Bab 2722
Pada saat yang sama.
Di sisi lain, di sebuah ruangan.
Zuko sudah memulai diskusi di Sekte
Furia.
"Kakak, kamu nggak tahu betapa
nggak tahu terima kasihnya Saka! Aku sudah berbaik hati menasihatinya untuk
nggak ikut bertarung, tapi dia justru menyerangku!"
"Menurutku, orang seperti dia
nggak layak untuk ditolong! Walaupun aku menolongnya, dia akan bersikap nggak
tahu terima kasih dan berbalik melawan Sekte Furia-ku! Biarkan saja dia
berjuang sendiri!" seru Zuko dengan ekspresi marah di wajahnya.
Sesuai dugaan Clara, Zuko memang suka
melebih lebihkan sesuatu.
Pada saat ini, di hadapannya ada
bayangan sesosok manusia yang terbentuk dari cahaya.
Dia tampak berusia sekitar tiga
puluhan, penampilannya terlihat lembut dan santai.
Namun, Zuko sangat menghormati orang
ini
Sosok ini adalah kakak laki-laki
tertua dari garis keturunan Tetua pewaris bela diri dan dia bernama Roven Dia
sekarang bertanggung jawab untuk membantu Tetua pewaris bela diri dan
bertanggung jawab atas segala urusan di Sekte Furia. Meskipun Roven masih muda,
dia diangkat sebagai pengawas di sekte tersebut dan dianggap sebagai kandidat
kuat untuk Tetua pewaris bela diri yang berikutnya.
Pada saat ini, Roven mendengarkan
semua hal dengan tenang, tetapi dia tidak menunjukkan amarah apa pun. Roven
hanya tersenyum seraya berkata, "Kamu menyembunyikan sesuatu."
"Apa sebenarnya yang sudah kamu
katakan pada Saka sampai membuatnya bereaksi dengan keras?"
Ekspresi Zuko tiba tiba berubah,
"Kak Roven, aku....
"Sepertinya kamu sudah berbicara
kasar pada Saka" sahut Roven dengan santai.
Saat mendengar ini, Zuko terkejut dan
seger menyela, "Kak Roven, maafkan aku. Aku memang agak terburu-buru, tapi
aku benar-benar bermaksud baik! Aku... aku.."
Roven berkata dengan tenang,
"Setelah kamu kembali, kamu akan menjadi sasaran tinju adik juniormu
selama setahun."
Ketika mendengar ini, wajah Zuko
menjadi pucat. Setelah menjadi samsak tinju selama setahun, dia tidak berani
memikirkan betapa menyedihkan hidupnya nanti. Akan tetapi, dia juga tidak
berani membantah
Roven sudah mengumpulkan banyak
kekuatan Dia benar-benar memiliki kekuasaan hidup dan mati atas adik juniornya!
"Apa kamu tahu kalau kamu memang
salah?"
"A aku mengerti. Aku nggak akan
melakukan kesalahan lagi! Aku akan pergi dan meminta maaf kepada Saka sekarang
juga," sahut Zuko dengan wajah pucat pasi
"Minta maaf? Sepertinya kamu
masih belum mengerti..."
Roven meliriknya dan menjelaskan
perlahan, "Aku menghukummu bukan karena kamu sudah menyinggung Saka, tapi
karena kamu ingin menipuku. Tentang Saka..."
Saat ini, Roven kembali berkata
dengan tenang 11 Aku adalah garis keturunan Tetua pewaris bela diri.
Kalau aku melakukan kesalahan, aku
akan menghukum diriku sendiri. Aku akan meminta maaf kepadanya. Sebagai manusia
biasa, apa dia bisa memikul tanggung jawab?"
Begitu kata-kata ini dilontarkan,
mata Zuko membelalak. Dia menatap Roven seraya berkata, " Kak Roven,
kamu... kamu juga berpikir kalau Saka sangat
"Kamu memang salah, tapi Saka
memang agak kurang tahu berterima kasih."
Roven menyahut dengan tenang,
"Sikapmu menang agak buruk, tapi kamu tetap pergi untuk membantunya,
sedangkan dia justru menyakiti orang lain. Orang ini menggunakan
keterampilannya untuk menunjukkan harga dirinya sendiri."
Ada jejak rasa jijik di wajahnya,
seolah-olah dia melihat sepotong permen yang menempel di telapak kakinya.
Saat mendengar ini, mata Zuko
tiba-tiba berbinar. Dia segera berkata, "Kak Roven benar! Dia memang sudah
berjasa karena sudah merekomendasikan Kak Wennie, tapi dia terlalu sombong
untuk mengandalkan hal itu. Saka seolah berpikir kalau kita.... Sekte Furia,
harus mentoleransi dia dalam segala hal!"
"Kak Roven, abaikan saja orang
ini. Kalau dia ingin menantang Ederick, biarkan saja dia berjuang
sendiri!"
Tanpa diduga, Roven justru
menggelengkan kepalanya pelan dan berkata, "Kita nggak bisa mengabaikannya
begitu saja. Dia adalah pahlawan berjasa dari Sekte Furia kita. Kalau dia mati
di tangan orang luar, maka hal itu akan mencoreng reputasi Sekte Furia."
"Lagi pula... kalau orang ini
tewas, Wennie pasti akan bersedih."
Setelah mendengar ini, Zuko sontak
terdiam.
Wennie adalah gadis keberuntungan.
Ketika dia bergabung dengan Sekte Furia, dia menjalani ujian kualifikasi. Hal
ini mengakibatkan fenomena aneh terjadi di langit, disertai kilat dan guntur
yang berlangsung sangat lama.
No comments: