia Roh."
Selesai berbicara, dia menoleh dan
menatap Saka dengan ekspresi lembut.
"Negara Elang seperti dirimu
Akan sangat mencolok jika berada di tempat kecil, tapi di dunia yang lebih
besar, itu hanyalah cecunguk kecil."
"Aku bukan menghinamu. Aku hanya
berharap bahwa kamu bisa mengerti posisimu dan berhenti bagaimana ungkapan itu
dikatakan?" tanya Roven
Berbicara sampai di sini, dia menoleh
dan berpikir sejenak Dia tiba-tiba tersenyum, lalu menatap Saka dan
menambahkan, "Bersikap sombong dan terlalu percaya diri atas pengampunan
orang lain."
Kata-kata ini bagaikan pisau tajam
yang membuat suasana di tempat tiba-tiba menjadi dingin. Adelia memainkan
cangkir teh dan melihat Saka dengan tatapan mengejek.
Roven juga menatap Saka dan bersiap
menghadapi Saka yang akan membalikkan meja. Lagi pula, menurut penyelidikan, Saka
adalah tipe orang yang bisa melakukan apa saja tanpa memikirkan akibatnya. Dia
berani memberontak terhadap keluarga kerajaan, jadi tidak heran jika dia
memberontak terhadap Sekte Furia lagi.
Namun, dia tidak peduli. Dia tidak
dipilih dari dunia bawah untuk naik ke dunia atas, tetapi dia adalah penduduk
asli Dunia Roh. Seperti yang dia katakan, banyak ahli di Dunia Roh. Meskipun
dia bukan salah satu dari ahli tersebut, lahir di dunia seperti itu juga
membuatnya memandang rendah Saka.
No comments: