Bab 2720
Itu suara dingin dari seorang wanita.
"Berhenti sekarang!"
"Adelia?"
"Beraninya kamu
Serangkaian seruan kaget dan marah
tiba-tiba terdengar, tetapi segera diikuti oleh suara ledakan tiba-tiba.
Pintunya hancur dan berubah menjadi
potongan potongan kayu yang beterbangan dan tak terhitung jumlahnya.
Pada saat yang sama, beberapa anggota
keluarga Romli terbang mundur dan jatuh begitu saja.
Kemudian, sesosok tubuh tua yang kuat
perlahan berjalan mendekati mereka.
Di dekat kakinya, ada banyak anggota
keluarga Romli terbaring di tanah sambil meratap kesakitan
Adelia berdiri dengan kedua tangan di
belakang punggungnya, mengamati sekitar dan akhirnya menatap Saka. Dia mencibir
seraya berkata, "Dasar tikus kecil, ternyata kamu bersembunyi di
sini..."
Begitu kata-kata itu dilontarkan,
tiba-tiba terdengar suara pria tua yang sedang marah, " Adelia, seorang
junior beraninya menyinggung keluarga Romli-ku"
Itu adalah suara Logan. Dia
menunjukkan ekspresi marah di wajahnya, diiringi dengan aura mengerikan
terpancar dari tubuhnya. Logan berkata sambil berjalan mendekati Adelia.
Adelia benar-benar membobol rumah
keluarga Romli secara langsung. Hal ini sama seperti tamparan di wajah.
Pada akhirnya, Adelia meliriknya
dengan tenang seraya berkata, "Pak tua, hari ini kamu nggak akan bisa
menyentuhku."
"Memangnya kamu yang membuat
keputusan?"
Sorot mata Logan berubah menjadi
dingin, energi sejati yang mengerikan mengembun di antara kelima jarinya.
Tiba-tiba, dia langsung meraih ke arah Adelia.
Pada saat berikutnya, kelima jarinya
hanya berjarak satu inci dari lawan. Akan tetapi, tiba-tiba langsung terhenti.
Karena Adelia memegang sebuah token
di tangannya
Token Kaisarl
"Keluarga Romli mu baru saja
dibebaskan dari tuduhan pengkhianatan, sekarang kamu mau memberontak
lagi?"
Adelia memegang token tersebut seraya
berkata dengan senyuman sinis di wajahnya.
Ketika Logan melihat token itu,
ekspresi wajahnya langusng berubah muram dan dia menarik tangannya.
Sekarang kedua belah pihak dalam
keadaan damai untuk sementara waktu. Di permukaan, Logan masih merupakan warga
Negara Elang dan tidak bisa menghancurkan wajahnya begitu saja.
Adelia melihat ini seraya mencibir
dan berkata, " Aku nggak yakin kamu akan berani..."
Kemudian, dia menatap Saka seraya
menyahut dengan tenang, "Saka, Yang Mulia mengutusku untuk memberimu
sesuatu!"
Sambil berbicara, Adelia mengangkat
tangan dan melambaikan tangannya.
Saka mengambilnya, membuka surat itu
dan membacanya.
Hanya ada satu kata yang tertera
berwarna merah darah di atasnya.
Perang!
Gelombang niat membunuh yang dahsyat
hampir menembus kertas tersebut
"Ederick menunggumu di atas
arena. Kalau kamu nggak segera pergi dalam waktu tiga hari, maka kamu akan
dianggap sudah kehilangan kesempatan secara otomatis," ujar Adelia dengan
suara yang tenang
"Apa maksudmu tiga hari?
Bagaimana bisa ada aturan yang cuma menargetkan satu orang dalam kompetisi Kota
Sentana?" seru Jack dengan nada kesal.
"Ini adalah aturan yang baru
saja ditetapkan oleh Yang Mulia Putra Mahkota."
Adelia memainkan token itu seraya
berkata dengan nada meremehkan, "Sekarang, Yang Mulia Putra Mahkota yang
memimpin kompetisi Kota Sentana Kamu merasa nggak puas? Kalau kamu nggak puas,
kamu bisa mengajukan banding. Yang Mulia akan menerimanya dalam waktu sepuluh
hari kerja."
"Kamu!" sahut Jack
tiba-tiba menjadi kesal.
Adelia memaksa Saka untuk bertarung!
Adelia memegang token Kaisar sambil
menatap ekspresi marah dan tidak berdaya di mata Jack. Ada seringai sinis di
wajahnya, seolah-olah sedang menikmati keengganan dan ketidakberdayaan dari
Jack
Pada saat ini, Saka tiba-tiba
berjalan ke arahnya.
"Saka, kalau kamu merasa nggak
puas, kamu bisa protes. Kalau kamu berani mengambil tindakan, maka kamu harus
mencabik-cabik kulitmu sendiri...
No comments: