Bangkit dari Luka ~ Bab 786

Bab 786

 

Namun, di saat itu, Cakra justru terlihat begitu tenang.

 

Dia pun berkata, "Bu, kok Ibu bisa menelusuri jejakku? Sebenarnya siapa yang memberi Ibu petunjuk?"

 

Cakra yakin bahwa dirinya telah bergerak dengan sangat hati-hati. Mustahil mereka bisa begitu cepat mengaitkannya dengan semua ini.

 

Jangan-jangan, ini ulah orang dari pihak keluarga Morris?

 

"Kamu masih belum jawab pertanyaanku. Siapa sebenarnya yang menyuruhmu melakukan ini?"

 

Cakra menatap mata sang ibu dalam-dalam, "Tentu saja aku melakukannya demi cari tahu kebenaran di balik kecelakaan mobil waktu itu."

 

Riska sempat terdiam sejenak, "Bukannya kebenaran kecelakaan itu sudah jelas? Itu cuma sebuah insiden. Sopir dari keluarga Morris menerobos lampu merah dan akhirnya menyebabkan kecelakaan."

 

Mungkinkah ada sesuatu yang disembunyikan?

 

Cakra berkata makin dingin, "Aku juga selama ini mengira begitu, sampai akhirnya aku menemukan bukti kalau kecelakaan itu adalah sesuatu yang direncanakan keluarga Morris."

 

"Itu tidak mungkin! Tante Belinda sangat dekat dengan kita. Kamu bahkan sudah seperti anak angkat baginya. Mana mungkin dia mau mencelakaimu? Lagi pula, kecelakaan itu nggak terlalu parah. Kamu juga nggak terluka."

 

"Benar, aku memang nggak terluka. Tapi orangtua Nindi meninggal dunia gara-gara insiden itu."

 

"Bukankah itu memang murni kecelakaan?"

 

Tatapan Cakra semakin serius, tanpa keraguan sedikit pun, "Kalau memang cuma musibah, apa aku sampai melakukan semua ini?"

 

Hati Riska mendadak terasa sesak, begitu mendengar ucapan putranya.

 

Setelah cukup lama, Riska lalu duduk di sofa seraya bertanya, "Jadi, petunjuk apa yang kamu temukan?"

 

"Dulu, keluarga Morris memang sengaja merencanakan kecelakaan itu. Tujuannya buat menyingkirkan orangtua Nindi... demi merebut Proyek Energi Baru saat itu."

 

Cakra menjelaskan semuanya dengan rinci dari awal hingga akhir.

 

Begitu Cakra selesai bicara, ruangan itu seketika diselimuti keheningan.

 

Perlu waktu cukup lama bagi Riska untuk menenangkan diri, hingga kemudian bertanya, "Itu nggak mungkin. Mana mungkin Tante Belinda berbuat sekejam itu?"

 

"Waktu itu keluarga Morris nyaris bangkrut. Dia butuh Proyek Energi Baru itu untuk menyelamatkan keluarganya dari kehancuran. Dalam kondisi begini apa sih yang nggak bisa dia lakukan?"

 

Riska pun termenung. Dia memang mengetahui tentang krisis yang melanda keluarga Morris di masa lalu.

 

Namun, tak pernah terpikir olehnya bahwa keluarga Morris akan memakai cara seperti ini demi mendapatkan proyek itu.

 

"Aku tahu kalau Tante Belinda memang terkadang bersikap ekstrem. Tapi ... mungkin saja dia cuma ingin melukai orangtua Nindi agar mereka nggak bisa ikut bersaingr. Dia nggak mungkin benar-benar berniat membunuh mereka, 'kan?"

 

"Riska yakin cukup mengenal sahabatnya. Dia tak mungkin benar-benar tega menghilangkan nyawa seseorang. Itu bisa menimbulkan masalah besar."

 

"Tapi, akhirnya, kedua orangtua Nindi tetap meninggal dunia."

 

Kegetiran mewarnai wajah Riska yang kebingungan. Memang benar, pada akhirnya, Nindi tetap kehilangan orang tuanya.

 

Cakra melanjutkan dengan dingin, "Dan dia bahkan menyeret keluarga Julian ikut tenggelam bersamanya."

 

"Itu nggak mungkin," sergah Riska.

 

"Apa yang nggak mungkin? Belinda tahu betul, kalau sampai semuanya terbongkar, aku yang saat itu berada di dalam mobil juga bakal terseret. Dan kalau aku ikut terseret, keluarga Julian pasti akan berusaha menutupi semuanya agar aku selamat. Dengan begitu, kedua keluarga ini nggak akan terkena masalah."

 

"Tapi tetap saja, aku nggak percaya kalau sahabatku benar-benar merencanakan hal sejahat ini. Waktu itu, kamu bisa ada di mobilnya karena aku yang memintamu segera pulang, dan akulah yang suruh sopir mereka menjemputmu. "Kalau bukan gara-gara aku, kamu nggak mungkin ada di mobil itu sejak awal. Dia pasti nggak berniat mencelakakanmu, Cakra."

 

Keberadaan Cakra di mobil itu memang karena dirinya, bukan karena rekayasa sahabatnya.

 

Cakra memandang sang ibu dengan sinis, "Siapa bilang aku nggak punya bukti?"

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 786 Bangkit dari Luka ~ Bab 786 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on July 05, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.