Membakar Langit ~ Bab 2776

Bab 2776

 

Adelia mengerutkan kening dan berkata, "Bukankah hal itu hanya membuat pria merasa nikmat? Bagaimana mungkin wanita bisa menikmati? Bukankah wanita hanya akan merasakan kesakitan? Kalau nggak, kenapa mereka selalu berteriak kesakitan?"

 

Sudut bibir Novea berkedut. Barulah dia teringat bahwa anak-anak kerajaan biasanya tumbuh dalam kemewahan dan kebejatan, sehingga mereka cukup memahami hubungan antara pria dan wanita. Namun, Adelia adalah pengecualian di antara keluarga kerajaan.

 

Dia adalah seorang genius sejak kecil dan berada di bawah pengawasan ketat. Dia tidak diizinkan bergaul dengan anak-anak kerajaan. Ketika dia dewasa, dia mengabdikan dirinya untuk berkultivasi dan ingin melampaui Davina.

 

Dengan kata lain... pengetahuannya tentang hubungan pria dan wanita sungguh minim!

 

Dia menarik napas dalam-dalam, lalu tersenyum dan berkata, "Kamu salah. Justru karena wanita lebih menikmatinya, makanya mereka berteriak. Rasanya seperti bulu halus yang menggelitik hati, kamu takut dia datang, tapi juga takut dia nggak datang. Rasanya benar-benar membuat ketagihan! Hehe, kesenangan seperti ini hanya bisa dipahami setelah kamu mengalaminya sendiri. Pengetahuan dari buku saja nggak akan cukup!"

 

Adelia bertanya dengan ragu, "Benarkah? Hanya butuh beberapa menit, apakah benar-benar sehebat itu?"

 

"Orang biasa hanya akan bertahan beberapa menit, tapi Saka..."

 

Mengingat pengalamannya sendiri, Novea merasa merinding sekaligus sedikit merindukan sensasinya. "Dia minimal satu jam. Aku hampir dibuat remuk."

 

"Satu jam?"

 

Adelia terkejut. Ini benar-benar bertentangan dengan pengetahuan yang dia pelajari dari buku-buku!

 

"Mungkin ini karena sifat fisiknya yang luar biasa, tapi hal semacam ini sulit dijelaskan dan hanya dapat dipahami melalui pengalaman pribadi ... "

 

Novea kini sudah seperti seorang mentor hidup, yang dengan sabar memberikan pemahaman.

 

"Jadi, selama ini mereka membohongiku agar aku tetap fokus pada kultivasi ..."

 

Mulut Adelia berkedut. Sudah 30 tahun lebih hidup di dunia ini, dia baru menyadari bahwa dirinya hidup dalam kebohongan.

 

Pada saat yang sama, dia melirik Novea yang terlihat masih larut dalam kenangan manisnya.

 

"Dulu, aku pikir kamu hanya menderita ketika kukirim ke sana. Ternyata, kamu malah menikmatinya, ya?" pikirnya.

 

"Kalau begitu ... aku pergi dulu?" ujar Novea dengan ragu-ragu.

 

Adelia agak ragu. Awalnya, dia berpikir bahwa meskipun dirinya setuju untuk melakukan dual kultivasi, dia tetap harus mengalami rasa sakit yang besar demi mendapatkan kekuatan.

 

Namun, siapa sangka bahwa hal itu bukan hanya tidak menyakitkan, tetapi justru sangat menyenangkan? Bahkan bisa meningkatkan kultivasi?

 

Meskipun sempat tergoda, akal sehatlah yang menang.

 

Dia menarik napas dalam-dalam dan berkata, " Bukankah lebih baik kalau dia langsung turun tangan dan membunuh Saka saja?"

 

"Itu bukan nggak mungkin. Tapi, dia nggak akan melakukannya secara gratis. Kecuali ... kalau kamu bisa membuatnya senang. Tapi, kurasa itu nggak mudah... " ujar Novea sambil tersenyum kecut.

 

Mendengar hal ini, Adelia mengernyit, lalu tiba-tiba berkata, "Kalau begitu, kamu saja yang pergi. Layani dia dengan baik, jalin hubungan yang baik dengannya. Selain itu... "

 

Dia berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Sebagai orang yang lebih tua, aku menasihatimu. Jangan terlalu sering dual kultivasi dengannya. Keberuntungan semacam ini terlalu besar, kamu masih terlalu muda untuk bisa mengendalikannya."

 

Oh, jadi kamu lebih tua dan merasa mampu mengendalikannya, ya?

 

Novea melirik Adelia yang berusia sekitar 30 tahun. Dengan pesona seorang wanita dewasa dan aura bangsawan yang elegan, dia benar-benar memiliki daya tarik seorang ratu. Sambil tersenyum hormat, Novea kemudian pamit dan pergi.

 

Dia tahu tidak perlu terburu-buru. Dia sudah menanam benih dalam hati Adelia. Cepat atau lambat, benih itu akan tumbuh.

 

Di dalam kamar yang kini hanya menyisakan Adelia seorang diri, dia terlihat termenung dengan ekspresi tidak yakin. "Mana yang lebih penting? Kesucian atau kekuatan untuk membunuh Saka?"

 

Namun, beberapa saat kemudian.

 

Tiba-tiba, matanya menyipit tajam ketika melihat Oza berjalan mendekat dengan wajah penuh senyuman. "Aku sudah diundang ke kediaman Saka. Apa kamu sudah mempertimbangkannya?"

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2776 Membakar Langit ~ Bab 2776 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on July 12, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.