Membakar Langit ~ Bab 2733

Bab 2733

 

"Baiklah!"

 

Tetua Agung melihat keadaan mengenaskan Ardion, sudut bibirnya sedikit berkedut, lalu mengangguk perlahan.

 

Sekejap saja, semua orang menjadi sangat bersemangat dan menunggu momen di mana Tetua Agung akan turun tangan melawan Saka!

 

Saat itu, Tetua Agung menatap Saka. Keduanya saling bertukar pandang sebelum akhirnya Tetua Agung sedikit ragu dan berkata dengan suara pelan, "Sudahlah, jangan buat masalah lagi."

 

"Nggak bisa," jawab Saka.

 

Saka menggelengkan kepalanya.

 

Tetua Agung mengernyitkan dahi, lalu menoleh ke arah Ardion dan yang lainnya seraya berkata, "Dia bilang nggak bisa."

 

Ardion dan yang lainnya melongo.

 

Tentu saja kami mendengarnya! Tapi kalau dia bilang tidak bisa, lantas semuanya langsung selesai begitu saja! Apa kamu bahkan tidak akan mencoba untuk melakukan sesuatu?

 

"Tetua Agung, Kamu... kamu setidaknya berusahalah sedikit!"

 

"Aku sudah berusaha," jawab Tetua Agung sambil mengerutkan alis

 

Lalu, dia melanjutkan, "Tapi dia bilang nggak bisa. Apa yang bisa kulakukan?"

 

Begini caramu menyelamatkan orang?

 

Apa kamu gila?

 

Ardion dan yang lainnya hampir saja muntah darah karena amarah!

 

Orang-orang di sekitar juga tampak bingung. Tetua Agung ini datang hanya untuk bicara omong kosong?

 

"Tetua Agung, kamu harus bertindak melawannya!" seru Ardion.

 

"Diam! Bertindak apa? Aku nggak mungkin menyerang seseorang seperti Saka yang memiliki, eh maksudku yang penuh dengan rasa keadilan !"

 

Ekspresi Tetua Agung tiba-tiba berubah, lalu dia membentak dengan suara lantang, "Aku hanya dikirim oleh Yang Mulia untuk menjadi perunding damai. Kaisar sudah mengatakan, kalau negosiasi gagal, kamu harus menyelesaikannya sendiri!"

 

"Aku harus menyelesaikannya sendiri? Tapi... tapi aku..." ujar Ardion dengan tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya

 

Namun, Tetua Agung malah dengan tega berbalik dan pergi begitu saja, tanpa sedikit pun keraguan!

 

Melihat kepergiannya, Ardion dan yang lainnya tetap berdiri di tempat dan tak bisa memercayai apa yang terjadi.

 

Kata kata Dewan Tetua Agung masih terngiang di telinga mereka. Biarkan dia menyelesaikannya sendiri!

 

Kaisar tidak akan turun tangan, dan lebih dari itu, dia juga tidak akan bertindak melawan Saka?

 

Dalam sekejap, wajah Ardion menjadi murain. Dia menatap Saka dengan mata gemetar sebelum akhirnya berkata dengan suara bergetar, "Upacara penobatan Putra Mahkota ditunda tanpa batas waktu!"

 

"Setelah hari ini, aku akan mengikuti kehendakmu! Semua sistem pengawasan yang kamu usulkan demi keadilan di Negara Elang akan diberlakukan secara penuh di seluruh Negara Elang! Para tetua dari keluarga besar semuanya ada di sini, dan mereka akan mendukungnya! Lakukan sesukamu, apa ini sudah cukup?"

 

Begitu kata-kata itu terucap....

 

Genta dan yang lainnya tampak pucat pasi, tetapi tidak ada yang berani bicara.

 

Ardion menatap mereka dengan mata memerah dan berteriak, "Apa kalian ingin aku mati?"

 

Genta pun akhirnya dengan wajah yang penuh keterpaksaan, berkata, "Keluarga Syahrir mendukung reformasi!"

 

"Keluarga Romli mendukung reformasi!" ujar Jack sambil tertawa keras.

 

"Keluarga Dimasta mendukung reformasi!"

 

Dari sudut ruangan, Ferdi yang sejak tadi hanya menonton langsung berseru, meskipun setelah itu dia merasa dirinya terlalu cepat berbicara. Dia pun berdeham sebelum menambahkan dengan nada lebih keras, "Tapi dengan syarat, reformasi ini hanya akan berlangsung selama Putra Mahkota tetap hidup!"

 

"Keluarga Dinata mendukung reformasi!"

 

Sang tetua dari keluarga Dinata menatap Saka dengan dalam sebelum akhirnya berkata perlahan.

 

"Keluarga Atmaja mendukung reformasi!"

 

"Keluarga Elyora dan keluarga Minjana mendukung reformasi!"

 

Satu per satu keluarga besar pun mulai menyatakan dukungan mereka. Meski wajah mereka dipenuhi dengan ketidaksenangan, mereka tidak punya pilihan lain.

 

Bahkan Ederick pun tidak bisa mengendalikan Saka, siapa lagi yang bisa diharapkan? Dua genius tersisa dari keluarga kerajaan? Jika mereka datang, mereka hanya akan menjadi santapan berikutnya!

 

Di seluruh Negara Elang, kecuali seorang master tingkat sembilan ilahi dan raja ilahi, tidak ada seorang pun yang bisa mengalahkarınya!

 

Di bawah panggung, semua orang menyaksikan para penguasa teratas Negara Elang yang selama ini tak tersentuh justru merunduk kepada Saka. Seumur hidup, mereka belum pernah melihat seseorang yang bisa membuat hari sebesar ini terjadi!

 

Beginilah seharusnya seorang pria sejati!

 

Mereka pun menghela napas panjang.

 

Mereka tahu, mulai hari ini, Negara Elang akan memasuki era baru di mana kekuasaan akan terbagi antara dua kekuatan besar yaitu keluarga kerajaan dan yang lainnya adalah garis keturunan Guru Negara yang diwakili oleh Saka! Negara Elang telah berubah!

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2733 Membakar Langit ~ Bab 2733 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on July 01, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.