Bangkit dari Luka ~ Bab 799

Bab 799

 

Nindi menatap Sania dengan senyum yang sulit diartikan. "Kenapa? Kamu nggak rela, ya?"

 

Sania menggerutu dalam hati begitu mendengar perkataannya. Nindi, si wanita jalang itu, lagi-lagi menjebaknya.

 

Mengenai sketsa tadi, dia tidak sengaja terpancing dan akhirnya terpaksa mengungkapkan wajah asli ayahnya.

 

Sekarang, Nindi, wanita jalang itu, menyuruhnya membujuk ayahnya untuk membongkar keluarga Morris. Ini jelas pekerjaan yang sia-sia dan tidak menguntungkan.

 

Apakah keluarga Lesmana saat ini punya kemampuan untuk melawan keluarga Morris?

 

Sania pura-pura berujar dengan sedih, "Kak Nindi, kamu benar-benar salah paham padaku. Aku cuma bertanya, itu saja. Lagi pula, sekarang aku juga bagian dari keluarga Lesmana. Kalau memang itu tugasku, aku pasti akan melaksanakannya."

 

Nando langsung menyela, "Kalau begitu bagus. Nanti kalau ayahmu nggak mau mengaku soal keluarga Morris, kamu harus cari cara agar dia mau buka mulut. Kalau keluarga Lesmana berhasil membalas dendam, nanti setelah kamu menikah dengan adik kelima, keluarga Lesmana pasti akan menjagamu."

 

Nando cukup tahu apa yang jadi perhatian Sania.

 

Bagaimanapun juga, Nando tahu bagaimana kehidupan Sania di masa lalu. Kalau dia tidak bodoh, dia pasti tahu harus berpihak ke siapa.

 

Sania buru-buru mengangguk. "Aku mengerti, Kak Nando. Nanti aku akan berusaha keras membujuk ayahku."

 

Namun, ada hal lain yang belum diucapkan Sania dalam hatinya. Soal bisa atau tidaknya membujuk ayahnya, itu bukan keputusannya.

 

Lagi pula keluarga Morris pasti tidak akan tinggal diam dan membalas dendam itu jelas bukan hal yang mudah untuk keluarga Lesmana.

 

Sania berpikir, kalau saja dia bisa menghubungi keluarga Morris, mungkin mereka akan memberi uang besar padanya untuk membantu mereka.

 

Lalu Darren pun berkata, "Suruh ayahmu kembalikan uang itu. Kalau suatu saat Grup Lesmana benar-benar bangkrut, apa kamu pikir kamu masih bisa hidup enak? Kuharap kamu bisa melihat ini dengan jelas."

 

Sania buru-buru mengangguk, "Kak Darren, aku sadar aku salah. Aku pasti akan membujuk ayah agar mengembalikan uang itu. Aku nggak akan melakukan kesalahan seperti ini lagi."

 

Setelah mendengar perkataan itu, raut wajah Darren akhirnya terlihat lebih baik.

 

Dia pun menatap Nindi. "Karena Sanía sudah setuju, jadi kapan kamu akan mempertemukan kami dengan ayah Sania? Aku juga ingin bertanya langsung apa yang sebenarnya terjadi saat itu!"

 

Sania juga ingin bertemu ayahnya. Dia tidak tahu siksaan seperti apa yang dialami ayahnya di tangan wanita jalang bernama Nindi ini.

 

Demi melindungi diri, untuk saat ini dia terpaksa mengorbankan ayahnya.

 

Selama ada kesempatan, dia pasti akan menyelamatkannya.

 

"Tunggu sampai pihakku selesai mengatur, nanti kalian bisa menemuinya di kantor polisi," balas Nindi denga nada datar.

 

Saat itu, Nindi tidak mengatakan bahwa dia belum menangkap ayah Sania.

 

Melihat betapa sering keluarga Lesmana mengacau, dia tidak ingin memberitahu mereka sekarang.

 

Darren menjadi agak marah setelah mendengarnya. "Nindi, apa maksudmu? Semua permintaanmu sudah kamu turuti, tapi membalaskan dendam orang tua itu bukan cuma urusanmu sendiri."

 

Melihat suasana menjadi tegang, Nando pun menengahi. "Kak Darren, sudahlah, jangan banyak bicara."

 

Darren langsung terdiam, tapi raut wajahnya tidak enak dilihat.

 

Nando kemudian menatap Nindi. "Nindi, kamu nggak bisa terus-menerus menghindari keluarga Lesmana dalam urusan ini. Kalau kamu butuh bantuan, kami tetap bisa membantumu. Kamu nggak perlu menanggung semuanya sendiri."

 

Padahal seharusnya, tugas seperti ini adalah tanggung jawab mereka sebagai kakak-kakaknya.

 

Namun, justru Nindi yang sibuk menyelidiki semuanya sendirian.

 

"Aku tahu apa yang menjadi tanggung jawab kalian dan aku nggak akan menanggung semuanya sendiri, tapi sekarang belum waktunya."

 

Setelah berkata begitu, Nindi langsung pergi meninggalkan vila keluarga Lesmana. Memang tujuan awalnya kembali kali ini hanya untuk urusan sketsa.

 

Sekarang setelah tahu siapa ayah Sania di 4S Motorindo, hal yang paling penting sekarang adalah memberitahu Cakra untuk menangkap orang itu.

 

Dia telah menunggu begitu lama, akhirnya hari ini tiba juga.

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 799 Bangkit dari Luka ~ Bab 799 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on July 08, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.