Membakar Langit ~ Bab 2721

Bab 2721

 

Adelia menyipitkan matanya dan berkata bahwa dia sangat akrab dengan karakter Saka. Oleh karena itu, kali ini dia datang sambil membawa token Kaisar.

 

Pada saat ini, Adelia tiba-tiba merasakan kilatan di depan matanya.

 

Saka datang di hadapannya. Saka mengangkat tangannya dan token Kaisar sudah ada di tangannya. Saka memainkannya dengan santai sambil bertanya, "Apa token Kaisar ini sangat bermanfaat?"

 

Ekspresi Adelia tiba-tiba berubah, dia berteriak dengan panik dan marah, "Beraninya kamu mencuri token Kaisar! Kamu!"

 

Pada saat berikutnya, terdengar suara tamparan keras.

 

Saka langsung menempelkan token Kaisar di wajah Adelia.

 

Dalam sekejap, kata kata yang berbunyi "seolah-olah aku ada di sini secara langsung" tercetak di wajah Adelia.

 

"Ah!"

 

Adelia menjerit seraya mundur beberapa langkah, sudut mulutnya berdarah. Dia menutupi wajahnya sambil menunjuk Saka dan berkata dengan nada marah, "Beraninya kamu memukulku! Itu..."

 

"Bukan aku yang memukulmu. Jelas token Kaisar ini yang memukulmu." 2

 

Sambil berbicara, Saka memasukkan token itu ke dalam tas penyimpanannya sambil berkata dan tersenyum, "Direktur Keuangan menjaga ketertiban umuin. Sekarang pembunuhnya sudah ditangkap Kalau kamu merasa nggak puas, kamu bisa mengajukan banding. Dalam waktu sepuluh hari kerja, direktur akan memberi kamu jawaban."

 

Adelia menatapnya dengan ekspresi sangat marah.

 

Tiba-tiba dia berteriak dengan marah, "Kamu akan melawan Ederick atau nggak?"

 

"Itu bukan urusanmu?" sahut Saka dengan santai.

 

Adelia menatapnya sejenak, tiba-tiba mencibir sambil bergumama, "Sepertinya kamu memang merasa takut..."

 

"Dalam tiga hari, aku akan mengumpulkan semua pasukan untuk menyaksikan kompetisi! Kalau kamu nggak bersedia, itu sama saja dengan mengundurkan diri secara otomatis dari kompetisi Kota Sentana! Kamu juga akan menjadi bahan tertawaan seluruh Kota Sentana!"

 

Setelah berkata demikian, Adelia berbalik dan pergi.

 

Pada saat ini, semua orang mengernyit.

 

Meskipun sebelumnya mereka merasa lega, mereka berani datang dan menimbulkan masalah serta memaksa Saka bertarung. Mereka mengira hasil dari pertarungan itu sudah 90 persen pasti.

 

Clara menatap Saka seraya berkata dengan nada serius, "Kalau kamu menyerah sekarang, masih belum terlambat Aku akan membantumu berbicara dengan sekte. Sekte akan menjagamu tetap aman. Aliran praktisi pedangku masih punya pengaruh besar di sekte."

 

Pada saat ini, Saka berpikir sejenak sambik berkata, "Selama Ederick nggak datang untuk menimbulkan masalah, aku nggak akan mengambil tindakan "

 

Clara menghela napas lega saat mendengar ini. Hal ini akan membuat Wennie merasa lega.

 

Namun, dia masih merasa agak kecewa.

 

Sebelumnya, Saka berkata siapa pun yang bertanggung jawab harus memikul tanggung jawab. Sekarang, setelah dia tahu betapa hebatnya Ederick, Saka justru langsung menyerah begitu saja. Hal ini pasti membuat hati Clara merasa tidak nyaman.

 

Pada saat berikutnya, Saka tersenyum seraya berkata, "Ederick adalah lawan yang langka, kita harus membiarkannya untuk mengerahkan kekuatan puncak bertarungnya!"

 

"Dia punya Tubuh Pertempuran Darah, jadi biarkan dia mengembangkan semangat bertarungnya sampai mencapai puncaknya dalam tiga hari ini! Kemudian, aku akan melawannya lagi!"

 

Begitu kalimat itu dilontarkan.

 

Semua orang tercengang.

 

Clara juga terdiam, tetapi dia hanya melihat jejak keyakinan di mata Saka dan keinginannya untuk bertarung Gelombang semangat juang menyeruak keluar dari dirinya.

 

"Kalau aku mau bertarung, aku akan melawan Ederick dalam kondisi terkuatnya! Siapa tahu, dia mungkin bisa membantuku meningkatkan bela diriku!"

 

Mata Saka menjadi makin cerah, menyiratkan antisipasi dan keinginannya untuk mencoba.

 

Ada aura yang mencengangkan dalam perkataannya yang langsung mengejutkan semua orang

 

"Jangan! Kak Saka, apa kamu mau mempertimbangkannya lagi?" sahut Jack sambil tercengang

 

"Nggak perlu banyak bicara. Sebagai prajurit, kita bisa menggunakan tipu daya dan taktik saat menghadapi penjahat. Tapi kita harus jujur saat berhadapan dengan orang seperti Ederick!"

 

Saka berbalik, lalu melangkah pergi dengan sikap yang berwibawa.

 

Sikap ini sungguh mengesankan.

 

Melihat punggungnya, Jack hanya terdiam sesaat. Jelas, semua orang sudah mengenalnya. Rasa hormat muncul di hatinya. Rasa hormat ini ditujukan kepada ahli yang menekuni bela diri!

 

Mungkin, inilah yang selalu dikatakan Guru kepada dirinya, tentang sikap ahli yang benar-benar kuat ...

 

"Sayang sekali kamu nggak menjadi praktisi pedang..."

 

Clara menatap punggungnya sambil bergumam dengan suara perlahan.

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2721 Membakar Langit ~ Bab 2721 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on July 01, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.