Membakar Langit ~ Bab 2745

Bab 2745

 

Jack tidak banyak bicara lagi, tetapi juga tidak langsung pergi. Sebaliknya, dia justru menatap Saka sambil berkata dengan ragu-ragu, "Sebenarnya, masih ada banyak ahli di Sekte Furia. Kekuatan bertarung Roven biasa-biasa saja, tapi dia ahli senjata. Jangan bersikap ceroboh. Gurunya bahkan lebih ahli dalam berbagai metode seni bela diri. Dia berada di tingkat Raja Ilahi dan sama sekali nggak boleh diremehkan."

 

"Walaupun kamu punya masa depan yang cerah, sekarang kamu masih lemah, jadi kamu ... "

 

Saka tersenyum sambil segera menyela, "Cuma butuh waktu beberapa bulan untuk bisa melampaui mereka."

 

"Berapa bulan?"

 

Jack agak tertegun dan tidak tahu harus berkata apa. Dia tersenyum pahit seraya menggelengkan kepalanya dan kembali berkata, "Lupakan saja. Aku akan menunggu hari itu dan mundur."

 

Setelah berkata demikian, Jack melambaikan tangannya sambil berdiri dan beranjak pergi.

 

Setelah Jack pergi, Saka melirik gedung di lantai atas itu. Dia berdiri dan segera pergi.

 

Saka bilang ini bukan karena kesombongan. Dia tumbuh sebagai orang biasa dan bisa menjadi seperti sekarang. Tentu saja, itu semua karena usahanya sendiri. Akan tetapi, hal yang lebih penting, ini semua merupakan berkat warisan dari Tabib Agung.

 

Begitu memasuki Lembah Rahasia Kekaisaran dan mendapatkan beberapa harta karun peninggalan milik Tabib Agung, tidak akan butuh waktu lebih dari beberapa bulan untuk bisa melampaui delapan sekte utama.

 

Lembah Rahasia Kekaisaran!

 

Tidak lama kemudian, Saka segera keluar dari kedai teh dan menuju Paviliun Nawasta.

 

Pada saat yang sama.

 

Adelia sudah hampir pulih sepenuhnya setelah minum obat. Sebenarnya luka-lukanya tidak serius dan sebagian besar disebabkan karena keracunan.

 

Pada saat ini, Adelia menatap Roven. Dia melihat Roven sedang memegang liontin batu alam dan menyampaikan informasi dari dunia atas.

 

Dalam sekejap, liontin batu alam itu bersinar terang, kemudian untaian cahaya secara perlahan mengembun menjadi sesosok manusia.

 

Tetua pewaris bela diri Sekte Furia, Oza Rakyan!

 

Dia adalah tokoh kalangan atas di Sekte Furia. Dia telah mencapai tingkat Raja Ilahi pada usianya yang ke-40 tahun. Hal ini jelas mengejutkan bahkan di Sekte Furia sekalipun. Konon, dulu Oza pernah berkesempatan untuk bersaing memperebutkan posisi ketua sekte, akan tetapi karena kematian istrinya, Oza mengalami kesedihan luar biasa dan menyerah dalam persaingan tersebut. Kemudian, Oza direbut oleh ketua sekte saat ini. Pria itu mengajar banyak murid di Sekte Furia dan menjadi kekuatan utama di Sekte Furia.

 

Menghadapi tokoh sepenting itu, Adelia pun dipenuhi dengan rasa kagum.

 

Bagaimanapun, keluarga kerajaan sebenarnya hanyalah perwakilan terbesar yang dipilih oleh banyak sekte tersembunyi. Tugas terbesar mereka setiap tahun adalah memastikan persembahan untuk dikirim ke dunia atas.

 

"Putri dari keluarga kerajaan, Adelia Arlon, memberi salam hormat kepada Tetua Oza!" sapa Adelia seraya membungkuk.

 

"Murid memberi salam kepada Guru!"

 

Ekspresi wajah Roven penuh dengan kekaguman sambil membungkuk dengan hormat.

 

Kemudian, Roven agak tertegun, karena sosok yang datang dari sisi lain bukanlah sosok Oza. Akan tetapi, sosok yang mengembun secara perlahan itu adalah sosok seorang wanita cantik.

 

Wanita itu memiliki tubuh yang ramping, wajah yang cantik dan ada jejak kepolosan. Dia sedang makan sepotong kue dengan mulut yang penuh seperti tupai. Tiba-tiba, wanita itu melihat ke arah Roven sambil tercengang, "Huh? Roven?"

 

"Ini..."

 

Adelia tertegun sejenak. Sesaat kemudian, dia tiba-tiba mendengar Roven memanggil dengan sebutan " Kakak" sambil terkejut saat melihat sosok ini. Dia tampak langsung mengenalinya seraya menatap wanita itu dengan tatapan aneh di matanya.

 

Konon katanya, Oza memiliki seorang putri tunggal yang sangat dia sayangi. Namanya adalah Aini Rakyan yang memliki arti gabungan roh langit dan bumi. Bahkan kepala sekte juga sangat menyukainya. Apakah benar wanita yang ada di depannya ini?

 

Meskipun masih muda, Aini merupakan kakak senior dalam hal senioritas.

 

"Aduh, Roven, kenapa kamu ada di sini ... tunggu! Jangan beri tahu ayahku kalau aku yang mencuri kue!"

 

Pada saat ini, Aini tiba-tiba meletakkan tangannya di belakang punggungnya sambil memperingatkan dengan serius, tetapi mulutnya masih dipenuhi dengan kue.

 

Roven terdiam.

 

Adelia menatap Roven dengan tatapan bingung. Apakah benar ini sosok putri yang dibesarkan oleh Oza dengan susah payah?

 

Sudut mulut Roven juga berkedut, lalu dia menyahut, "Aku nggak akan memberitahunya, Kak Aini. Aku mau pergi mencari Guru... "

 

"Oh, Ayah sedang nggak ada di rumah," sela Aini dengan nada yang tegas.

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2745 Membakar Langit ~ Bab 2745 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on July 05, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.